Menginspirasi warga! Buaya Muara di Wisata Seribu Akar Jepara kembali dilepasliarkan, Ini Penyebabnya - WisataHits
Jawa Tengah

Menginspirasi warga! Buaya Muara di Wisata Seribu Akar Jepara kembali dilepasliarkan, Ini Penyebabnya

Menginspirasi warga!  Buaya Muara di Wisata Seribu Akar Jepara kembali dilepasliarkan, Ini Penyebabnya

JEPARA – Seekor buaya muara yang merupakan bagian dari koleksi satwa di objek wisata Seribu Akar di Desa Plajan, Pakisaji, telah dilepasliarkan. Padahal, kejadian serupa baru terjadi Rabu lalu (25 Januari). Saat itu, buaya sepanjang 3,5 meter itu kabur dari kandangnya karena kondisi kolam meluap karena ujung kandang jebol saat hujan deras. Alasan pelepasliaran buaya kemarin di sana karena kawasan yang rusak tidak diperbaiki. Jadi kolam meluap lagi.

Buaya yang kabur kemarin diketahui pertama kali oleh seorang siswa yang kebetulan berangkat ke sekolah pada pukul 05.30 WIB. Saat itu buaya ditemukan sekitar 5 meter dari kandangnya.

Siswa tersebut langsung memberitahu penjaga satwa Akar Seribu tentang pelepasan buaya dari koleksi wisata tersebut. Karena lebih kecil dari buaya yang dilepas Rabu lalu, proses evakuasi berjalan cepat. Hanya butuh 5 orang untuk mengikat buaya tersebut.

Obyek wisata Akar Seribu dikenal memiliki koleksi dua ekor buaya. Buaya yang dilepasliarkan pada Rabu (25/1) itu memiliki panjang 3,5 meter. Sedangkan yang dirilis kemarin panjangnya sekitar 2,5 meter. Keputusan diambil untuk mengembalikan buaya yang kabur Rabu lalu itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah. Buaya muara tersebut dititipkan oleh BKSDA Jateng. Buaya tersebut telah disahkan sebagai bagian dari koleksi Wisata Seribu Akar sejak 2017.

Priyatin, pengelola wisata Akar Seribu menjelaskan, alasan utama pelepasan buaya di tempat wisata yang dikelolanya itu adalah drainase air di kolam tersebut cukup tinggi. “Kandangnya sudah beberapa kali direnovasi. Setiap kali hujan deras, terkadang tersumbat sampah. Setelah yang pertama jatuh dua hari lalu, belum juga diperbaiki. Tapi kami telah mengambil tindakan pencegahan dengan solusi darurat. karena cuaca belum mendukung untuk perbaikan,” jelas Priyatin. (Roma)

Reporter: Moh.Nur Syahri Muharrom

JEPARA – Seekor buaya muara yang merupakan bagian dari koleksi satwa di objek wisata Seribu Akar di Desa Plajan, Pakisaji, telah dilepasliarkan. Padahal, kejadian serupa baru terjadi Rabu lalu (25 Januari). Saat itu, buaya sepanjang 3,5 meter itu kabur dari kandangnya karena kondisi kolam meluap karena ujung kandang jebol saat hujan deras. Alasan pelepasliaran buaya kemarin di sana karena kawasan yang rusak tidak diperbaiki. Jadi kolam meluap lagi.

Buaya yang kabur kemarin diketahui pertama kali oleh seorang siswa yang kebetulan berangkat ke sekolah pada pukul 05.30 WIB. Saat itu buaya ditemukan sekitar 5 meter dari kandangnya.

Siswa tersebut langsung memberitahu penjaga satwa Akar Seribu tentang pelepasan buaya dari koleksi wisata tersebut. Karena lebih kecil dari buaya yang dilepas Rabu lalu, proses evakuasi berjalan cepat. Hanya butuh 5 orang untuk mengikat buaya tersebut.

Obyek wisata Akar Seribu dikenal memiliki koleksi dua ekor buaya. Buaya yang dilepasliarkan pada Rabu (25/1) itu memiliki panjang 3,5 meter. Sedangkan yang dirilis kemarin panjangnya sekitar 2,5 meter. Keputusan diambil untuk mengembalikan buaya yang kabur Rabu lalu itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah. Buaya muara tersebut dititipkan oleh BKSDA Jateng. Buaya tersebut telah disahkan sebagai bagian dari koleksi Wisata Seribu Akar sejak 2017.

Priyatin, pengelola wisata Akar Seribu menjelaskan, alasan utama pelepasan buaya di tempat wisata yang dikelolanya itu adalah drainase air di kolam tersebut cukup tinggi. “Kandangnya sudah beberapa kali direnovasi. Setiap kali hujan deras, terkadang tersumbat sampah. Setelah yang pertama jatuh dua hari lalu, belum juga diperbaiki. Tapi kami telah mengambil tindakan pencegahan dengan solusi darurat. karena cuaca belum mendukung untuk perbaikan,” jelas Priyatin. (Roma)

Reporter: Moh.Nur Syahri Muharrom

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button