Mitos menjadi daya tarik desa wisata alam - WisataHits
Yogyakarta

Mitos menjadi daya tarik desa wisata alam

Senin, 4 Juli 2022 | 20:11 WIB

| penulis:

Buku Catatan: beruntung s

Jakarta, InfoPublik – Untuk lebih menarik kunjungan wisatawan, desa wisata alam diperbolehkan untuk membuat mitos atau legenda dengan narasi yang menarik berdasarkan karakteristik lokal.

“Saya mengajak desa wisata untuk membuat narasi menarik yang membangun mitos dengan nada yang tidak terlalu salah,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya di situs resminya. kemendesa.go.id Sehubungan dengan diskusi panel “Pandemi Global, Pemberdayaan dan Ketahanan Desa Wisata dan Desa Wisata di Yogyakarta” pada Senin (7/4/2022).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Mendes PDTT, Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Singgih Raharjo, Regional Manager for Engagement and Sustainability PT. HM Sampoerna, Kukuh Dwi Kristianto, Direktur STAPA Center, Agus Rohmatullah, serta perwakilan kepala desa, pendamping desa dan pengelola desa wisata.

Menteri Abdul Halim mengatakan pembungkusan mitos atau legenda dapat dilakukan dengan meneliti cerita-cerita lokal desa yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang dan dari adat-istiadat desa.

Contohnya adalah mitos mata air yang sudah lama berkembang, yang kemudian berkembang menjadi wisata kolam renang dan sebagainya.

“Sekarang yang saya sebut inventing adalah bagaimana kita kemudian membangun mitos bahwa siapa pun yang membasuh muka di sumber air akan awet muda,” katanya.

Lebih lanjut Menteri Abdul Halim mengatakan bahwa mitos atau legenda desa berdasarkan kearifan lokal desa dan cerita leluhur harus dikemas dengan narasi yang menarik untuk membangkitkan rasa penasaran wisatawan.

Bahkan, cerita-cerita yang terlalu jauh dari fakta atau dibuat-buat dianggap mampu meredam minat wisatawan berkunjung ke tempat wisata alam desa tersebut.

“Kenapa saya bilang jangan dibuat-buat? Karena jika narasinya terlalu jauh dari fakta, Anda akan takut jatuh. Tapi, misalnya sumber air, ada banyak mitos. Yang penting berbasis kearifan lokal,” imbuhnya.

Mendes PDTT juga menghimbau kepada desa-desa yang tidak memiliki potensi alam untuk tidak memaksakan diri menjadi desa wisata.

Desa yang tidak memiliki potensi alam diharapkan dapat bekerjasama dengan desa sekitar dengan obyek wisata, mis. B. terkait dengan parkir kendaraan, penyimpanan produk lokal untuk Badan Usaha Milik Desa (BUM) dan lain-lain.

“Jangan memaksakan sesuatu yang tidak berpotensi. Kalau tidak punya potensi desa wisata, jangan memaksakan diri,” ujarnya.

Foto: Mugi/Humas Kemendes PDTT

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini asalkan Anda mencantumkan sumbernya InfoPublik.id

Source: infopublik.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button