Pemkot Surabaya sedang melakukan restrukturisasi total terhadap kawasan eks perumahan Dolly - WisataHits
Jawa Tengah

Pemkot Surabaya sedang melakukan restrukturisasi total terhadap kawasan eks perumahan Dolly

SURABAYA – Pemkot Surabaya melakukan penataan menyeluruh terhadap eks kawasan lokalisasi Dolly di Jalan Kupang Gunung Timur, Desa Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Pahlawan, Jawa Timur.

“Sebenarnya kami sudah membeli beberapa tempat atau rumah (eks Wisma Dolly). Tapi dekade belum bergeser. Jadi rumah ini akan kita manfaatkan untuk meningkatkan perekonomian,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat meninjau langsung kawasan Dolly di Surabaya, Senin.

Menurut dia, penataan itu tidak hanya parsial, tapi menghubungkan seluruh objek yang ada di kawasan itu, mulai dari taman, eks Wisma Barbara hingga Pasar Burung dan Pasar Batu Akik Dolly.

Menurutnya, ketika suatu tempat dikembangkan, daerah tersebut harus menjadi tujuan wisata. Ketika pengunjung datang, lanjutnya, berdampak pada bagaimana perekonomian lokal bergerak. “Seiring adanya taman, tempat-tempat lain juga ada dan menjadi acuan. Jadi ekonomi masih bergerak di sini,” katanya.

Selain menggunakan beberapa eks Pensiun yang diperoleh Pemprov DKI, pihaknya juga akan merombak eks Pensiun Barbara. Bangunan enam tingkat ditata ulang untuk digunakan di setiap lantai.

“Kami memiliki anak-anak muda dari Surabaya yang berkecimpung di dunia perfilman. Anda dapat menggunakan bekas gedung Barbara di lantai 4, 5, dan 6 yang masih kosong sebagai ruang kerja. Teman-teman bisa menggunakannya untuk membuat film terkait Dolly Saiki (sekarang) dan Dolly Biyen (dulu),” ujarnya.

Sementara itu, kata dia, lantai 1 bekas gedung Barbara digunakan untuk kafe atau restoran, dan dipajang produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sedangkan untuk produksi sandal, lantai selanjutnya bisa menggunakan lantai 2.” “Kalau tempat wisata, seharusnya produksi (sandal) di atas. Yang paling bawah (lantai 1) jadi warnet sambil pamer produknya, jadi nyambung. Nah, itu yang perlu diubah,” kata Eri.

Oleh karena itu, Eri menekankan kepada jajarannya bahwa perencanaan pengembangan suatu kawasan tidak berlangsung secara parsial atau sepotong-sepotong, seperti halnya pengembangan kawasan wisata di Dolly, melainkan secara keseluruhan. “Jadi ketika Anda merencanakan sesuatu, itu harus komprehensif, seperti bagian dari Dolly. Makanya saya minta teman-teman untuk tidak pergi sendiri, kita harus bekerja sama,” ujarnya.

Eri menargetkan kawasan wisata Dolly berubah total pada Desember 2022. Pengembangan kawasan juga direncanakan memanfaatkan perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2022.” “Target saya Desember ini kawasan Dolly sudah berubah. Dolly sebenarnya sudah ada rencana, kami ada beberapa rencana dengan bantuan Inggris (UK), kami akan menggabungkannya dengan perencanaan Balai Kota, “katanya. (Antara/JPG)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button