Lomba tunggal Jemparingan sambut HUT ke-77, Peserta Wajib Pakai Pakaian Adat Jawa - WisataHits
Jawa Tengah

Lomba tunggal Jemparingan sambut HUT ke-77, Peserta Wajib Pakai Pakaian Adat Jawa

TEMPO.CO, solo – Kontes jaringan menghadiri perayaan HUT RI ke-77 di Solo. Lomba panahan tradisional khas Kerajaan Mataram ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Solo dan jajaran Kodim 0735/Surakarta dalam acara Jemparingan Kemerdekaan di Benteng Vastenberg Solo pada Minggu 14 April 2022 yang diselenggarakan.

Sekitar 300 peserta dari Solo dan sekitarnya mengikuti kompetisi jemparingan ini. Ada juga yang dari Yogyakarta dan Semarang. Meski sama-sama memanah, namun ada perbedaan antara panahan modern dan jaringan ini.

Jemparingan memiliki ketentuan tersendiri yang membuatnya unik. Pemanah jemparingan harus memakai pakaian adat Jawa dan menggunakan busur tanpa alat.

Sasaran bidiknya tidak berbentuk lingkaran warna-warni, melainkan berbentuk bandul menyerupai boneka gantung (nggandhul) sebagai sasaran panah. Pemanah harus menembakkan panahnya dalam beberapa putaran sambil duduk bersila. Dalam posisi duduk ini, dibutuhkan tingkat konsentrasi dan ketenangan yang tinggi untuk menembakkan anak panah sedemikian rupa sehingga tepat sasaran.

Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta, Lt. Kolonel Inf Devy Kristiono mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BI Solo dalam menyelenggarakan lomba Jemparingan dalam rangka memperingati HUT RI 2022.

“Ini juga terkait dengan pelestarian budaya Jawa yaitu Jemparingan yang merupakan adat khas Surakarta yaitu Mataraman (Mataram), yaitu memanah dengan adat. Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan BI untuk membantu agar adat istiadat kami terus berkembang,” kata Dandim kepada tim media pada pembukaan kompetisi, Minggu 14 Agustus 2022.

Dalam lomba Jemparingan, ada dua nomor yang dipertandingkan, yaitu dari teknik penjelmaan atau panahan dan busana adat. “Ada dua nomor yang dipermasalahkan, yang pertama titisan panahan dan yang kedua pakaian adat,” kata dandim itu.

Kepala Perwakilan Tunggal BI Nugroho Joko Prastowo menambahkan, sinergi antara BI dan TNI merupakan bentuk komitmen bersama untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Kemerdekaan Indonesia yang diraih melalui perjuangan panjang para pahlawan kita harus melanjutkan perjuangan kita dengan bekerja keras mempertahankan dan mengamankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Joko.

Menurut Joko, dalam menjaga kedaulatan, TNI berperan aktif dalam menegakkan kedaulatan NKRI dan memberikan wawasan kebangsaan. Sementara itu, BI menjaga kedaulatan rupiah sebagai simbol kedaulatan ekonomi dan pemersatu bangsa melalui kampanye Cinta, Bangga, Pahami Rupiah.

Dimulainya lomba Jemparingan pada Minggu pagi ini ditandai dengan turunnya anak panah bersama oleh Wakil Walikota Solo Teguh Prakosa, Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Devy Kristiono, Kapolres Solo, Pol. Kombes Ade Safri, Tag Simanjuntak, Kepala Perwakilan Tunggal BI, Nugroho Joko Prastowo.

SEPTIA RYANTIA

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita dan berita terbaru Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. Klik Pembaruan Tempo.co untuk bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button