Pemkot Magelang Percepat Pengentasan Kemiskinan - WisataHits
Jawa Tengah

Pemkot Magelang Percepat Pengentasan Kemiskinan

Magelang (ANTARA) – Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah mencanangkan berbagai kegiatan percepatan pengentasan kemiskinan yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) 2022 senilai Rp 9.003.766.000.

Koordinator Satker Program dan Kegiatan Milna Soelistiyani menjelaskan, Senin di Magelang, DID merupakan dana yang disediakan oleh APBN untuk daerah.

Hal ini didasarkan pada kriteria tertentu dengan tujuan untuk memberikan penghargaan terhadap peningkatan dan/atau pencapaian prestasi di bidang pengelolaan keuangan daerah, administrasi publik, pelayanan publik dasar, dan kesejahteraan masyarakat.

Peluncuran secara simbolis dilakukan Walikota Magelang Muchamad Nur Aziz di GOR Samapta Magelang. Hadir dalam acara tersebut antara lain Sekda Kota Magelang Joko Budiyono, Sekjen Kota Magelang, Asisten Tata Usaha Taufiq Nurbakin, Ketua OPD, Camat, Lurah, Ketua RT/RW se-Kota Magelang, antara lain.

Ia menyampaikan sebagai apresiasi atas tahun berjalan, pemerintah pusat juga telah memperkenalkan DID kinerja tahun berjalan, yaitu DID yang diberikan kepada pemerintah daerah yang telah berkinerja baik dalam pelayanan dasar publik pada tahun berjalan.

Layanan dasar publik tersebut antara lain layanan penyediaan vaksin COVID-19, mendukung pemerintah daerah menggunakan produk dan produk lokal untuk usaha mikro dan kecil, mempercepat penyerapan belanja daerah, dan menurunkan inflasi daerah.

“Pada tahun 2022, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140 Tahun 2022, ditetapkan 125 provinsi/pemerintah/kota penerima DID kinerja tahun berjalan, termasuk Kota Magelang, dengan nilai alokasi Rp 9.003.766.000,” ujarnya. .

DID di Kota Magelang didukung oleh sejumlah OPD yang bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, antara lain Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang meliputi fasilitas umum padat karya dan rumah ibadah di 224 lokasi yang mempekerjakan 5.322 orang.

Selain itu, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) meliputi sosialisasi sertifikasi keamanan dan halal pangan, penyelenggaraan pasar murah, pelatihan bagi UKM dan penyelesaian fasilitas sentra IKM, Kementerian Pertanian dan Pangan (Disperpa). ) berupa kegiatan budidaya cabai, budidaya lele melalui pelibatan kelompok tani, dan pembuatan sumur.

Selain itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan pendidikan dan Dinas Kebudayaan (Diskdikbud) dalam bentuk padat berupa kursus pelatihan pemilahan sampah, sampah sekolah, proklim dan sistem ruang terbuka hijau dengan melibatkan kader PKK, pelanggan TPA, direktur pelaksana dan pelanggan TPS 3R dan petugas persampahan, bekerja di 10 SD, 3 SMP dan 8 TK/PAUD/Pembelajaran dengan jumlah 158 orang.

Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) meliputi pemeliharaan padat karya infrastruktur perumahan di kawasan kumuh 600 orang dan pemeliharaan padat karya 28 RTLH dengan 225 orang, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) di dalam bentuk workshop pariwisata di lima desa potensial, 575 orang mengikuti tur.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) memasukkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) padat karya yang melibatkan 240 orang, Dinas Penguatan Komunitas Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) dalam bentuk Pelatihan perempuan industri produktif untuk 600 Perempuan Kesusahan Ekonomi/Perempuan Kepala Rumah Tangga dan Dinas Sosial (Dinsos) meliputi pemberian alat bantu kepada lima penyandang disabilitas dan pemberian bantuan tunai subsidi BBM kepada 8.276 orang.

“Waktu pelaksanaan seluruh kegiatan yang didukung oleh OPD ini dari Oktober hingga Desember 2022,” ujarnya.

Walikota Magelang Muchamad Nur Aziz berharap kemiskinan di kota Magelang dapat berkurang dan pada akhirnya membawa perubahan tatanan sosial masyarakat kota Magelang yang maju, sehat dan bahagia. DID yang diperoleh dari pemerintah pusat merupakan hasil kerja seluruh elemen Pemerintah Kota Magelang sampai dengan tingkat RT/RW.

“Ini makanan, Rp9 miliar, tidak semua daerah dapat itu berkat kalian semua. Saya berharap program ini benar-benar tersalurkan, tepat sasaran dan terpercaya,” ujarnya.

Dia mencatat, semua OPD pendukung harus memiliki data nama dan alamat target kegiatan agar tidak terjadi duplikasi target. Untuk kegiatan yang membutuhkan kerjasama, koordinasi harus dikomunikasikan dengan OPD yang sesuai.

“Semua OPD pendukung harus segera menetapkan jadwal, mengingat waktu pelaksanaan yang relatif singkat, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button