Museum Geologi, tempat wisata edukasi populer di Bandung - WisataHits
Jawa Timur

Museum Geologi, tempat wisata edukasi populer di Bandung

PITA – Museum Geologi Bandung merupakan bangunan bersejarah yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Pemerintah mendirikan museum geologi ini pada 16 Mei 1928.

Kemudian, dengan bantuan pihak Jepang, direnovasi sehingga masih dalam kondisi baik hingga saat ini sebagai tempat wisata yang direkomendasikan untuk anak-anak di Bandung. Setelah direnovasi, Museum Geologi dapat dikunjungi kembali setelah dibuka kembali oleh Megawati Soekarno Putri pada 23 Agustus 2000.

Tidak hanya sebagai tempat wisata, Museum Geologi Bandung ternyata juga menjadi tujuan study tour bagi mahasiswa, karena bangunan Museum Geologi tidak hanya bersejarah, tetapi juga memiliki sifat edukatif yang mendidik anak-anak seperti Observatorium Bosscha Bandung.

Koleksi museum geologi ini antara lain fosil, batuan, dan mineral. Anak-anak juga dapat belajar tentang bencana alam, memanfaatkan sumber daya, mengolah energi dan menjelajahi bumi di museum sejarah ini.

Museum Sejarah Geologi

Museum Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro. Bangunan bergaya Art Deco ini merupakan bangunan modern pada masanya. Berawal dari museumindonesia, Museum Geologi dirancang oleh arsitek Belanda Ir. Dirancang oleh HMvan Schouwenburg dan dibangun pada tahun 1928 Kongres Sains Pasifik Keempat (16-29 Mei, 25) di Bandung.

Laboratorium Geologi, disebut juga Museum Geologi, didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mendokumentasikan sampel batuan, mineral, dan fosil yang dikumpulkan oleh para ahli geologi dari berbagai daerah di Hindia Belanda. Saat ini Museum Geologi merupakan bagian dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia. Koleksi Museum Geologi terbagi menjadi tiga ruangan, yaitu History of Life, Geology Indonesia, dan Geology for Human Life.

ruang cerita hidup

Ruangan ini menempati sayap timur, dengan koleksi fosil yang dikelompokkan berdasarkan Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Galeri Mesozoikum paling menarik karena satu alasan: galeri tersebut berisi replika fosil T-Rex dan jejak kaki Tyrannosaurus. Jejak kaki ditemukan pada tahun 2007 oleh ahli paleontologi Inggris Phil Manning di Formasi Hell Creek, Montana (negara bagian AS, berbatasan dengan Kanada).

Mesozoikum (251-65 juta tahun yang lalu) dibagi menjadi tiga periode atau zaman: Trias (dinosaurus mulai muncul), Jurassic (dinosaurus “mengisi” Bumi), dan Kapur (dinosaurus punah pada akhir Zaman). Kapur). oleh dampak meteorit besar).

Galeri lain di Ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia, Orang Purba dan Bandung. Vertebrata Indonesia menghadirkan koleksi fosil vertebrata seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak (Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus palaeokerabau).

Kura-kura raksasa Geochelone Atlas, sekarang Colossochelys Atlas, hidup 2 juta tahun yang lalu tetapi, seperti gajah dan kerbau purba, adalah bagian dari spesies yang punah.

Galeri Bandung menunjukkan berbagai bukti bahwa Bandung dulunya adalah danau yang luas. Antara lain: Bukti fenomena morfologi berupa cekungan berisi batuan dengan ciri khas endapan danau dan ditemukannya fosil ikan air tawar (Panduan Museum Geologi).

Galeri Manusia Purba merupakan tempat khusus untuk koleksi fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Sebagian besar fosil telah ditemukan di pulau Jawa, khususnya di sepanjang DAS Bengawan Solo, yang mengalir dari sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga ke muaranya di Laut Jawa di utara Gresik, Jawa Timur.

Beberapa lokasi situs manusia purba yang dikenal dunia adalah:

1. Trinil – 11 km sebelah barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan tempat ditemukannya fosil pertama Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois, seorang ahli anatomi dan orang pertama yang melakukan penggalian fosil di Indonesia ( Hindia Belanda saat ini) dalam usahanya menemukan fosil peralihan (missing link). Fosil tengkorak ini diberi nama sandi Pithecanthropus I (PI).

