Pemkab Malang mengalokasikan Rp 30 miliar untuk subsidi bunga KUR - WisataHits
Jawa Timur

Pemkab Malang mengalokasikan Rp 30 miliar untuk subsidi bunga KUR

Pemkab Malang mengalokasikan Rp 30 miliar untuk subsidi bunga KUR

Petani Tomat di Dusun Claket, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (Aan).

SUARA WARNA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mengalokasikan anggaran Rp 30 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memberikan keringanan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Tomie Herawanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, mengatakan bantuan itu bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan, baik kemiskinan ekstrim maupun kemiskinan absolut akibat inflasi.

“Subsidi bunga itu untuk masyarakat atau UMKM, khususnya peternak, petani binaan kami. Desain sementara kami untuk peternakan. Kami melihat situasi dan kondisi di lapangan. Kalau peternakan ternyata tidak sampai Rp 30 miliar, sisanya bisa digunakan untuk hal lain seperti pertanian, perikanan atau UMKM,” ujarnya Selasa (3/1).

Baca juga:
Masyarakat mengeluhkan jalan yang rusak. Demikian tanggapan DPUBM Kabupaten Malang

Arema FC menggelar latihan intensif di Batu

Disparta Kota Batu Klaim Peredaran Uang Selama Liburan Di Nataru Tembus Rp 350 Miliar

Tomie menjelaskan, subsidi ini diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang mengajukan pinjaman dan bunganya ditanggung Pemkab Malang.

“Misalnya, kalau pinjaman Rp 50 juta, Anda harus membayar Rp 53 juta beserta bunganya. Kini bunga 6 persen atau Rp 3 juta ditanggung Pemkab Malang, sehingga peminjam hanya membayar cicilan pokok Rp 50 juta.

“KUR itu bunga enam persen. Jadi Pemkab Malang tanggung enam persen itu agar yang mengajukan pinjaman berhenti membayar bunganya,” jelasnya.

Menurut Tomie, subsidi bunga dimaksudkan untuk memberdayakan desa dengan skema One Village One Product, One Village One Destination.

“Desa yang mendongkrak pariwisata atau produk bernilai tinggi dipersilakan mengajukan pinjaman tanpa dikenakan bunga. Anda hanya membayar cicilan pokok saja,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Tomie, program ini akan dilanjutkan pada 2024. Namun, Tomie belum bisa menyebutkan berapa dana yang akan dialokasikan untuk tahun ini.

“Ini draf pertama jadi belum final jumlahnya, lihat syarat-syaratnya. Mudah-mudahan apa yang sudah kita alokasikan berdampak pada tahun 2023 sehingga alokasi tahun 2024 tidak terlalu besar atau untuk daerah lain bisa digunakan, ” pungkasnya. (selesai)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button