Penyanyi Temui Batu Wisata di Jogja, Pj Walikota: Ada Unsur Kriminalnya - WisataHits
Yogyakarta

Penyanyi Temui Batu Wisata di Jogja, Pj Walikota: Ada Unsur Kriminalnya

Yogyakarta

Insiden pengamen jalanan yang membenturkan batu ke turis di salah satu Angkringan di kawasan Tugu, Jogja pada Sabtu (7/2) viral di media sosial. Pj Wali Kota Jogja Sumadi mengatakan, aksi pengamen itu ada unsur pidananya.

“Kami selalu bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Ini bukan masalah kerapian, misalnya teman-teman PKL yang tidak rapi. Tapi kalau kena, ada unsur pidananya, kami akan kooperatif dengan kepolisian,” kata Sumadi saat ditemui wartawan Selasa (5/7) di kompleks Balaikota Yogyakarta.

Sumadi menegaskan, Pemkot Yogyakarta tidak akan menoleransi oknum pengamen yang melakukan tindak pidana.

“Di satu sisi, untuk hal seperti itu, karena kota Jogja kecil ya, mungkin dia bisa datang dari luar kota,” katanya.

Sumadi berharap tidak ada lagi peristiwa yang mencoreng kota Jogja sebagai kota wisata. Dia juga meminta semua pemangku kepentingan pariwisata untuk bekerja sama untuk memastikan iklim pariwisata yang menyenangkan.

“Apalagi saat libur panjang seperti ini, kita harus menjunjung tinggi etika bersama. Kami menghimbau kepada seluruh warga untuk memberikan sambutan hangat kepada wisatawan karena bagaimanapun mereka membawa berkah dan makanan bagi kota Jogja,” ujarnya.

Dunia media sosial dikabarkan gempar setelah pengakuan di grup Facebook oleh seseorang dengan akun @suseno mahardiko bahwa ia melihat seorang turis dirajam sampai mati.

“Baru saja terjadi (02/07/2022) di Pak Jarots Angkringan depan bank Muamalat sebelah hotel Harper, seorang pengamen memukul seorang turis jogja yang makan lesehan dengan batu besar dari jalan pejalan kaki karena mereka marah karenanya. tidak mendapatkan uang dan tidak ada seorang pun dari penjaga taman atau penjaga keamanan mengambil tindakan terhadap para pengamen sampai Mbak melemparkan batu besar kembali ke pengamen dan pengamen melarikan diri begitu saja.

Menurut saya pengamen di kawasan ini dan di Malioboro perlu ditertibkan mengingat wisatawan merasa tidak nyaman dan aman bahkan citra pariwisata Yogyakarta bisa rusak karena tidak tertib.

Menurut saya pribadi sih menyanyi boleh saja, tapi akan lebih disiplin dan teratur seperti di kota-kota besar agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi.

NB: Musisi jalanan yang bang terlihat seperti penyandang disabilitas intelektual (autisme), yang juga merupakan masalah lain di kota Jogja yang masih memiliki tantangan untuk memperkuat mereka.

Saya tidak merekam atau memotret kejadian ini karena saya menghormati korban, mohon menjadi review kita bersama.

Bagi yang bertanya kenapa saya tidak membantu “dengan selamat”, saya minta maaf saya membantu keluarga saya menyingkir dulu karena takut alasan dan salah berperilaku sebagai turis lokal.

pandangan Detik Jawa Tengah Senin (3/7) pukul 09.28 status 2.051 dikomentari dan dibagikan 83 kali dan dijawab 4.638 kali.

Saksikan video Holywings Jogja tutup tanpa batas waktu
[Gambas:Video 20detik]
(i/tahun)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button