Jawa Barat

Masjid Al-Jabbar menjadi wisata religi baru di Jawa Barat dan mendongkrak perekonomian Bandung Timur

Masjid Al Jabbar menjadi ikon baru wisata religi kebanggaan Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Masjid Al Jabbar memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk wisata religi. Selain itu masjid ini memiliki nilai-nilai spiritual dan toleransi antar umat beragama yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar menilai keragaman keindahan alam Jawa Barat yang dipadukan dengan nilai-nilai spiritual memberikan destinasi wisata keindahan tersendiri.

Di sisi lain, menurut Benny, Jawa Barat sebagai provinsi dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan wisata religi di Indonesia.

Masjid Al-Jabbar rencananya akan diresmikan pada 30 Desember 2022. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Menurutnya, arsitektur ikonik itu unik dengan bangunan masjid berbentuk setengah lingkaran dan desain menara masjid yang kekinian. Sekaligus kebanggaan masjid yang terletak di kawasan Gedebage.

“Saya sangat menyambut baik peresmian Masjid Al-Jabbar ini, karena masjid yang digagas Gubernur Jawa Barat ini merupakan salah satu masjid yang secara arsitektural sangat ikonik dan memiliki lokasi yang strategis,” kata Benny, Rabu (12/12). /21). .2022).

Perjalanan ke Masjid Al Jabbar itu, kata dia, terbantu dengan kemudahan akses dan fasilitas yang dibangun pemerintah. Seperti akses tol KM 149, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan Stadion Bandung Lautan Api.

“Sehingga Jabar memiliki destinasi religi dan sejarah yang bisa dikunjungi wisatawan untuk mengisi waktu,” ujarnya.

Masjid ini, katanya, merupakan masjid megah bergaya kontemporer yang dibangun di atas lahan seluas 25 hektar dan dilengkapi berbagai fasilitas, menjadikan masjid di kawasan Bandung Timur ini sebagai pusat pendidikan Islam, Wisata religi dan ruang pendidikan Islam nantinya. melakukan interaksi publik bagi perwakilan Jawa Barat bahkan warga ASEAN.

“Mengunjungi wisata religi tidak hanya menambah wawasan, tapi sekaligus mendekatkan kita kepada ketuhanan melalui syiar Islam,” ujar Benny Bachtiar.

Pengembangan properti wisata religi, kata dia, memiliki penggerak ekonomi yang luas tidak hanya terkait dengan peningkatan kunjungan wisatawan.

Baca Juga: Mantan Marinir Niat Bom Masjid Bendungan Hidayah Tak Berdaya, Ia Juga Ucapkan Syahadat

Namun yang lebih penting adalah pengembangan pariwisata yang mampu membangun semangat kebangsaan, apresiasi terhadap kekayaan budaya seni nusantara dan toleransi antar pemeluk agama.

“Pemprov Jabar menargetkan 36 juta wisatawan nusantara dan 33.000 wisatawan mancanegara pada tahun 2022,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 22 juta untuk wisatawan domestik dan 1.156 wisatawan mancanegara pada triwulan III.

Tentu saja, menurut Benny, pihaknya berharap target tersebut bisa tercapai. Dengan demikian, selain fungsi masjid sebagai tempat wisata religi dan sebagai pusat pendidikan dan rekreasi, efek pengganda bagi masyarakat juga terasa.

“Kehidupan di sekitar masjid menjadi lebih sejahtera. Masyarakat dapat menjual produk industri kreatif seperti souvenir, makanan dan minuman. Selain itu juga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat di wilayah Bandung Timur,” jelasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button