2. Ngandong – sekitar 130 km sebelah barat Semarang, termasuk Kabupaten Blora (kota kelahiran sastrawan besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer). Penggalian yang dilakukan sejak tahun 1930-an telah menemukan ribuan fosil vertebrata dan 11 tengkorak/fragmen manusia purba. Beberapa waktu lalu, Tim Vertebrata Museum Geologi berhasil menggali fosil gajah purba jenis Elephas hysudrindicus di Dusun Sunggun, Blora. Fosil tersebut relatif utuh, diperkirakan tingginya 2,5 meter, dan merupakan fosil gajah purba terlengkap yang ditemukan dalam seratus tahun terakhir. Banyaknya fosil vertebrata yang ditemukan menunjukkan bahwa Blora Selatan merupakan sabana Pleistosen yang dilintasi Sungai Solo Purba.

3. Sangiran – dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO (1996), terletak 15 km sebelah utara Solo. Penggalian Sangiran pada awalnya dilakukan oleh RGH von Koenigswald (1936-1941) kemudian dilanjutkan oleh Prof. Sartono Sastrohamidjojo (ITB) dan Prof. Teuku Jacob (UGM). Salah satu primadona situs ini adalah Sangiran 17 (S-17), fosil tengkorak Homo erectus paling utuh yang ditemukan oleh Bapak Tiwokromo pada tahun 1969. Fosil tersebut diidentifikasi oleh Prof. Sartono (1971) sebagai Pithecanthropus 8 (P-VIII) atau juga dikenal sebagai Pithecanthropus 8 (P-VIII) sebagai Sangiran 17. S-17 diperkirakan berumur 700.000-800.000 tahun.

ruang geologi Indonesia

The Origins of the Earth Gallery memberikan gambaran tentang tata surya yang terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu dan kumpulan meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.

Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menampilkan proses pembentukan batu bara dan keberadaan berlian. Galeri Maluku memiliki sampel batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter.

Java & Nusa Tenggara Gallery menghadirkan stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses penciptaan pulau Sulawesi. Sisi barat pulau besar berbentuk K itu ternyata berasal dari pulau Kalimantan yang terpisahkan oleh pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun yang lalu. Galeri Papua memiliki koleksi deposit tembaga dari tanah Papua.

Galeri Survei Geologi menampilkan kumpulan alat dan bahan yang digunakan dalam survei dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta alat-alat lapangan seperti kompas, palu, dll.

Galeri Gunung Api Indonesia menggambarkan gunung berapi dan berbagai hal yang terkait dengannya seperti lava, magma, jalur tektonik seperti Garis Lingkar Mediterania dan Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh batuan dari letusan gunung berapi.

Galeri Batu dan Mineral menampilkan berbagai koleksi batuan, terbagi menjadi batuan beku (misalnya andesit, yang sering digunakan untuk ukiran patung), batuan sedimen (tanah liat, batu kapur, batubara) dan batuan metamorf (marmer).

Ruang geologis kehidupan manusia

Ruang Geologi Kehidupan Manusia terletak di lantai dua dan terdiri dari ruang pameran seperti pemanfaatan batuan dan mineral, eksplorasi dan pengembangan, mineral dalam kehidupan sehari-hari, mineral komoditas nasional, gempa bumi dan pemindahan tanah, bahaya dan manfaat gunung berapi, air dan lingkungan.

Galeri mineral sehari-hari menunjukkan asal-usul berbagai benda sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir dan lemari yang terbuat dari mineral kuarsa. Pot bunga, keranjang, kendi air semuanya terbuat dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau semuanya terbuat dari mineral nikel. Botol dan kompor gas terbuat dari mineral besi/baja. Dilengkapi dengan sampel mineral.

tempat dan waktu kunjungan

Museum Geologi terletak di Jl. Diponegoro No.57 Bandung 40122. Untuk jam berkunjung Senin-Kamis pukul 08.00-16.00, Sabtu-Minggu pukul 08.00-14.00 sedangkan hari Jumat dan hari libur nasional tutup. Tiket masuknya seharga Rp 2.000 untuk pelajar, Rp 3.000 untuk umum, sedangkan turis asing/mahasiswa asing seharga Rp 10.000.

Demikian informasi mengenai Museum Geologi di Bandung. Tempat ini sangat cocok untuk pendidikan anak-anak. Semoga artikel ini bermanfaat.(dra)

Source: bandung.viva.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button