Menyiapkan Sumber Daya Manusia Berkualitas untuk Green Ecosystem di Industri Otomotif Indonesia
Merdeka.com – Kemarin (27 September), Toyota Indonesia kembali mendukung rangkaian seminar nasional tahap kedua bekerjasama dengan civitas akademika Universitas Udayana Bali. Seminar nasional ini mengangkat tema “100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Capai Net Zero Emissions in Indonesia: Green and Sustainable Bali Tourism Towards Net Zero Emissions in Indonesia”.
Seminar ini merupakan rangkaian seminar nasional yang dimulai Mei lalu di Universitas Diponegoro.
Kegiatan seminar ini merupakan bentuk partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan yang mendukung seperti: B. bidang pendidikan dan kesehatan
Industri pariwisata untuk mencapai tujuan pemerintah mencapai tujuan masa depan Indonesia nol emisi.
Kolaborasi “triple helix” berupa sinergi positif antara pemerintah, akademisi dan industri dapat menjadi solusi nyata untuk mencapai netralitas karbon yang merupakan tujuan nasional pada tahun 2060.
Target net-zero emisi merupakan tantangan yang tidak akan mudah dicapai tanpa kerjasama yang konstruktif dari semua pihak. Partisipasi seluruh elemen masyarakat diperlukan agar dunia yang lebih bersih dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Bob Azam, External Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan pembentukan ekosistem hijau merupakan wujud nyata pengurangan karbon sebagai musuh bersama. Kami bertujuan untuk mendukung pemerintah, civitas akademika dan industri untuk mengembangkan sistem mobilitas ramah lingkungan di Bali sebagai tujuan wisata hijau praktik terbaik.
“Hal ini dilakukan dengan menyediakan solusi teknologi lengkap untuk kendaraan elektrifikasi yang mengadopsi strategi multi guna, menggabungkan kendaraan rendah emisi seperti mesin LCGC dan Flexy, HEV, PHEV, BEV dan FCEV, serta menawarkan konsep mobilitas baru yang semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi mengurangi emisi di dunia untuk mengurangi mobilitas,” kata Bob Azam.
Bob mengatakan, Toyota Indonesia meyakini ekosistem hijau yang juga didukung oleh pengembangan sumber daya manusia, khususnya generasi muda di perguruan tinggi, berperan dan menjadi elemen penting. Ini juga merupakan inisiatif Toyota Indonesia untuk mendukung rangkaian seminar nasional di Universitas Udayana.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang ekosistem hijau dan penerapannya di Bali sebagai salah satu best practice penerapan kendaraan elektrifikasi yang diterapkan dengan menetapkan enclave-enclave tertentu seperti memanfaatkan potensi Bali sebagai kawasan wisata.
Tantangan era elektrifikasi untuk membentuk ekosistem hijau membutuhkan kehadiran dan peran aktif generasi muda. Penerus bangsa adalah duta dalam perjalanan menuju ekonomi hijau, terutama yang dibekali dengan 50 pedoman dan pengetahuan baru di bidang ketenagalistrikan dalam perkuliahannya.
Sehingga setelah lulus, SDM nasional bisa bersinergi membantu pemerintah mewujudkan Indonesia nihil emisi di masa mendatang, kata Bob.
2 dari 2 halaman
Pengembangan personel sangat penting
© 2022 Merdeka.com
Seminar nasional ini dihadiri oleh pembicara dari kalangan pemerintah, akademisi dan pemerhati lingkungan. Di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Pembicara lainnya, pakar lingkungan dan ekonomi sirkular Dr. Alexander Sonny Keraf akan menjelaskan ekonomi sirkular untuk sektor pariwisata, sedangkan Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara akan berbicara secara rinci tentang ideal pariwisata Bali yang hijau dan berkelanjutan.
Pembicara tambahan: Ida Ayu Dwi Giriantari, Direktur Community Center for Renewable Energy Universitas Udayana; Prasanna K. Ganesh, Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing dan Executive Program Director Toyota Mobility Foundation.
Toyota Indonesia meyakini era elektrifikasi di Indonesia akan sangat didukung oleh pengembangan sumber daya manusia. Ini merupakan awal dari rangkaian seminar nasional untuk mendukung upaya percepatan dan identifikasi kegiatan pengurangan karbon di setiap sektor potensial atau prioritas pemerintah.
Kerjasama dengan tujuh perguruan tinggi nasional yaitu Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Solo (UNS) dan dari Universitas Indonesia ( UI). ).
[sya]
Source: www.merdeka.com
