Pameran Seni Tanpa Batas di Melia Purosani Yogyakarta, lihat!
Selama bulan Juli, penonton Jogja bisa merasakan kembali padatnya kegiatan seni dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Apalagi sejak keadaan pandemi membaik dan kegiatan ekonomi, termasuk berbagai kegiatan seni dan budaya, sudah mulai bangkit dan kembali heboh di tahun 2022.
Tanpa Batas, pameran seni rupa di Melia Purosani Yogyakarta
Meski sebenarnya, seperti tahun-tahun sebelum pandemi, Jogja tidak pernah sepi dari kegiatan seni.
Tahun ini, Yogyakarta mulai kembali diisi dengan suasana kreatif yang luar biasa dimana para seniman mencurahkan seluruh daya kreatifnya.
Turut memeriahkan dan memeriahkan kegiatan seni rupa di Yogyakarta, D’art Management, Project Eleven dan Hotel Melia Purosani Yogyakarta menghadirkan pameran seni rupa bertajuk “Tanpa Batas”.
Pandemi ibarat tembok yang tidak hanya memisahkan manusia dengan manusia lainnya, tetapi juga menciptakan ruang eksklusif yang sulit disentuh.
Pandemi telah meninggalkan perspektif baru, di mana kehidupan tidak lebih dari serangkaian angka sekaligus tanda bahaya, seolah-olah para pengungsi dari Kosovo sedang usai perang.
Saat ini perang masih berlanjut karena jarak yang dibekukan oleh pandemi belum benar-benar terputus.
“Fenomena ini kami ungkapkan melalui pameran visual bertema ‘Tanpa Batas’.
Pemilihan tema ini terinspirasi dari album kompilasi dengan judul yang sama yang dirilis pada tahun 1999.
Sebuah kompilasi dari 15 musisi atau band dari seluruh dunia telah dibuat untuk mengumpulkan dana bagi pengungsi Kosovo masa perang.
Cuacanya hampir sama dengan situasi saat ini”
jelas Ditya, mewakili D’Art Management.
Ketika “perang” itu terjadi dan menimbulkan banyak kesedihan, kehilangan dan kehilangan 15 seniman yang berpartisipasi dalam pameran bersatu.
Mereka mencoba mengambil energi yang sama dengan 15 musisi/band dalam album kompilasi tersebut.
Bahwa untuk membantu orang lain, tidak ada batasan (jenis kelaminmedia dan latar belakang) dalam pekerjaan.
Esensi seni rupa erat kaitannya dengan kreativitas dan keahlian, yang seharusnya tidak mengenal batas dan jarak.
Jika suatu pekerjaan terbatas pada ukuran atau terkotak-kotak, pekerjaan itu akan sulit untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan kata lain, pembatasan berpotensi mengurangi pekerjaan itu sendiri.
Pameran Seni Tanpa Batas di Melia Purosani Yogyakarta, lihat!
Sehubungan dengan perkembangan seni rupa di tanah air. Menyikapi tren yang sedang berkembang dan bergejolak, “No Boundaries” secara harfiah berarti tanpa batas, sebuah harapan bagi seni rupa untuk terus maju bersama tanpa hambatan yang dibuat oleh seniman itu sendiri, atau pasar seni.
Pada dasarnya dengan memblokir semuanya akan monoton, sehingga tidak bisa berkembang.
“Melalui pameran ‘Tanpa Batas’ ini, Melia Purosani Yogyakarta, D’art Management dan Project Eleven berusaha mendukung kegiatan seni di Yogyakarta.
Pameran ini juga merupakan wujud komitmen Melia Purosani untuk terus mendukung kreativitas berbagai komunitas, dalam hal ini komunitas seni Yogyakarta.“
Demikian disampaikan R Danang Setyawan dan Ratih Muntaana dari tim Marketing Communications Melia Purosani Yogyakarta.
Pameran “Tanpa Batas” akan diadakan di Hotel Melia Purosani dari tanggal 9 hingga 24 Juli 2022 di Lantai Mezanine lantai 1. Ke-15 seniman yang energinya dikerahkan adalah Anang Saptoto, Aarwin Hidayat, Begok Oner, Eko Didyk Sukowati, Indra Dodi, Iwank HS, Miftahul Khoir, Micomic, Purnomo Clay, Prihatmoko Moki, Soni Irawan, Suparyanto Bofag, Yusuf Novantoro, Yogi Septifano dan Rangga A.Putra.
Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis, menampilkan berbagai karya seni dari seniman pendatang baru dan seniman mapan yang berbasis di Yogyakarta.
Pameran dibuka secara resmi oleh Bapak Deni Rahman dan Dr. Melani W Setiawan pada tanggal 9 Juli 2022, menampilkan pertunjukan seni oleh seniman FJ Kunting dan pertunjukan musik oleh Jewawut.
Source: www.piknikdong.com
