Gus Muhaimin mengapresiasi kerja Presiden dalam menghadapi tantangan di masa sulit - WisataHits
Jawa Tengah

Gus Muhaimin mengapresiasi kerja Presiden dalam menghadapi tantangan di masa sulit

jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan pentingnya menyatukan pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah untuk memastikan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.

Hal itu disampaikan Perry usai menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis pagi (18/8/2022).

“Kami bekerja dengan semangat nasional untuk mengendalikan inflasi untuk pemulihan ekonomi agar ekonomi kita pulih lebih cepat dan menjadi lebih kuat,” katanya.

Perry menambahkan saat membuka Rakornas, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, upaya anti-inflasi harus dilakukan secara kolektif di level mikro, bukan hanya di level makro.

“Mari kita di bawah kepemimpinan Presiden memperkuat sinergi dan koordinasi, baik pusat maupun daerah, untuk bersama-sama mengatasi dampak inflasi global ini, sehingga kesejahteraan masyarakat, daya beli masyarakat dapat terus terjaga, pemulihan ekonomi dapat terus berlanjut. , tentu bisa kita tingkatkan, perkuat pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur BI mengungkapkan tiga sinergi antara tindakan yang dilakukan. Pertama, sinergi mengatasi inflasi pangan. Perry mengatakan inflasi makanan mencapai 11,47 persen pada Juli, sedangkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) 4,94 persen.

Perry mengatakan BI telah melakukan gerakan nasional bersama pemerintah untuk mengendalikan inflasi pangan di berbagai daerah.

“Dalam gerakan nasional pengendalian inflasi pangan ini ada langkah-langkah ketersediaan pangan, kerjasama antar daerah dari surplus hingga defisit, sehingga arus barang benar-benar dapat teratasi. Kemudian penggunaan APBD, anggaran darurat, juga bisa dilakukan,” ujarnya.

Dengan gerakan yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BI, Perry berharap inflasi pangan segera terkendali.

“Insya Allah inflasi pangan akan terkendali dalam beberapa bulan mendatang. Insya Allah kalau inflasi pangan bisa turun dari 11,47 (persen) menjadi maksimal 5 atau 6 persen, itu artinya daya beli masyarakat membaik dan inflasi kita terkendali,” ujarnya.

Kedua, kebijakan fiskal. Pemerintah telah memberikan subsidi untuk mengurangi dampak kenaikan harga energi global terhadap masyarakat.

“Kebijakan pajak berupa subsidi energi, listrik, jadi ini dampak dari harga minyak, harga energi yang tinggi tidak membebani masyarakat. Itu jelas tergantung pada kekuatan rumah tangga,” kata Perry.

Ketiga, Gubernur BI mengatakan bahwa kebijakan moneter BI ditujukan untuk stabilitas. Sementara itu, kebijakan lain seperti makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan keuangan syariah bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional (promoting growth).

Beberapa langkah yang dilakukan, lanjut Perry, antara lain stabilisasi nilai tukar rupiah dan pengendalian likuiditas.

“Kita juga tidak perlu kenaikan suku bunga saat ini, karena ada subsidi, ada kontrol pangan, jadi kita tidak perlu terburu-buru dari sisi suku bunga untuk menaikkan suku, jadi kita tetap bisa menjaga stabilitas dan mendorong pemulihan ekonomi. ,” pungkas dia.

Source: fakta.news

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button