Syukuran nelayan 6 Muara, lestarikan tradisi dan miliki tempat wisata

Syukuran nelayan 6 Muara, lestarikan tradisi dan miliki tempat wisata

PEMERINTAH 30 Januari 2023 – Diposting oleh: Ruang Berita Diskominfosantik – Dibaca: 34 kali

UCAPAN TERIMA KASIH KE-6 NELAYAN: Ratusan nelayan pesisir utara Kabupaten Bekasi menggelar acara arung jeram persembahan di Pantai Paljaya Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Minggu (29/01/2023). FOTO : WULAN MY/NEWSROOM DISKOMINFOSOANTIK.

TARUMAJAYA – Matahari, yang perlahan mulai terbit, sepertinya selang waktu yang membiarkan cahayanya secara bertahap menerangi cakrawala. Salah satunya menembus celah rimbunnya pohon bakau yang tumbuh subur di Pantai Paljaya di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya.

Meski hujan rintik-rintik, namun semangat para nelayan dan masyarakat setempat tidak surut untuk menggelar acara Syukuran Muara ke-6 di Nadran sebagai bentuk rasa syukur atas melimpahnya hasil laut dan keselamatan para pencari ikan.

Di kejauhan, suara perahu motor terdengar samar-samar memecah keheningan. Satu persatu mereka berdatangan bersama rombongan warga dan pengunjung lainnya yang ingin menyaksikan langsung acara Nadran atau Larung Sesaji sebagai tradisi yang menjadi agenda tahunan.

Menariknya, dia tidak hanya diikuti oleh orang dewasa tetapi juga oleh anak-anak kecil yang tampak bahagia dan puas serta digiring ke tempat acara oleh orang tua mereka.

“Hari ini para nelayan dan masyarakat dari enam muara akan berkumpul dan mengantar mereka dengan perahu untuk membawa sesajen ke laut lepas. Ini tradisi pesisir kita yang sudah berlangsung beberapa tahun,” kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Penguatan Ekonomi Kelautan dan Perikanan Agus Arif Setiawan, Minggu (29/01/23).

Tak lama setelah para nelayan dan masyarakat berkumpul, tiba-tiba suasana menjadi riuh dan meledak saat Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan tiba di lokasi, disusul Wakil Gubernur Jabar Uu Razhanul Ulum.

Di lokasi tersebut, sebelum meninggalkan rombongan peserta Larung Sesaji, Plt Bupati Bekasi dan Wakil Gubernur Jawa Barat sempat berbincang dengan para nelayan sambil mendengarkan sumbangsih perwakilan para nelayan.

Selang beberapa waktu, tibalah saatnya perahu-perahu nelayan yang ditumpangi masyarakat dan pengunjung meninggalkan tambatannya menuju laut lepas.

Prosesi dimulai dengan pengguntingan pita dan raungan sirine yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Plt Bupati Bekasi Dani Ramdan.

“Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas melimpahnya hasil laut dan pelestarian adat dan budaya masyarakat pesisir yang menjadi daya tarik wisatawan,” kata Agus Arif.

Dikatakannya, acara Syukuran Muara ke-6 ini melibatkan sekitar 700 peserta yang terdiri dari nelayan, masyarakat umum dan pengunjung.

Salah satu nelayan peserta Nadran, Aman (55), warga Kp Karatan Desa Segarajaya mengaku bersyukur karena laut utara Bekasi masih kaya akan aneka ikan, udang, kepiting dan lain-lain.

Ia pun mengaku senang dan tetap semangat melaut, meski dengan peralatan tradisional. Berbekal jaring, Aman harus menyelam beberapa meter di bawah air.

“Sedangkan saya, karena saya tidak punya pot atau pot, saya turun ke laut dengan jaring. Saya biasanya turun tiga meter untuk mencari ikan,” kata pria yang telah menjadi nelayan selama 20 tahun ini.

Aman mengatakan, ikan hasil tangkapannya biasa dijual ke pengepul atau pengumpul di desanya atau dijual di pelelangan ikan.

“Alhamdulillah biasanya dari pagi sampai sore hasil tangkapan saya sekitar lima kilogram saat kondisi laut dan cuaca bagus,” ujarnya.

Ia masih berharap jika ada dukungan pemerintah terhadap nelayan tradisional seperti dirinya, khususnya Bubu Naga, ke depannya akan lebih banyak ikan yang ditangkap.

“Kalau saya punya Bubu Naga, saya bisa menangkap lebih banyak ikan, udang, dan kepiting,” ujarnya.

Wartawan: Hanya Rachman Akbar

Penerbit : Yus Ismail

Source: news.google.com