MGM membahayakan wisatawan dan menutup sementara • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

MGM membahayakan wisatawan dan menutup sementara • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Pemerintah Kabupaten Sleman menutup sementara Museum Gunung Merapi (MGM) mulai kemarin (21/11). Hal ini terjadi karena kondisi bangunan museum yang membahayakan pengunjung.

Penutupan MGM dilakukan melalui Surat Edaran (SE) No. 70 Tahun 2022 tentang penutupan sementara MGM untuk waktu yang tidak ditentukan. “Memperhatikan keselamatan wisatawan. Secepat mungkin pemugaran gedung itu mengkhawatirkan,” kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa kemarin (21/11).

Danang mengatakan MGM awalnya ditujukan untuk penelitian geologi. Kemudian dibuka untuk umum sebagai wisata edukasi dan mendapat respon yang baik dari masyarakat. Pada tahun 2019, bangunan tersebut disumbangkan kepada pemerintah negara bagian DIJ, sehingga saat ini menjadi tanggung jawab pemerintah negara bagian. “Kami akan merealisasikan anggaran dana keistimewaan untuk tahun 2023. Jadi kami sepakat untuk mengakhiri kunjungan umum itu,” katanya.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Sleman (Kundha Ka Budayaan), Edy Winarya. Sejak tahun 2019 aset tersebut dimiliki oleh Pemprov DIJ dengan penugasan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.

“Ada kebijakan pemprov bahwa museum itu soal budaya, jadi gubernur pakai dana lewat Paniradya, tidak bisa pakai APBD. Kami menerima Rp 7,5 miliar dari Rp 13 miliar yang diajukan,” jelasnya.

Renovasi kemudian dilakukan sesuai skala prioritas. Atap prismatik di bagian depan gedung sangat mutakhir. Selain membahayakan pengunjung, kondisi ini dapat merusak properti di dalam gedung.

Sementara itu, Direktur Pekerjaan Umum, Perumahan dan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Taupiq Wahyudi menegaskan prioritasnya ada di atap bangunan. Kondisi ini mempengaruhi langit-langit dan lantai bangunan karena terkena air hujan.

Dia mengatakan MGM dibangun antara 2005 dan 2009. Setelah 10 tahun dibangun, gedung baru bisa disumbangkan. Sehingga proses renovasi baru sekarang bisa dilakukan.

“Kerusakan di bagian depan parah, tidak mungkin disentuh selama 10 tahun. Kekayaan masih menjadi fokus. Makanya beasiswanya 2019. Bisa dikabulkan kalau sudah 10 tahun,” jelas Taupiq. (lan/laz)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button