Petugas Lanal Semarang Gagalkan Penyelundupan Burung Kacer di Tanjung Emas - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Petugas Lanal Semarang Gagalkan Penyelundupan Burung Kacer di Tanjung Emas – Solopos.com

SOLOPOS.COM — Petugas di Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang menghitung jumlah burung kacer dalam 23 kotak yang dikirim petugas di Pangkalan (Lanal) TNI Semarang pada Sabtu malam (10/12/2022) di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, telah diamankan. (Solopos.com – Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Petugas Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Semarang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ratusan satwa dilindungi ke kampung Kucica di pelabuhan Tanjung Emas pada Sabtu sore (10/12/2022). Burung yang populer dengan sebutan burung kacer itu diselundupkan keluar Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) dengan tujuan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jawa Tengah).

Pelaksana Lanal Semarang (Palaksa), Letkol Laut (KH) Yudhi mengatakan, aksi itu dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang. Sebanyak 23 kotak yang masing-masing berisi 20 ekor burung kacer berhasil disita petugas.

Promosi Kartu Tokopedia menjadi Kartu Kredit Terbaik Versi Asian Banker Awards 2022

“Jadi kronologisnya pada Sabtu sore kami mendapat informasi adanya penyelundupan hewan berupa burung kacer di dalam truk yang dikirim dari Pontianak melalui kapal KM Dharma Kartika 7 menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,” kata Yudhi dari Karantina Pertanian Kelas I. Biro di Semarang, Sabtu (10/10/2019/12/2022) malam.

Berdasarkan keterangan pengemudi, Yudhi mengatakan burung yang diberi nama latin Copsychus saularis itu akan dijemput orang tak dikenal di dermaga. Sementara itu, sopir mengaku tidak tahu siapa yang meninggalkan burung kacer di dalam peti.

“Sopirnya juga tidak tahu. Dia mengatakan dia dititipkan oleh orang yang tidak dikenal. Sebenarnya burung ini tidak masalah jika ada huruf. Tetapi ketika saya memeriksanya, saya tidak bisa menunjukkannya [surat-surat]. Jadi kami membackup lalu langsung menyerahkannya ke karantina untuk diproses lebih lanjut,” jelasnya.

Baca juga: Tertangkap! Penyelundupan 50 ekor burung dilindungi di Tanjung Emas berhasil digagalkan

Sementara itu, sopir truk Alan, 30 tahun, mengaku tidak tahu siapa yang meninggalkan ratusan kucai dari desanya di dalam kotak. Dia hanya menerima pesan untuk membawa kotak itu ke pelabuhan Tanjung Emas.

“Saya dititipkan saat tiba di Karimunjawa. Saat jam istirahat, tiba-tiba barang tiba di kapal. Hanya saja belum dimuat ke dalam truk, juga belum disebutkan berapa biayanya. Dia kemudian mengatakan setelah pertemuan di Semarang [baru dikasih ongkos]. Orang yang mengaku memiliki barang itu pun menyuruh saya pergi ke pelabuhan Tanjung Emas dan meminta saya bertemu di gudang. Katanya aman, ada perhatian [uang keamanan kepada aparat pelabuhan]. Bawa saja, katanya,” aku Alan, warga Semarang yang kerap membawa truk bermuatan gula.

Selain itu, Alan terkejut ketika aparat keamanan benar-benar mengambil tindakan terhadap kotak berisi burung tersebut, padahal sebelumnya pemiliknya telah menjamin keutuhannya. Namun, saat saya coba menghubungi pemilik barang melalui telepon, nomor telepon pemiliknya sudah tidak aktif.

Baca Juga: Sengketa Lahan, Lanal Semarang Singkirkan Meja dan Kursi Restoran Basilia

“Baru kali ini saya bawa seperti ini, Mas. Saya juga tidak tahu. Saya pikir itu aman. Tapi pas mau ditangkap, saya tidak bisa pakai telepon lagi,” jelasnya.

Kucica kampung atau burung kacer saat ini tergolong jenis burung langka di Indonesia. Populasinya semakin menurun seiring dengan penangkapan besar-besaran spesies burung ini di Indonesia.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button