Terjadi lagi, ratusan jemaah umrah terlantar, sudah 5 hari nongkrong di Asrama Haji Pondok Gede - WisataHits
Jawa Barat

Terjadi lagi, ratusan jemaah umrah terlantar, sudah 5 hari nongkrong di Asrama Haji Pondok Gede

Bogordaily.net – Terjadi lagi, ratusan jemaah umrah terlantar, mereka berkeliaran di sekitar asrama haji Pondok Gede selama 5 hari.

Jumlahnya lebih dari 170 umat. Karena sejumlah masalah, mereka terancam tidak diberangkatkan. Seperti tidak ada tiket dan visa.

Ratusan jemaah umrah terlantar tersebut merupakan jemaah umrah asal Kalsel.

Mulai Detikcom. Mereka adalah jemaah umroh yang mengikuti Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) atau Biro Perjalanan Umroh PT Nalia Syafaah Wisata Mandiri.

“Sekarang kami masih di asrama haji Pondok Gede. Kami belum berangkat,” kata Kasubdit Pengawasan dan Pengawasan Umrah dan Sonderhajj Noer Alya Fitra, seperti dikutip detikcom, Selasa, 4 Oktober 2022.

Nafit, sapaan akrab Noer Alya Fitra menjelaskan, 176 jemaah haji yang berangkat tanpa kejelasan itu merupakan jemaah yang dijadwalkan diberangkatkan pada 29 September 2022.

Agen perjalanan menjanjikan mereka keberangkatan pada 2 Oktober. Namun, sejauh ini tidak ada yang pergi.

“Nah, yang dari Kalsel 176 ini sebenarnya posisi yang diberitakan kemarin tanggal 29. Sejauh ini janji-janji sudah ditepati,” kata Nafit.

Sebelumnya, peserta rapat juga meminta agar biro perjalanan membelikan mereka tiket pesawat yang sudah ada. Namun, sejauh ini pendamping perjalanan belum memberikan kepastian. Sementara itu, Kementerian Agama telah berupaya memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak.

“Sejak kemarin mereka menuntut agar tetap bisa berjalan. Jadi kami juga melakukan mediasi ke PPIU (Penyelenggara Perjalanan Umrah). Itu kan sinetron ya banyak yang molor atau enggak ya,” kata Nafit.

Alasan kegagalan majelis ini beragam. Ada yang disebabkan oleh tiket yang tidak diterima, ada juga yang disebabkan oleh visa yang tidak dikeluarkan.

“Berbagai. Jadi ada yang sudah dapat tiketnya tapi belum ada visanya. Ada visa yang sudah ada, belum ada tiketnya. Jadi ada dua masalah,” tambahnya.

Menurut Nafit, masalah sebenarnya terletak pada ketersediaan dana. Karena masalah tiket dan visa ini bisa diselesaikan jika perusahaan travelnya solven.

“Yang jelas tinggal bayar tiket dan visa saja. Misalnya, jika mereka punya uang untuk membayarnya, itu akan keluar. Tiket dan visa harus dikeluarkan. Tapi kalau tidak dibayar, tidak akan dilepaskan kapan pun,” katanya.

Sejak isu itu muncul, Kemenag terus berupaya mengomunikasikan terkait perjalanan wisata tersebut. Sayangnya, pihak perusahaan wisata cenderung kurang kooperatif. Menurut Nafit, Kementerian Agama akan memberikan sanksi kepada PT Naila jika tetap tidak mengirimkan jemaah umrahnya. Sanksi ini merupakan tindak lanjut dari surat peringatan yang sebelumnya dikeluarkan oleh Kementerian Agama.

Setelah ditelusuri, ternyata kegagalan pengiriman jemaah umrah pada 29 September lalu bukanlah kasus pertama. Pada 18 September, PT Naila juga tidak bisa mengirimkan jemaahnya.

“Pelanggaran pertama kemarin tidak berangkat tanggal 18 (September). Kemudian berulang-ulang sampai yang ini,” kata Kasubdit Nafit itu.

Yang menonjol dari kasus ini adalah pada tanggal 18 ada beberapa jemaat yang berhasil diberangkatkan. Meskipun demikian, beberapa umat paroki lainnya belum diberangkatkan dan belum menerima konfirmasi.

“Kemarin, setengah dari jadwal terbang pada tanggal 18. Tanggal yang dijanjikan ditunda lagi, kembali lagi, begitulah modelnya. Ya, sesuatu berhasil (lepas). Ada yang belum berangkat. Jangan minta uang kembali,” kata Nafit.***

Editor: Riyaldi

Tonton lebih banyak video dan kunjungi Youtube BogordailyTV

Source: bogordaily.net

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button