Pemilik homestay di kawasan Candi Borobudur berbicara tentang bagaimana mengurus kunjungan wisatawan - WisataHits
Yogyakarta

Pemilik homestay di kawasan Candi Borobudur berbicara tentang bagaimana mengurus kunjungan wisatawan

TEMPO.CO, Yogyakarta – Pemilik homestay di daerah tersebut Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, meluncurkan sejumlah strategi untuk menjaga kontinuitas kunjungan wisatawan setelah pandemi Covid-19 mereda. “Usaha homestay ini akan bertahan jika pengelola turut berkontribusi dalam pelestarian dan perlindungan Candi Borobudur,” kata Haidar Imama, pemilik homestay Niagara di Desa Ngadiharjo, Kabupaten Borobudur, Rabu, 9 November 2022.

Imama mengatakan kontribusi pelestarian dan perlindungan Candi Borobudur dapat dilakukan oleh pelaku homestay dengan mengedukasi wisatawan. Terutama tentang aturan apa saja yang boleh dan tidak diperbolehkan saat memasuki kompleks candi Budha terbesar di dunia ini.

Dari edukasi ini, para tamu yang menginap merasa senang karena ada pertukaran ilmu yang menarik dan kekeluargaan dengan penduduk setempat. Sehingga kesadaran ini dapat muncul, untuk memiliki kuil.

“Dengan edukasi seperti itu, tamu merasa manusiawi, sehingga lebih banyak orang yang datang untuk menginap,” ujarnya.

Selain membangun suasana yang nyaman bagi para tamu, Imama mengatakan akan sangat sulit menambah jumlah homestay jika pengelola melakukannya sendiri-sendiri. Imama menyadari bahwa untuk membuat pemasaran homestay menjadi masif, kita perlu bekerja sama dan memiliki jaringan yang kuat.

Check out: Film pariwisata menggambarkan 150 destinasi Yogya, membuka referensi wisata untuk tempat wisata selain Candi Borobudur

“Saya perlu bekerja sama dengan pemilik homestay lain dan jaringan pemandu dan pemangku kepentingan karena dapat memperluas segmen pasar homestay saya,” katanya.

Dengan melibatkan jaringan, Imama dan pemilik homestay lainnya di Borobudur dapat memahami wisatawan seperti apa yang harus dibidik oleh perusahaan mereka. “Ini untuk menjaga kunjungan ke homestay, pengelola harus bisa memahami nilai unik dari homestay,” ujarnya.

Subiyanto, Bupati Borobudur, mengatakan sekarang ada lebih dari 300 homestay di daerahnya sejak Borobudur ditetapkan sebagai tujuan wisata prioritas utama di Indonesia. Keputusan tersebut kemudian diikuti oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan menyediakan akomodasi wisata berupa homestay kepada lebih dari 300 warga Borobudur sejak tahun 2020.

“Pergerakan ratusan keluarga homestay harus terus dipertahankan untuk terus beroperasi dengan memberikan keterampilan manajemen kepada usaha penginapan, mengingat sebagian besar pengelolanya adalah warga sekitar,” ujarnya.

Moe Chiba, Kepala Dinas Kebudayaan UNESCO di Jakarta, mengatakan pihaknya melakukan pelatihan bagi 50 pengelola homestay di kawasan Borobudur pada periode Agustus hingga awal November 2022. Pelatihan bertajuk “Rebon School” ini menghadirkan Institusi Inovasi Tangguh Indonesia (InTI) dan ViaVia Tour and Travel Yogyakarta sebagai pembicara dengan total 25 sesi technical assistance dalam 8 sesi pelatihan.

“Pengelola homestay ini diberikan empat tema agar bisa menjalankan bisnis dengan prinsip pariwisata berkelanjutan,” ujarnya.

Pariwisata berkelanjutan adalah tentang menghormati warisan budaya dan alam lokal. Pariwisata ini akan memberikan kontribusi bagi penghidupan masyarakat dalam jangka panjang. Keempat tema pendanaan tersebut adalah konsep dan prinsip pariwisata berkelanjutan,
Pengelolaan dan pengembangan bisnis homestay, membangun jaringan, pemasaran dan pengemasan bisnis homestay hingga manajemen risiko dalam bisnis pariwisata.

WICKSONO PRIBADI

Baca juga: Kisah Keris Sudah Tergambar di Relief Candi Borobudur

Selalu update informasi terbaru. Tonton berita terkini dan berita pilihan dari Tempo.co di saluran Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button