Pejabat dicopot dari Hainan China dan ditangkap karena gagal mengantisipasi gelombang Covid-19 - WisataHits
Yogyakarta

Pejabat dicopot dari Hainan China dan ditangkap karena gagal mengantisipasi gelombang Covid-19

Ilustrasi – Bendera China dan Taiwan. (ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/as.)

Hingga Selasa (16/8/2022), delapan pejabat, termasuk dari Komisi Kesehatan dan Pusat Pengendalian Penyakit Menular Tibet, telah ditarik.

SuaraJogja.id – Sejumlah pejabat di Daerah Otonomi Xizang atau Tibet dan Provinsi Hainan, China, telah diberhentikan dan ditangkap karena lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga memicu gelombang baru kasus Covid-19.

Hingga Selasa (16/8/2022), delapan pejabat, termasuk dari Komisi Kesehatan dan Pusat Pengendalian Penyakit Menular Tibet, telah ditarik.

Gelombang jatuh di wilayah barat daya Cina daratan menjadi perhatian besar karena daerah lain telah dibersihkan.

Hingga Sabtu (13/8/2022), ditemukan total 502 kasus baru di Tibet, sehingga total kasus menjadi 678.

Baca Juga: Pria Ini Merasa Tambahkan Gula ke Teh, Tak Sadar Dia Bahkan Menuangkan Minyak

Kasus Covid-19 di Tibet merupakan kejadian terparah, karena sebelumnya hanya ada satu kasus sejak tahun 2020, juga dari warga setempat yang baru tiba dari Wuhan, Provinsi Hubei.

Karena gelombang baru, beberapa kegiatan di Tibet telah ditunda.

“Kemungkinan besar kegiatan baru dapat dilakukan pada bulan September,” kata seorang pejabat di Kantor Informasi Dewan Negara China (SCIO), seperti dikutip Diantara yang menjelaskan pembatalan Forum Pembangunan Tibet yang akan diadakan di Kota Lhasa dari 18 hingga 24 Agustus 2022.

Demikian juga, Forum Bisnis yang dijadwalkan akan diadakan di ibukota Tibet dari 14 hingga 20 Agustus juga telah dibatalkan.

Sementara itu, enam pejabat di Pulau Hainan China selatan telah dikenai sanksi administratif setelah 7.736 kasus positif Covid-19 terdeteksi dalam dua minggu sejak 1 Agustus.

Baca Juga: Dihantam Gelombang Covid-19 Lagi, Ribuan Turis Masih Terjebak di Kota Xinjiang

Dua petugas di kota Danzhou, Hainan, ditangkap di sel polisi setempat karena kedapatan bermain poker dan judi saat masyarakat setempat membutuhkan bantuan akibat merebaknya gelombang pandemi.

Tiga karyawan dari Distrik Qiongshan, Kota Haikou dijatuhi hukuman karena berhenti bekerja lebih awal selama tanggap darurat Covid-19.

Wakil Ketua Komisi Kesehatan Kota Sanya Lin Hui berdiri di depan tim investigasi Komisi Disiplin atas kelalaiannya dalam menyiapkan hotline Covid-19.

Seorang operator telepon telah dipecat karena kedapatan menelepon seseorang hingga 90 menit, meskipun hotline diatur untuk menawarkan layanan psikiatri bagi warga yang terkena dampak Covid-19.

Sanya, kota wisata di Pulau Hainan, paling terpukul oleh gelombang terbaru Covid-19, yang bertepatan dengan liburan musim panas.

Hampir 10.000 turis yang terdampar di Sanya akhirnya dipulangkan ke daerah masing-masing di China antara 9 dan 13 Agustus.

Source: jogja.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button