Objek wisata Kebun Raya Bali, lokasi dan biaya serta fasilitas - WisataHits
Jawa Barat

Objek wisata Kebun Raya Bali, lokasi dan biaya serta fasilitas

PeekLifestyle Celebrities – Selain Bali memiliki objek wisata yang terkenal dengan pantainya, ternyata Bali juga terkenal dengan objek wisata Kebun Rayanya. Tempat wisata ini terletak di Bedugul, Bali.

Karena lokasi wisata tepat berada di kawasan Bedugul, maka Kebun Raya Bali disebut juga Kebun Raya Bedugul atau Kebun Raya Eka Karya Tabanan.

Kebun Raya Bedugul dikenal sebagai salah satu hutan lindung Bali yang berperan sebagai paru-paru udara. Tempat wisata Kebun Raya Bedugul ini sangat cocok bagi anda yang ingin berlibur menikmati udara sejuk dan segar. obat dengan pasangan atau piknik bersama keluarga.

Jika Anda berada di kawasan Bedugul, Anda wajib mengunjungi Kebun Raya Bali. Wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bali dapat menikmati beragam koleksi tumbuhan, mulai dari tumbuhan langka yang tidak ditemukan di mana pun hingga pohon yang berusia lebih dari 100 tahun.

Nah, jika Anda tertarik berwisata ke Kebun Raya Bedugul Bali, yuk simak informasi Kebun Raya Bedugul di Bali. Di sini, di artikel lengkap di bawah ini!

Tentang kebun raya Bali

Pinterest

Foto: Pinterest

Bali dikenal sebagai tempat wisata yang menawarkan banyak keindahan alam. Selain pantai, Bali juga memiliki wisata kebun raya yang ditawarkan. Kebun Raya Bedugul Bali dikenal sebagai tempat unik yang menggabungkan penelitian botani, perlindungan tanaman, pendidikan dan rekreasi.

Jika Anda pergi ke Kebun Raya Bedugul di Bali, Anda bisa menikmati keindahan dan ketenangan keindahan Kebun Raya Bedugul. Selain untuk rekreasi, Anda juga bisa belajar tentang banyak manfaat tumbuhan bagi kehidupan masyarakat.

Saat berada di Kebun Raya Bedugul, Anda dapat menikmati dan melihat berbagai tanaman hutan hujan tropis dan kehidupan berbagai spesies hewan terutama burung.

Ketinggian kebun raya berada pada ketinggian 1250-1450 di atas permukaan laut dengan luas luar 157,5 hektar. Bahkan kebun raya ini memiliki koleksi tanaman yang mencakup sekitar 16.000 tanaman yang terdiri dari 1.500 spesies, 320 genera dan 155 batang tanaman.

Tumbuhan juga terbagi menjadi beberapa kelompok, baik tumbuhan lindung, tumbuhan liar, tumbuhan hias, tumbuhan buah-buahan, tumbuhan obat bahkan tumbuhan upacara dan lain sebagainya.

Selain itu, ada juga anggrek atau tumbuhan di Kebun Raya Bedugul Bali Taman Anggrek dengan berbagai koleksi seperti Anggrek Kalajengking (Arachnis Flop Aeris), anggrek tanah (spathologlottis plicata) dan jenis anggrek Epindrum Radicans dari Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Tak hanya itu, ada juga koleksi anggrek hitam terkenal (Coelogyne pandurata) yang hanya bisa dilihat antara bulan Juli hingga Agustus.

Kebun Raya Eka Karya tidak hanya tanaman tetapi juga habitat berbagai jenis burung antara lain tekukur, kucica batu, bondol jawa, sriganti, walet sapi, kepodang, burung pengisap madu Australia dan masih banyak lagi.

Ternyata Kebun Raya Bedugul Bali memiliki suhu antara 17 hingga 90 derajat Celcius pada siang hari dan mencapai 10 hingga 18 hingga 16 derajat Celcius pada malam hari. Karena cuaca cukup dingin, Anda perlu menyiapkan pakaian hangat, payung, atau jas hujan.

Kebun Raya Bali merupakan kebun raya terbesar di Indonesia dan terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, sekitar 60 km dari Denpasar.

Ternyata kebun raya ini pertama kali didirikan oleh putra-putra bangsa Indonesia. Penyelenggaraannya dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan secara organisasi di bawah arahan Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.

Diketahui bahwa kebun raya yang awalnya merupakan Kebun Raya Eka Karya Bali ini didirikan pada tanggal 15 Juli 1959 hanya untuk tumbuhan runjung.

Dengan berjalannya waktu dan perkembangan, kebun raya ini berada pada ketinggian 1250-1450 mdpl, yang kini menjadi cagar alam pegunungan tropis di Indonesia Timur, yang semula hanya seluas 50 ha dari luas kebun raya, namun kini luasnya adalah dari kebun raya adalah 157,5 ha.

1. Biaya Kunjungan

Jika ingin mengunjungi Kebun Raya Bedugul Bali disarankan menggunakan kendaraan pribadi, baik bus wisata, mobil, taksi maupun sepeda motor.

Saat berkunjung akhir pekan Kebun Raya Bali sangat ramai dengan pengunjung. Tapi jika Anda tidak keberatan, Anda bisa mengunjunginya.

Berikut adalah biaya jika Anda ingin mengunjungi Kebun Raya Bali. Yuk cek biaya kunjungannya di bawah ini!

