Memperkuat promosi, menambah mitra co-branding yang luar biasa di Indonesia
Kemenparekraf memperkuat kerjasamanya dengan menjalin kerjasama co-branding dengan sejumlah brand dengan tujuan meningkatkan citra pariwisata Indonesia, khususnya brand “Wonderful Indonesia”.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dan PKS antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan perwakilan dari 17 mitra co-branding baru “Wonderful Indonesia” yang berlangsung di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta, Rabu (24/7). /8/2022).
Perkuat promosi, Wonderful Indonesia Co-Branding Partner Plus, foto: Kemenparekraf
plt. Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekjen Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani di sela-sela acara mengatakan bahwa melalui perjanjian kerjasama ini, jumlah “Wonderful Indonesia” mitra co-branding saat ini berjumlah 70 merek yang akan berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
“Mitra co-branding berasal dari industri pariwisata dan non pariwisata, seperti hotel, restoran, online travel agent, food and beverage, manufacturing dan fast moving consumer goods (Fast Moving Consumer Good)”
ujar Ni Wayan Giri Adnyani.
Giri menjelaskan, untuk membangun ekuitas merek, ada delapan faktor penting.
Artinya kolaborasi, nilai, modal emosional, kesadaransebaik Komunikasi. Selain itu strategi, ketenarandan pengambilan keputusan hukum dan etis.
Semua faktor tersebut tentunya akan diimplementasikan secara luas dalam program Co-Branding Wonderful Indonesia dengan seluruh mitra co-branding yang telah bergabung.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tidak bisa bekerja sendiri untuk membangun brand Wonderful Indonesia sebagai brand pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang kuat.
Perlu sinergi dan integrasi yang dicapai melalui aksi bersama dan kolaboratif dalam program co-branding Wonderful Indonesia ini,”
kata Ni Wayan Giri.
Melalui kerjasama ini diharapkan kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan mendukung perekonomian nasional dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat dapat terwujud.
“Bersama-sama kita pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat untuk pariwisata dan ekonomi kreatif kita, dan sebagai tuan rumah yang baik dari Hari Pariwisata Dunia 2022 dan G20, mari kita jaga bersama dan sukseskan acara ini,”
kata Giri.
Direktur Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Martini M. Paham menjelaskan, inisiatif co-branding ini dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan strategis.
Diantaranya adalah meningkatkan brand equity Wonderful Indonesia di pasar domestik dan global, serta memperluas penetrasi pasar dan memperkuat joint brand exposure.
Selain itu juga direncanakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemasaran, berbagi sumber daya antara kedua mitra untuk menghasilkan efektivitas pemasaran yang maksimal.
“Dan memberikan peluang kepada mitra untuk tumbuh bersama dalam membangun citra merek masing-masing.
Jadi bukan hanya tujuan strategis untuk brand “Wonderful Indonesia”, tapi untuk kedua belah pihak”,
Kata Martini M. Mengerti.
Pada kesempatan lain, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan apresiasinya atas kerjasama brand “Wonderful Indonesia” dengan sejumlah brand untuk meningkatkan citra pariwisata Indonesia.
Berdasarkan Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2021 yang dirilis World Economic Forum, peringkat strategi brand nasional Indonesia berada di peringkat 25 dari 117 negara, naik 13 peringkat dari posisi 38 pada 2019.
“Tindakan kolaboratif dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kepercayaan dan nilai merek sangat penting.
Dan ini dibuktikan dengan Tourism and Creative Economy Index yang diterbitkan oleh World Economic Forum dalam Travel & Tourism Development Index 2021 yang mencatat bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-32 di atas Malaysia dan Thailand sebagai rival kita sejak lama.
kata Sandiaga.
Peningkatan kuat ini juga datang dengan peringkat TTDI 2021 Indonesia yang berada di peringkat 32, mengungguli Malaysia (38) dan Thailand (36).
Hal ini, kata Sandiaga, menunjukkan bahwa perkembangan pariwisata di Indonesia sudah berada pada jalur yang benar.
“Adaptasi, inovasi dan kolaborasi adalah tiga hal utama yang perlu kita lakukan agar cepat pulih dan semakin kuat dalam memasarkan dan mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,”
kata Menparekraf Sandiaga.
Source: www.piknikdong.com
