Pemkab Bogor Pikat Wisatawan dengan Angklung Gubrak - WisataHits
Jawa Barat

Pemkab Bogor Pikat Wisatawan dengan Angklung Gubrak

Kabupaten Bogor (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat berupaya menggaet wisatawan dengan memadukan seni Angklung Gubrak warisan budaya Bogor dengan wisata kopi alam di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg.

“Kami ingin menggabungkannya dengan paket wisata kopi dengan Angklung Gubrak. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati kopi Mekarjaya, serta berbagai jenis Angklung Gubrak. Kami juga berharap Angklung Gubrak dapat ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO,” kata Kepala Desa Mekarjaya Ismail Abraham di Bogor, Selasa.

Angklung Gubrak Bogor Cagar Budaya yang merupakan milik Desa Mekarjaya dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada tahun 2021.

Ismail mengaku menggabungkan Angklung Gubrak dengan wisata alam agar desanya semakin dikenal wisatawan dan masyarakat luas.

Menurutnya, Angklung Gubrak merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di Cigudeg, sekaligus tertua di Desa Mekarjaya dan bahkan dikenal sebagai ikon Kota Bogor pada masa kolonial.

Ismail juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pelestarian seni budaya Sunda melalui kegiatan seni budaya dan pariwisata.

 
Angklung Gubrak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. INTER/HO-Humas Pemerintah Kabupaten Bogor.

“Mari terus kita kembangkan dan rawat dengan baik tradisi seni dan budaya Angklung Gubrak agar desa ini tetap menjadi desa adat namun memiliki pendapatan internasional yaitu wajah desa tapi pendapatan daerah,” ujarnya.

Angklung Gubrak adalah alat musik yang terbuat dari bambu dan memiliki panjang sekitar 50 hingga 100 sentimeter. Angklung Gubrak adalah angklung kuno yang tidak memiliki suara, hanya mengeluarkan suara menabrakmaka dari itu angklung kuno diberi nama angklung gubrak.

Angklung Gubrak warisan budaya Bogor digunakan oleh warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan mulai dari menanam padi hingga mengangkut beras hingga mengasinkan nasi dalam gumpalan. leu.

Wartawan: M. Fikri Setiawan
Penerbit: Faisal Yunianto
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button