Pasar Sor Gheng Dead Suri - WisataHits
Jawa Tengah

Pasar Sor Gheng Dead Suri

Pasar Sor Gheng Dead Suri

– Iklan –

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pasar Sor Greng di Jalan Kapten Rameli, Desa Ledok Wetan, Kabupaten Bojonegoro, animasi Kota terekspos. Pasar di tepian Bengawan Solo ini sepi sebulan terakhir.

Pasar wisata yang akan menyajikan ragam kuliner di tahun 2019 ini hanya menyisakan gerobak kosong, paviliun, dan taman bermain yang tak terawat.

Hingga kemarin (01/08) hanya dua diler di kawasan bantaran Bengawan Solo yang masih berjualan.

– Iklan –

Ngadini, salah satu pengelola Pasar Sor Greng mengatakan, awalnya pasar tersebut memang ramai pengunjung, namun begitu dibuka, pandemi langsung melanda. Hal ini mendorong Asosiasi Pedagang Pasar Sor Greng untuk sementara ditutup.

Padahal saat itu ada 28 dealer yang berjualan dari pagi hingga siang hari. “Tentu saja saat dibuka pengurus bisa jalan karena ada uang tunai, tapi belum lama ini tutup,” ujarnya.

Ngadini menambahkan, saat dibuka kembali pada pertengahan 2022 nanti, hanya ada sembilan warung kuliner. Kondisi yang tidak seperti sebelumnya menciptakan kurangnya sirkulasi uang dan merupakan alasan utama pasar berhenti bekerja. Meski Kelurahan meminta untuk membuka pasar untuk kedua kalinya, pembukaan kembali perlu perbaikan.

“Infrastruktur perlu diperbaiki untuk menarik pengunjung lagi, jika penampilan pasar tidak dijaga, maka pengunjung juga tidak mau datang,” jelasnya.

Ferdian, warga Desa Ledok Wetan, mengatakan, saat dibukanya kawasan pasar Sor Greng, sangat membantu perekonomian warga setempat karena letaknya yang strategis di sebelah Bengawan Solo sehingga banyak pengunjung yang berbondong-bondong datang. “Mudah-mudahan nanti bisa dibuka kembali,” harapnya. (dan/msu)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pasar Sor Greng di Jalan Kapten Rameli, Desa Ledok Wetan, Kabupaten Bojonegoro, animasi Kota terekspos. Pasar di tepian Bengawan Solo ini sepi sebulan terakhir.

Pasar wisata yang akan menyajikan ragam kuliner di tahun 2019 ini hanya menyisakan gerobak kosong, paviliun, dan taman bermain yang tak terawat.

Hingga kemarin (01/08) hanya dua diler di kawasan bantaran Bengawan Solo yang masih berjualan.

– Iklan –

Ngadini, salah satu pengelola Pasar Sor Greng mengatakan, awalnya pasar tersebut memang ramai pengunjung, namun begitu dibuka, pandemi langsung melanda. Hal ini mendorong Asosiasi Pedagang Pasar Sor Greng untuk sementara ditutup.

Padahal saat itu ada 28 dealer yang berjualan dari pagi hingga siang hari. “Tentu saja saat dibuka pengurus bisa jalan karena ada uang tunai, tapi belum lama ini tutup,” ujarnya.

Ngadini menambahkan, saat dibuka kembali pada pertengahan 2022 nanti, hanya ada sembilan warung kuliner. Kondisi yang tidak seperti sebelumnya menciptakan kurangnya sirkulasi uang dan merupakan alasan utama pasar berhenti bekerja. Meski Kelurahan meminta untuk membuka pasar untuk kedua kalinya, pembukaan kembali perlu perbaikan.

“Infrastrukturnya perlu diperbaiki lagi untuk menarik pengunjung, jika tampilan pasar tidak dijaga maka pengunjung tidak akan mau datang,” jelasnya.

Ferdian, warga Desa Ledok Wetan mengatakan, dengan dibukanya kawasan pasar Sor Greng, sangat membantu perekonomian warga setempat karena letaknya yang strategis di sebelah Bengawan Solo yang membuat pengunjung berbondong-bondong datang. “Mudah-mudahan nanti bisa dibuka kembali,” harapnya. (dan/msu)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button