Pemuda Banjar Mas Gelar Sayan Rumaket, Hadiah Ganjar Pranowo - WisataHits
Yogyakarta

Pemuda Banjar Mas Gelar Sayan Rumaket, Hadiah Ganjar Pranowo

GIANYAR, Nusa Bali
Sekaa Teruna Bina Warga Banjar Mas, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar menyelenggarakan Sayan Rumaket di Banjar Mas pada Sabtu (8/10) bersinergi dengan Ikatan Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama).

Acara berlangsung selama dua hari dengan kegiatan Tour de Sayansation, diskusi Desa Wisata, Gowes for Love, Pameran UMKM, Workshop Regenerasi Artis Muda, pertunjukan musik dan aksi sosial. Diskusi Desa Wisata menghadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Sayan Rumaket dihadiri oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra dan Kepala Desa Sayan I Made Andika.

Menurut Ganjar Pranowo, pariwisata sangat memungkinkan bagi semua lapisan masyarakat. Orang-orang tidak hanya bepergian ke kota tetapi mulai pindah ke desa-desa yang menampilkan keindahan sawah, hutan, dan kehidupan masyarakat. Bali selalu menjadi pilihan untuk berwisata. “Bali masih asri, orang tidak hanya berwisata ke Bali, tapi bereksperimen di desa-desa, bisa melihat orang menari setiap hari, arsitektur dan masih banyak lagi,” kata gubernur Jawa Tengah itu.

Ganjar bercerita tentang Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Desa di kaki Gunung Lawu ini dipimpin oleh Kepala Desa Widadi Nur Widyoko. Kepala desa mengoptimalkan potensi desa sebagai objek wisata dan berhasil mengurangi pengangguran. Meski PAD desa ini kecil, pembangunan di desa ini tetap berjalan. “Lho, saya tanya kenapa pembangunan bisa berjalan lancar? Kata kepala desa, yang ikut dalam pembangunan adalah masyarakat. Berkat komunikasi yang baik, masyarakat ikut berpartisipasi secara sadar. Saya sumbangkan ini, saya sumbangkan itu, agar pembangunannya memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya. Uniknya, kepala desa beragama Hindu sedangkan mayoritas warga beragama Islam, namun keterlibatan masyarakat tetap berjalan. “Ini Indonesia,” kata Ganjar.

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan UGM sedang merancang program pengabdian masyarakat berbasis masyarakat. Misalnya, fokus pada pengelolaan sampah. “Saya orang sehat, jadi kalau masih ada sampah, lihat apakah kurang optimal,” katanya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni Arie Sujito mengatakan Indonesia perlu dibaca dari desa. “Jika kelompok rentan ini bangkit, maka yang lain juga akan bangkit,” jelas Arie Sujito.

Menurut Arie Sujito, pembangunan bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi dan devisa, tapi juga pelestarian budaya. Perkembangan dari akar dapat terjadi secara mandiri. “Sama seperti di kaki Gunung Lawu, Anda harus belajar pentingnya mandiri, pentingnya mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri,” kata mantan aktivis berusia 98 tahun ini. Menurutnya, penting Bali membaca Indonesia dan sebaliknya Indonesia membaca Bali. Saat Bali bangkit, itu akan memberikan kontribusi ke daerah lain.

Sementara itu, AAGN Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang juga Sekjen Keluarga Kagama, menyampaikan harapannya agar acara Sayan Rumaket dapat menginspirasi desa-desa lain di Bali bahkan di Indonesia. Menginspirasi untuk melestarikan, memperkuat dan mempromosikan budaya, alam dan masa depan. Kebudayaan adalah penanaman seni budaya yang mengakar dalam masyarakat desa. Alam, menjaga lingkungan alam agar tetap lestari. Masa depan (future) melalui pemutakhiran penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terus menerus. “Dengan memberdayakan budaya, alam dan masa depan di desa, Indonesia akan bangkit dan bangkit dari desa,” kata Ari Dwipayana.

Kepala Desa Sayan Made Andika mengatakan Sayan Rumaket merupakan acara yang digagas oleh sekaa teruna di Banjar Mas, Desa Sayan. Rumaket berarti mendekat, sayan juga berarti bertambah di samping nama desa. “Sayan Rumaket artinya mendekat atau mendekat,” jelas Made Andika. *nvi

Source: www.nusabali.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button