Pantai Bali masih berpotensi gelombang tinggi, masyarakat dihimbau untuk menjauh - WisataHits
Yogyakarta

Pantai Bali masih berpotensi gelombang tinggi, masyarakat dihimbau untuk menjauh

Ilustrasi – Gelombang tinggi diperkirakan terjadi di pantai Bali pada Senin (18/7/2022). (Sumber: pixabay.com/Photoworkshop4You)

penulis: Franziska Natalia | Penerbit: Surga: Iman

GIANYAR, KOMPAS.TV – Hingga Senin (18/7/2022) gelombang tinggi diperkirakan terjadi di pantai Bali. Ketinggian gelombang bisa mencapai dua meter atau lebih, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Sebelumnya pada Sabtu (16 Juli), gelombang pasang akibat gelombang pasang menggenangi kawasan pesisir di Gianyar dan sekitarnya.

Mulai dari kompas.id, Air laut menggenangi tempat parkir dan warung makan di kawasan wisata Pantai More, Kabupaten Gianyar selama beberapa jam mulai Sabtu sore. Nyoman Wanta (58), warga Desa More, dan sejumlah warga Pantai Banyak, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar lainnya membenarkan hal tersebut.

Pada Minggu, gelombang tinggi terus terjadi di wilayah pesisir Bali, antara lain di perairan Pantai More, Gianyar, dan Selat Badung. Tanggul di pantai itu terlihat seperti tersapu ombak.

Namun, air laut tidak mengalir ke area parkir atau warung makan di pantai yang dikenal sebagai Kawasan Wisata Segara (Pantai).

“Kemarin (Sabtu) airnya sampai ke parkiran dan pantai,” kata Wanta di More Beach di Gianyar.

Baca juga: Hati-hati! Gelombang Tinggi di Pantai Gunungkidul, DIY Masih Akan Terjadi, Itu Peringatan BMKG

Sementara itu, BMKG memperingatkan gelombang laut tinggi dalam laporan prakiraan cuaca Pusat Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Minggu (17 Juli 2022).

Disebutkan pula potensi gelombang laut yang tinggi bisa mencapai dua meter atau lebih.

Terpantau enam dari 12 wilayah perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi, antara lain Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudra Hindia bagian selatan Bali.

Kondisi gelombang tinggi diperkirakan dipengaruhi oleh fase purnama atau fenomena bulan super purnama bertepatan dengan fase pasang tertinggi pada 13 Juli 2022.

Kondisi ini juga dipengaruhi oleh peningkatan kecepatan angin yang terus berlanjut di perairan selatan Bali.

Tirtha Wijaya, Sub-Koordinator BMKG Wilayah Layanan III, mengimbau masyarakat yang tinggal dan bekerja di wilayah pesisir yang berpotensi terjadi gelombang tinggi untuk tetap waspada.

Peringatan serupa juga dikeluarkan untuk masyarakat di daerah pelayaran yang padat. Jika terjadi gelombang tinggi, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjauh dan pergi ke tempat yang lebih tinggi.

Source: www.kompas.tv

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button