Mengintip Kawasan Peninggalan Depok Lama (1): Wacana tentang ruang budaya, mencuri perhatian Dubes Belanda - WisataHits
Jawa Barat

Mengintip Kawasan Peninggalan Depok Lama (1): Wacana tentang ruang budaya, mencuri perhatian Dubes Belanda

kota tua depokPERSimpangan: Sejumlah pengendara melintas di depan GPIB Imanuel, Jalan Pemuda, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kamis (1/12). GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

yamaha-nmax

Kasawan Depok Lama di Jalan Pemuda, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas ini rupanya memiliki sejarah panjang dalam membangun Kota Depok. Hingga saat ini masih ada sejumlah bangunan atau bangunan yang menjadi saksi bisu sejarahnya. Rencananya, Kota Depok akan menjadikan Depok Lama sebagai kawasan cagar budaya. Bahkan, rencana tersebut mendapat dukungan dari Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns.

Laporan: Gerard Soeharly

RADAARDEPOK.COM, Seorang gadis berseragam sekolah berjilbab putih melintas di depan GPIB Immanuel, Jalan Pemuda, Desa Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kamis (12/1). Di sekelilingnya Anda bisa melihat pernak-pernik natal menghiasi lampu jalan.

Langit Depok sore ini tampak cerah dan berawan, gerimis di kejauhan mengintai di balik langit mendung dengan awan yang berputar cepat. Begitu juga dengan suasana lalu lintas yang padat di kawasan Depok Lama.

Gadis itu mempercepat langkahnya, berharap bisa pulang sebelum hujan deras mulai turun. Di sekelilingnya, beberapa anak mulai terlihat mengenakan seragam yang sama.

Di depan gereja tua yang didirikan pada akhir abad ke-18, terlihat beberapa orang tua menjemput anaknya untuk berkumpul di rumah. Meski setiap hari melewati Jalan Pemuda di kawasan Depok Lama, tidak semua orang mengetahui sejarah yang terjadi di kawasan ini.

Sejarawan Depok Ratu Farah Diba mengungkapkan, GPIB Immanuel Depok didirikan dengan nama Gereja Kristen Depok sejak akhir abad ke-18. Tak lama berselang, gereja tersebut rusak akibat gempa. Kemudian gereja tersebut dibangun kembali pada tahun 1952, yang kemudian berganti nama menjadi GPIB Immanuel.

“Gereja GPIB Immanuel Depok pertama kali didirikan pada akhir abad ke-18 dengan nama Gereja Kristen Depok. Tapi karena gempa dibangun kembali sekitar tahun 1952 dan berganti nama,” ujarnya kepada Radar Depok, Kamis (1/12).

GPIB Immanuel, kata Farah Diba, hanyalah salah satu situs sejarah atau budaya yang ada di daerah tersebut. Pasalnya, kawasan yang dikenal dengan sebutan Depok Lama ini dulunya memiliki sejarah yang cukup penting. Padahal, itu pernah menjadi pusat kegiatan di zaman dahulu.

“Siapa pun yang berbicara tentang Depok di kawasan lama, tidak berbicara tentang Depok seperti sekarang. Pasalnya, lahan Depok salah satu kavling yang dibeli Cornelis Chastelein sangat kecil, hanya di Kecamatan Pancoranmas. Depok kini telah melebur beberapa lahan swasta seperti Cimanggis, Pondok Cina, Sawangan, Citayam, Cimanggis, Tapos dan Cilodong,” jelasnya.

Ketua Komunitas Pusaka Depok (HDC) menyambut baik rencana Pemkot Depok mengubah Jalan Pemuda atau kawasan Depok Lama menjadi kawasan cagar budaya. Pasalnya, kawasan tersebut memiliki sejumlah situs cagar budaya yang menjadi saksi bisu perjalanan Depok.

“Saya kira itu rencana yang bagus. Namun masih banyak yang harus dilakukan untuk perencanaan ini, termasuk melakukan kajian terhadap kawasan Depok kuno sebagai kawasan cagar budaya, yang dilakukan oleh TACB Kota Depok dan ditetapkan oleh Wali Kota Depok,” jelasnya.

Sebelumnya, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, berkunjung ke Kota Depok. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menciptakan sinergi dan kerjasama dengan Pemerintah Kota Depok dalam membangun kawasan cagar budaya di Kota Depok.

“Ini merupakan kunjungan kedua saya ke Kota Depok, suatu kehormatan besar karena Belanda dan Depok memiliki hubungan yang kuat dengan peninggalan sejarah,” ujarnya.

Grinjs mengatakan pihaknya ingin meningkatkan jalinan kerjasama dengan Pemkot Depok untuk menggali potensi wisata sejarah. Ia mengajak sektor pariwisata, akademisi dan masyarakat untuk berkolaborasi mengembangkan potensi wisata sejarah di Depok.

“Mudah-mudahan rencana ini bisa terwujud sehingga masyarakat Kota Depok bisa bangga memiliki tempat khusus yang bisa digunakan untuk wisata sejarah Belanda,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan pihaknya telah berbicara bersama dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns mengenai kawasan Depok Heritage City.

“Bersama dengan berbagai perguruan tinggi dan komunitas budaya menyelenggarakan workshop ini untuk membahas isu Pusaka Kota Depok yang didukung oleh Kedutaan Besar Belanda dan organisasi cagar budaya di dunia,” jelasnya.

Konsepnya, kata Imam, Kota Depok akan menyulap kawasan Depok lama atau Jalan Pemuda menyerupai Jalan Braga di Kota Bandung yang sarat dengan bangunan tua dan bersejarah.

“Kami ingin membangun Jalan Braga di Depok yang di pinggir jalan terdapat bangunan-bangunan tua yang sarat dengan unsur sejarah,” jelasnya. (Kelanjutan)

Penerbit: Junior Willianro

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button