Parade alegoris Harmoni Jogja 2022 mendorong pertumbuhan wisata air - WisataHits
Yogyakarta

Parade alegoris Harmoni Jogja 2022 mendorong pertumbuhan wisata air

Selama beberapa tahun, bahkan sebelum pandemi COVID-19, Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot) terus menggalakkan pengembangan pariwisata di wilayah selatan Kota Gudeg, khususnya terkait destinasi wisata air. Dimana tempat yang diupayakan untuk mengembangkan potensi wisatanya adalah Desa Giwangan. Salah satu cara mempromosikan wisata air di tengah kota Gudeg bisa dilihat dari kegiatan akhir pekan lalu yang bertajuk Allegorical Parade of Harmoni Jogja 2022.

Parade ini merupakan kegiatan yang digagas oleh Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta dan pertama kali diadakan pada tahun 2021. Untuk tahun ini, Dinpar Jogja memilih untuk memperkenalkan Dermaga Cinta, Desa Giwangan, Kecamatan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Destinasi Wisata Pojok Beteng Wetan, Taman Budaya Embung Giwangan dan Situs Warungboto pada 16 Juli 2022.

Parade alegoris Harmoni Jogja 2022 tingkatkan pertumbuhan pariwisata di Air r.jpg

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, parade ini memang menjadi langkah strategis branding pariwisata di Kota Gudeg. Dijelaskannya, pawai ini dipromosikan agar bisa menjadi program pariwisata tahunan dan mempromosikan citra positif destinasi wisata di selatan kota Jogja.

Dalam Parade Alegoris Harmoni Jogja 2022 mengangkat tema Harmoni Patirtan. Tema ini diambil untuk menceritakan keberadaan destinasi wisata air di tengah kota Yogyakarta. Bahkan para seniman yang ikut dalam acara ini tinggal di dekat daerah aliran sungai. “Misalnya dari Giwangan, Pandeyan, Prenggan, Warungboto, Rejowinangun, Pakualaman, Tahunan, Gedongkiwo hingga Sorosutan dan gabungan seniman lain di kota Yogyakarta,” kata Wahyu, dikutip dari Warta.Jogjakota.go.id (16/ 7/2022).

[Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Dorong Geliat Pariwisata dengan Wisata Sepeda]

Tergantung dari nama dan temanya, para peserta pawai didandani dan terlihat dengan berbagai kostum dan pernak pernik di atas rakit yang dihias. Dimana rakit mengikuti aliran air Sungai Gajah Wong yang membentang sejauh satu kilometer. Mereka kemudian merapat di Dermaga Cinta untuk tampil di panggung utama. “Parade ini merupakan bentuk promosi pariwisata bagi destinasi yang membutuhkan sentuhan publisitas untuk menampilkan potensi wisatanya,” imbuhnya.

Source: pingpoint.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button