Momen Liburan Sekolah, Penutupan TSTJ Ditunda
SOLO – Rencana pemerintah kota untuk menutup Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Juli ini batal. Libur sekolah menjadi alasan penundaan penutupan karena potensi pengunjung sangat besar.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membenarkan penundaan penutupan tur hingga 1 Juli. “Ini juga sebagai pemberitahuan kepada masyarakat bahwa Kebun Binatang Solo (TSTJ) akan tetap buka seperti biasa besok Jumat (hari ini). Sayang kalau rekreasi langsung tutup. Kegiatan santai pun tidak mengganggu pekerjaan renovasi,” ujarnya, Kamis (30 Juni).
Meski penutupan akses wisata ditunda hingga 1 Agustus, pemerintah kota memastikan persiapan revitalisasi Kebun Binatang Solo akan dimulai pada Juli tahun ini. Wali Kota menegaskan, penundaan penutupan wisata itu tidak akan mempengaruhi durasi pengerjaan revitalisasi tahap pertama yang menelan anggaran Rp 20 miliar itu. “Penyelesaian tahap pertama pada Desember 2022 tetap target,” kata Gibran.
Dia sudah berkoordinasi dengan investor terkait revitalisasi Kebun Binatang Solo. Hasil voting ini memastikan proses revitalisasi tahap pertama akan dimulai awal Juli mendatang. Persiapan revitalisasi ini tidak akan terpengaruh dengan penundaan karena pekerjaan revitalisasi awal belum selesai secara besar-besaran. Oleh karena itu, pengunjung tetap bisa leluasa melihat koleksi satwa yang ada di TSTJ.
“Pekerjaan rehabilitasi awal tidak melibatkan pembongkaran skala besar. Jadi pengunjung masih leluasa melihat koleksi satwa,” kata walikota.
Berdasarkan statistik kunjungan TSTJ saat liburan sekolah, setidaknya ada 70.000 wisatawan yang masuk dalam daftar kunjungan pada Juni lalu. Daftar wisatawan kalangan pelajar masih menjadi yang paling banyak dikunjungi TSTJ, selain wisatawan dari luar kota.
“Pada masa liburan sekolah tahun ini, kehadiran TSTJ mulai meningkat. Data 70.000 pengunjung tercatat sebagai pengunjung sejak 1 Juni hingga 25 Juni. Sejauh ini, 80 persen pengunjung berasal dari anak-anak sekolah,” tambah Marketing Manager Kebun Binatang Solo Nonot Harwanto. (ves/roti/bendungan)
SOLO – Rencana pemerintah kota untuk menutup Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Juli ini batal. Libur sekolah menjadi alasan penundaan penutupan karena potensi pengunjung sangat besar.
Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membenarkan penundaan penutupan tur hingga 1 Juli. “Ini juga sebagai pemberitahuan kepada masyarakat bahwa Kebun Binatang Solo (TSTJ) akan tetap buka seperti biasa besok Jumat (hari ini). Sayang kalau rekreasi langsung tutup. Kegiatan santai pun tidak mengganggu pekerjaan renovasi,” katanya, Kamis (30 Juni).
Meski penutupan akses wisata ditunda hingga 1 Agustus, pemerintah kota memastikan persiapan revitalisasi Kebun Binatang Solo akan dimulai pada Juli tahun ini. Wali Kota menegaskan, penundaan penutupan wisata itu tidak akan mempengaruhi durasi pengerjaan revitalisasi tahap pertama yang menelan anggaran Rp 20 miliar itu. “Penyelesaian tahap pertama pada Desember 2022 tetap menjadi target,” kata Gibran.
Dia sudah berkoordinasi dengan investor terkait revitalisasi Kebun Binatang Solo. Hasil voting ini memastikan proses revitalisasi tahap pertama akan dimulai awal Juli mendatang. Persiapan revitalisasi ini tidak akan terpengaruh dengan penundaan karena pekerjaan revitalisasi awal belum selesai secara besar-besaran. Oleh karena itu, pengunjung tetap bisa leluasa melihat koleksi satwa yang ada di TSTJ.
“Pekerjaan rehabilitasi awal tidak melibatkan pembongkaran skala besar. Jadi pengunjung masih leluasa melihat koleksi satwa,” kata walikota.
Berdasarkan statistik kunjungan TSTJ saat liburan sekolah, setidaknya ada 70.000 wisatawan yang masuk dalam daftar kunjungan pada Juni lalu. Daftar wisatawan kalangan pelajar masih menjadi yang paling banyak dikunjungi TSTJ, selain wisatawan dari luar kota.
“Pada masa liburan sekolah tahun ini, kehadiran TSTJ mulai meningkat. Data 70.000 pengunjung tercatat sebagai pengunjung sejak 1 Juni hingga 25 Juni. Sejauh ini, 80 persen pengunjung berasal dari anak-anak sekolah,” tambah Marketing Manager Kebun Binatang Solo Nonot Harwanto. (ves/roti/bendungan)
Source: radarsolo.jawapos.com