Desain TSTJ Jurug berubah, Gibran diklaim lebih mewah - WisataHits
Jawa Tengah

Desain TSTJ Jurug berubah, Gibran diklaim lebih mewah

SOLO – Penutupan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) kembali ditunda. Lagi-lagi alasannya karena jumlah pengunjung masih tinggi dan mereka takut kehilangan pendapatan. Namun, pemerintah kota mengklaim bahwa proyek revitalisasi masih berlangsung. Bahkan akan lebih mewah dari desain sebelumnya.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan rencana revitalisasi TSTJ atau Kebun Binatang Solo tetap sesuai jadwal. Akan dilakukan dalam waktu dekat peletakan batu pertama upacara.

“Nanti, sebelum 17 Agustus, saya mengundang teman-teman media saya terobosan TSTJ. Akan saya tunjukkan nanti desain yang bagus-miliknya. Sedikit berbeda dengan yang pernah saya tampilkan sebelumnya, lebih mewah,” ujarnya, Kamis (4/8).

Gibran mengumumkan ada beberapa hal yang berubah terkait revitalisasi yang melibatkan investor. Sebelumnya, Gibran sudah menjelaskan konsep penataan TSTJ yang nantinya akan menyerupai taman safari Indonesia. Pada paparan ini, manajemen hewan akan lebih baik. Tidak dimasukkan ke dalam kandang seperti sekarang. Konsepnya didesain senyaman di alam bebas.

Selain kepedulian terhadap konservasi, wajah baru TSTJ juga akan menampilkan wahana dan permainan.

“Ada perubahan desain yang pasti lebih mewah. Nantinya penerbitan tiket (harga tiket baru), kebutuhan staf tambahan dan lain-lain akan dibicarakan di kemudian hari terobosan. Saya tidak bisa memberi tahu Anda sekarang,” katanya.

Selain perubahan desain, rencana penutupan TSTJ juga beberapa kali mengalami penundaan. Awalnya kunjungan wisatawan akan dihentikan pada Juli tetapi kemudian ditunda hingga Agustus karena kunjungan wisatawan masih padat. Penutupan objek wisata itu kembali ditunda hingga September dengan alasan yang sama.

“Eman-eman kalau sekarang sudah tutup karena banyak uang dengan tiketnya. Masih banyak pengunjung. Baru tutup akhir september. Awalnya tetap buka, tapi itu tidak berarti pekerjaan berhenti. berlanjut secara paralel. Ia bekerja pada perbaikan laut. Kami akan berusaha menyelesaikannya pada Desember,” kata Gibran.

Secara terpisah, Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo membenarkan bahwa target revitalisasi tahap pertama masih sama seperti sebelumnya. Target penyelesaiannya Desember 2022. Sejak Juli lalu, penataan danau dan pulau di TSTJ dilakukan sebagai salah satu tahapan penataan revitalisasi ini.

“Tujuannya masih sama, karena penataan danau dan pulau berada di latar depan,” jelasnya.

Saat ditanya soal penundaan penutupan kunjungan wisatawan, Bimo membenarkan hal itu dilakukan karena kunjungan wisatawan masih tinggi. Sedikitnya ada 200 wisatawan pada hari biasa, namun sebagian besar kunjungan tetap datang pada akhir pekan.

“Pariwisata masih tinggi. Sedikitnya 2.000 pengunjung datang pada hari Sabtu dan 3.500 pengunjung pada hari Minggu. Soal dana revitalisasi dari mana dan daerah mana yang terdampak akan dijawab walikota saat peletakan batu pertama,” kata Bimo. (ves/roti/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button