Pariwisata menjadi jalan kebangkitan ekonomi Jawa Barat Daya - WisataHits
Jawa Barat

Pariwisata menjadi jalan kebangkitan ekonomi Jawa Barat Daya

Pengendara sepeda melintasi jalan lintas selatan Jawa Barat di Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/8/2022).  Tur sepeda Cycling De Jabar yang memadukan keindahan alam dan rute menantang sepanjang 367,5 kilometer ini berlangsung pada 27-28 Agustus di Jalur Selatan Jawa Barat. COMPASS/AGUS SUSANTO

Pengendara sepeda melintasi jalan lintas selatan Jawa Barat di Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (6/8/2022). Tur sepeda Cycling De Jabar yang memadukan keindahan alam dan rute menantang sepanjang 367,5 kilometer ini berlangsung pada 27-28 Agustus di Jalur Selatan Jawa Barat.

BANDUNG, KOMPAS – Jawa Barat bagian selatan memiliki potensi wisata yang bisa menarik pengunjung. Kehadiran kegiatan wisata olahraga atau sport tourism di suatu kawasan dapat memberikan kontribusi terhadap kegairahan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di sana.

Menurut Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jabar, Ferry Sofwan Arif, Jabar memiliki potensi wisata yang perlu dimaksimalkan. Dengan sentuhan sport tourism, perekonomian di sana lebih terasa karena melibatkan seluruh masyarakat setempat.

Baca juga: Ruang Kreativitas Tanpa Batas dari Jawa Barat

Peluang inilah yang mendasari kegiatan jelajah sepeda di sepanjang Jalur Selatan Jawa Barat. Kegiatan bertajuk “Cycling De Jabar” ini akan berlangsung pada 27-28 Agustus 2022 dengan jarak tempuh lebih dari 300 kilometer.

Sebanyak 100 peserta akan bertanding dalam dua etape, dengan etape pertama dimulai dari Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi dan berakhir di Pantai Ranca Buaya, Garut. Jaraknya sekitar 150 kilometer. Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan pada leg kedua dengan tujuan akhir Pantai Barat Pangandaran yang berjarak sekitar 170 kilometer.

“Dari segi pariwisata, Jawa Barat Daya adalah Gurilaps (pegunungan, hutan, laut, pantai, dan sungai), semuanya ada. Berdasarkan potensi tersebut, kami menggalakkan kegiatan yang tidak biasa, yaitu sport tourism,” jelasnya pada konferensi pers Cycling De Jabar, Jumat (8/12/2022) di Bandung. Acara ini merupakan kerjasama Pemprov Jabar, Bank BJB dan Harian Kompas.

Seorang nelayan menyendoki benih lobster pasir dan mutiara dengan selang yang mengapung di air di pantai timur Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (8 Oktober 2022).  Bibit lobster pasir dijual oleh nelayan setempat dengan harga Rp 8.000 per ekor sedangkan benih lobster mutiara dijual dengan harga Rp 12.000 per ekor. COMPASS/AGUS SUSANTO

Seorang nelayan menyendoki benih lobster pasir dan mutiara dengan selang yang mengapung di air di pantai timur Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (8 Oktober 2022). Bibit lobster pasir dijual oleh nelayan setempat dengan harga Rp 8.000 per ekor sedangkan benih lobster mutiara dijual dengan harga Rp 12.000 per ekor.

Ferry menjelaskan, kegiatan olahraga di tempat wisata ini menjadi penyemangat bagi destinasi wisata Jabar. Bahkan, setiap kegiatan berkontribusi terhadap jangkauan ekonomi masyarakat di sana, mulai dari oleh-oleh hingga kuliner.

“Semua ini menjadi pintu masuk bagi perekonomian masyarakat di dalamnya, karena pariwisata identik dengan 3Fs, yaitu fun (fun), food (makanan) dan fashion (pakaian dan kerajinan),” ujarnya. Ketiga aspek ini memiliki dampak jangka panjang terhadap perekonomian, tambahnya.

Ia mencontohkan kegiatan di bidang akomodasi dan akomodasi. Dengan adanya aktivitas, pengunjung membutuhkan akomodasi dan setiap penginapan membutuhkan makanan. Produk dari masing-masing daerah juga memiliki nilai ekonomis karena dibutuhkan untuk sektor kuliner.

“Perhatian masyarakat di Jabar Selatan ini bisa dikaitkan dengan Cycling De Jabar. Di sebelahnya ada Sukabumi yang memiliki banyak air terjun. Lalu ada pantai dan sungai sampai ke Pangandaran. Apa pun bisa dikembangkan dengan sport tourism,” ujarnya.

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo yang hadir secara online mengatakan, peserta De Jabar Cycling terdiri dari 75 peserta umum dan 25 peserta undangan. Anda mengambil jalan dengan tanjakan yang berbeda sampai ke jalan lurus yang menuntut.

Sekitar 40 persen jalurnya menanjak (pendaki), 30 persen jalurnya curam dan pendek (puncheur), dan 30 persen sisanya datar. Pada tahap pertama, rute ekstrim mendominasi, sedangkan pada tahap kedua sebagian besar jalur lurus dapat ditemukan.

Pendaftaran peserta dilakukan melalui website cyclingdejabar.com. Pada website tersebut terdapat penjelasan cara paket yang akan diterima peserta dengan registrasi sebesar Rp 2,2 juta.

Kredit ramah

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman bersepeda kepada peserta, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memberikan akses kredit kepada masyarakat. Kabag Program Kredit UMKM Bank BJB Firman, yang juga hadir secara online, mengatakan hingga 50 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Barat Daya akan diberikan akses ini.

“Kami berencana menawarkan program pinjaman ramah kepada 50 peminjam. Tidak hanya dari sektor pariwisata, tetapi juga dari perdagangan dan bisnis lainnya,” katanya.

Petani mengeringkan kapulaga di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (8/8/2022).  Proses pengeringan dalam cuaca baik dilakukan selama seminggu hingga kadar air di bawah 18 persen.  Kapulaga kering tingkat petani dijual dengan harga Rp 90.000 per kilogram. COMPASS/AGUS SUSANTO

Petani mengeringkan kapulaga di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (8/8/2022). Proses pengeringan dalam cuaca baik dilakukan selama seminggu hingga kadar air di bawah 18 persen. Kapulaga kering tingkat petani dijual dengan harga Rp 90.000 per kilogram.

Menurut Firman, Jawa Barat Daya merupakan daerah dengan potensi ekonomi tinggi, sebagian besar terbengkalai di sektor pariwisata. Oleh karena itu, ia berharap kegiatan ini dapat mendongkrak pariwisata di Jawa Barat Daya untuk mendorong perkembangan ekonomi di sana.

“Dinamikanya bagus dan Kompas menjadi media yang baik dalam hal pemberitaan. Akses informasi ini tidak dibatasi, sehingga bukan tidak mungkin kegiatan ini bisa direplikasi ke belahan dunia lain,” kata Firman.

Baca Juga: Konektivitas Jabar Ditingkatkan

Source: www.kompas.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button