Perbedaan Bupati dan Walikota - WisataHits
Jawa Barat

Perbedaan Bupati dan Walikota

Memuat…

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik Herman Suherman dan TB Mulyana Syahrudin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cianjur hasil Pilkada Serentak 2020 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021). FOTO/ADPIM JABAR SUBHI ALDIEN

JAKARTA – Perbedaan bupati dan walikota seringkali tidak diketahui oleh sebagian orang. Mereka menganggap bupati dan walikota itu sama karena sama-sama pemimpin di suatu daerah.

Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Daerah Nomor 23 Tahun 2014, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibagi menjadi beberapa provinsi. Provinsi ini sekarang dibagi menjadi kabupaten dan kota.

Menurut situs dataindonesia, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi menjadi 514 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Secara khusus, ada 416 kabupaten dan 98 kota secara nasional.

Bupati dan Walikota merupakan jabatan Manajer Wilayah Tingkat II (Kabupaten/Kota) di Indonesia. Keduanya dipilih langsung oleh masyarakat melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pengecualian adalah walikota di DKI Jakarta. Karena merupakan daerah khusus, walikota di Jakarta adalah birokrat yang diangkat oleh gubernur DKI.

Meski selevel, namun bupati dan walikota memiliki sejumlah perbedaan. Lalu apa bedanya bupati dan walikota?

daerah 1
Sebagai kepala daerah yang memimpin daerah, bupati memiliki kewenangan yang cukup luas. Karena itu, seringkali ada daerah terpencil yang masuk dalam kabupaten. Sementara walikota adalah orang yang memimpin di wilayah perkotaan, biasanya lingkup tindakannya sempit karena hanya mencakup wilayah perkotaan.

Sebenarnya hak dan kewajiban bupati dan walikota hampir sama, yang membedakan keduanya adalah wilayahnya.

2. Pendapatan Daerah
Selain kekuasaan tentu saja pendapatan bupati dan walikota. Kotamadya sering menghasilkan lebih dari kabupaten. Kota memiliki potensi pendapatan yang tinggi dari industri dan sektor ekonomi lainnya. Walikota harus bisa mengelola semua pendapatan untuk pembangunan kotanya. Masyarakat yang tinggal di kota Madya sering disebut sebagai masyarakat modern.

Pendapatan kabupaten biasanya berasal dari pertanian, pertambangan, kelautan, dan tempat wisata. Bupati harus mampu mengembangkan potensi daerahnya. Salah satunya adalah sektor pariwisata seperti Kabupaten Bandung Barat yang telah berhasil menggali potensi wisata yang besar.

3. Kebijakan yang Diimplementasikan
Perbedaan selanjutnya adalah Bupati ditetapkan bersama DPRD Kabupaten dalam melakukan kebijakan, sedangkan Walikota berada di DPRD Kota.

Pada prinsipnya, pemilihan bupati dan walikota terbuka. Semua yang sudah berhak memilih dapat mencalonkan bupati atau walikota pilihannya. Pemilihan walikota biasanya lebih intens daripada pemilihan distrik, karena sistem politik calon walikota biasanya sangat modern.

MG/ Nabillah Amanda Rahmawaty

(jauh)

Source: nasional.sindonews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button