Pemkab Kediri menganggarkan miliaran rupiah untuk lampu hias - WisataHits
Yogyakarta

Pemkab Kediri menganggarkan miliaran rupiah untuk lampu hias

DAERAH, JP Radar Kediri Ambisi pemerintah Kediri untuk menjadikan kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) sebagai ikon daerah belum pudar. Setelah menyiapkan tempat pindahan Pedagang Kaki Lima (PKL), pekerjaan percantikan pun dimulai. Dalam bentuknya, pengadaan lampu penerangan dengan fungsi dekoratif.

Anggaran yang disiapkan pun tidak sedikit. Dana hampir Rp 3 miliar telah dialokasikan untuk realisasi proyek tersebut. “Sekarang tinggal proses lelang,” kata Putut Agung Subekti, Pj Direktur Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Menurut Agung, lampu tersebut akan dipasang di kawasan pedestrian site SLG. Sementara itu, tahap penawaran dengan cap paket Rp 2,92 miliar baru saja memasuki proses Unduh dokumen pemilu. Proses tender pembangunan proyek lampu hias ini akan dilakukan hingga pertengahan Agustus mendatang.

Putut memastikan proyek penerangan dengan lampu hias menyimpang dari program Kawasan Perumahan dan Permukiman (DPKP). Pencahayaan dari lampu hias yang disiapkan oleh DLH juga harus membuat situs SLG semakin indah. Selain menerangi pejalan kaki dan garis-garis jalan, lampu hias ini memiliki misi untuk meningkatkan budaya Kabupaten Kediri.

Karena lampu hias yang dipasang di kawasan SLG berbentuk seperti gambar batik khas Kediri. Itu kombinasinya Menggiling dan lidah api atau Dahanapura. Pada malam hari, pengunjung dapat menggunakan lampu hias untuk berfoto selfie.

Di mana lampu hias dibangun? Tujuan tahap pertama ini adalah memasangnya di median jalan dekat tugu peringatan SLG. Sayangnya, Putut lupa berapa banyak lampu hias yang akan dipasang di area SLG.

“Model lampu hias ini seperti yang ada di Jogja,” lanjutnya.

Setelah semuanya diinstal, ia pergi ke area lain. Termasuk dalam taman dan tempat wisata lainnya. Hanya konsep lampu taman yang akan menyesuaikan ruang nantinya.

Beberapa warga yang disurvei mengaku membutuhkan penerangan di kawasan SLG. Tidak hanya untuk mempercantik tempat wisata, tetapi juga untuk meminimalisir aktivitas trotoar yang negatif.

“Kalau di SLG ada lampu hias, pasti pengunjung lebih suka,” kata Yulianti, 36, warga Pare. Baginya, pencahayaan di kawasan Gumul bisa membuat pengunjung terutama ibu-ibu dan wanita merasa lebih aman dan nyaman.

Reporter: rekaman

Source: radarkediri.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button