  • Tiket masuk pengunjung asing : Rp 17.000,-
  • Tiket masuk pengunjung domestik: Rp 9.000,-
  • Tiket kendaraan roda 4 keliling taman : Rp 11.000.-
  • Izin Parkir kendaraan roda dua (sepeda motor, sepeda, dll) : Rp 3.000.00
  • Tiket parkir roda 4 : Rp 6.000
  • Tiket Parkir kendaraan roda 6 (bus, truk, dll): Rp 11.000,-
  • Tiket masuk sudah termasuk Asuransi Layanan Distribusi Pemerintah Kota

2. Penghapusan Kebun Raya Bali

Diketahui bahwa Kebun Raya Bali terletak di tengah pulau Bali yang terletak di bekas gunung berapi. Jika Anda ingin mengunjungi Kebun Raya Bali, Anda bisa menempuh waktu satu jam atau setengah jam perjalanan dari Denpasar.

Jaraknya sekitar 55 km utara Denpasar ke Singaraja. Dari Singaraja, jaraknya sekitar 30 km ke selatan menuju Denpasar, atau sekitar 45 menit perjalanan darat.

3. Lokasi

Lokasi Kebun Raya Bali berada di kawasan Bedugul. Oleh karena itu, objek wisata Kebun Raya Bali ini sering disebut juga dengan Kebun Raya Bedugul atau Kebun Raya Eka Karya Tabanan.

Wisata Kebun Raya Bedugul ini merupakan salah satu hutan lindung yang ada di Bali. Objek wisata ini ternyata menjadi paru-paru udara. Karena udara dan suasananya yang asri, Kebun Raya Bedugul sangat cocok bagi Anda yang ingin piknik, terutama bersama keluarga.

4. Jasa Kebun Raya Bali

Kebun Raya Bali memiliki fasilitas atau layanan umum yang dapat Anda gunakan. Yuk simak layanan atau fasilitasnya di bawah ini!

  • Perpustakaan
  • herbarium
  • laboratorium
  • Untuk memimpin
  • akomodasi
  • ruang konferensi
  • toko hadiah
  • akomodasi

Sejarah Kebun Raya Bali

Pinterest

Foto: Pinterest

Kisah Kebun Raya Bali merupakan ide awal dari Prof. Ir. Kustono Setyodiwiryo, Direktur Pusat Penelitian Alam, yang juga Kepala Kebun Raya Indonesia dan juga Kepala Balai Konservasi dan Pelestarian Alam bersama I Made Taman saat itu, yang ingin mendirikan cabang Kebun Raya di pulau Jawa yaitu Bali.

Pemulihan hubungan dengan pemerintah daerah Bali dimulai pada tahun 1955, hingga akhirnya pada tahun 1958 otoritas yang bertanggung jawab di Bali secara resmi menawarkan Balai Besar Penelitian Alam untuk mendirikan kebun raya di Bali. Awalnya, kebun raya itu seharusnya mencakup area seluas 50 ha, yang termasuk kawasan hutan reboisasi Candikuning dan berbatasan langsung dengan cagar alam Batukau.

Kemudian, pada tanggal 15 Juli 1959, Kebun Raya Bali “Eka Karya” didirikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur Balai Besar Penelitian Alam, sebagai pelaksanaan Keputusan Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 19 Januari 1959 No. 19/E.3/2/4.

memeriksa nama”Eka Karya‘ untuk Kebun Raya Bali, disarankan oleh I Made Taman. “Eka ” berarti satu dan “penciptaan berarti bekerja. Sehingga “Eka Karya ‘ dapat diartikan sebagai kebun raya pertama yang merupakan hasil jerih payah bangsa Indonesia bahkan setelah Indonesia merdeka.

Kebun raya ini didedikasikan untuk mengumpulkan gymnospermae (tanaman berdaun jarum) dari seluruh dunia karena spesies ini dapat tumbuh dengan baik di kebun raya. Banyak koleksi pertama yang didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Ciboda, antara lain araucaria bidwillii, Cupresus sempervirens dan Rahang masoniana .

Spesies tanaman lain yang berasal dari daerah ini meliputi: Podokarpus imbricatus dan kasuari junghuhniana. Pengelolaan Kebun Raya dua kali dipercayakan kepada Dinas Kehutanan Provinsi Bali, yaitu pada tanggal 15 Juli 1959 – 16 Mei 1964 dan setelah Peristiwa G 30 S/PKI (1966 – 1975).

Pengelolaan langsung kebun oleh petugas Kebun Raya juga telah dilakukan selama 2 periode, yaitu sejak 16 Mei 1964 – Desember 1965 dan 1 April 1975 hingga sekarang.

Ceritanya sejak tahun 1964 sampai saat ini kebun raya”Eka Karya“Bali telah mengalami 11 kali pergantian kepemimpinan dengan berbagai reformasi. Dibimbing oleh I Gede Ranten, B.Sc. (1975 – 1977) luas kebun raya bertambah menjadi 129,2 ha.

Perluasan kebun raya ini digagas oleh Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat itu, Prof.DR.Ir. Tubagus Bakhtiar Rifai pada tanggal 30 April 1976 yang ditandai dengan penanaman Chamae Siparis tumpul.

Hingga saat ini, sejak 2001 hingga 2008, di bawah arahan Ir. Mustaid Siregar, M.Si mengatakan, luas kebun raya ditingkatkan menjadi 157,5 ha. Meskipun awalnya ditujukan untuk mendapatkan tanaman berdaun jarum (gymnospermae), sedangkan kebun raya telah berkembang menjadi kawasan konservasi ex situ bagi tumbuhan pegunungan tropis di kawasan timur Indonesia.(prl).

Source: www.intipseleb.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button