Berikut beberapa cara untuk memperkuat branding Yogyakarta sebagai kota museum
Klik TIMES.COM | YOGYAKARTA– “Setiap kali saya mengunjungi sebuah kota, saya selalu membawa putra dan putri saya ke museum,” kata seorang ibu setengah baya.
Demikian penuturan seorang ibu dari Tangerang tentang museum tersebut. Adanya kesadaran bahwa museum merupakan tempat yang menyimpan arsip-arsip peradaban bangsa. Kesopanan suatu kota dapat diukur dari kualitas museum yang ada di wilayahnya.
Bagaimana dengan Jogjakarta? Museum Kota merupakan salah satu ciri khas Yogyakarta. Julukan yang akan melengkapi “Jogja Istimewa”.
Berikut beberapa saran untuk meningkatkan branding Yogyakarta sebagai kota museum.
upaya digitalisasi
Untuk memperkuat branding Yogyakarta sebagai kota museum, para praktisi pariwisata, akademisi dan pemerhati memberikan beberapa saran.
Usulan yang muncul antara lain di era digitalisasi sepertinya pemasaran digital tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagaimana milenium menemukan museum sambil menjelajahi secara virtual. Pertama mereka tahu, lalu mereka penasaran, dan akhirnya mereka terpaksa datang sekaligus.
Upaya lainnya adalah menjadikan museum sebagai “tempat pertemuan” yang familiar bagi kaum milenial. Singkirkan kesan bahwa museum adalah tempat yang serius untuk belajar. Orang-orang muda diberi gagasan bahwa memasuki museum akan tetap bahasa sehari-hari. Anda selalu bisa berkumpul dengan secangkir kopi.
Baca juga: Hari Museum Indonesia 2022, Momen Bangkitnya Museum
Aktivitas demi aktivitas harus sering dilakukan di museum. Paling tidak, langkah ini akan mengakibatkan orang masuk ke museum. Siapa tahu, mereka akan dengan senang hati datang ke museum setelahnya.
Tampaknya beberapa langkah yang diusulkan telah diambil oleh beberapa museum. Digitalisasi museum dilakukan oleh pengelola Museum Benteng Vredeburg.
Source: www.kliktimes.com
