Nasib perkebunan teh rakyat di Purwakarta Hampir mati? Kerugian finansial menjadi penyebabnya
DESKJABAR – Perdagangan rakyat perkebunan teh pernah menjadi andalan usaha masyarakat pedesaan di Jawa Barat.
Namun ada fenomena dimana kondisi bisnis perkebunan teh di Purwakarta, Jawa Barat semakin terpuruk sehingga bisnis ini terancam mati.
Pemandangan banyaknya kebun teh di sekitar Darangdan yang bersama Wanayasa menjadi pusat perkebunan teh masyarakat Purwakarta semakin terabaikan.
Baca Juga : Jutaan Bibit Teh di Purwakarta Tak Laku di Perkebunan Jabar Musim Tanam Awal 2023
Situasi perkebunan teh masyarakat Darangdan
Beberapa warga Darangdan, Purwakarta, Sabtu, 28 Januari 2023 mengatakan, kondisi usaha perkebunan teh rakyat semakin terpuruk setelah tahun 2006, apalagi setelah masyarakat mulai menuntut minuman air putih dalam pemasarannya.
Dari dulu orang suka minum teh, sekarang orang lebih suka minum air putih dari botol. Bahkan, di berbagai perayaan dan acara lainnya, kenikmatan minum teh tergantikan dengan beralihnya ke air kemasan.
Misalnya, Wartini (66), tukang teh yang dulunya pedagang teh, sependapat dengan Ade dari pengusaha perkebunan teh di Desa Sawit, Darangdan yang ditemui terpisah, bahwa saat ini usaha perkebunan teh warga Darangdan umumnya dalam keadaan macet keuangan.
Baca Juga: Manfaat White Tea untuk Kesehatan, Masyarakat Timur Tengah Minati Bogor untuk Wisata Perkebunan
Mereka menyebutkan bahwa tidak jarang banyak petani teh yang sering tertahan pembayaran dari pabrik teh. Sementara itu, banyak pabrik teh juga yang mandek penjualannya.
Source: news.google.com
