Melihat mata air suci Kalimah, Toyyibah Ungaran, airnya dipercaya ampuh - WisataHits
Jawa Tengah

Melihat mata air suci Kalimah, Toyyibah Ungaran, airnya dipercaya ampuh

Melihat mata air suci Kalimah, Toyyibah Ungaran, airnya dipercaya ampuh

Kabupaten Semarang

Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terkenal dengan wisata religinya yaitu Sendang Keramat Kalimah Toyyibah Hasan Munadi atau Sendang Nyatyono. Konon air di mata air ini berkhasiat obat, sehingga ramai dikunjungi peziarah.

Sendang Kalimah Toyyibah terletak di Desa Nyatnyono, Kecamatan Hungaria Barat, Kabupaten Semarang. Sendang menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin berwisata sekaligus berziarah.

Sendang ini juga menjadi saksi sejarah penyebaran agama Islam di Kabupaten Semarang khususnya di Desa Nyatyono yang dilakukan oleh Waliyullah Hasan Munadi dan anaknya Waliyullah Hasan Dipuro.

Mbah Ahmaji, perawat Sendang Nyatnyono, mengatakan ratusan hingga ribuan peziarah datang ke tempat ini. Tak hanya warga lokal, jemaah haji yang datang pun datang dari seluruh Indonesia, katanya, bahkan dari luar negeri.

“Ratusan bahkan ribuan orang datang ke sini setiap hari. Dari seluruh Indonesia, dari luar negeri juga ada dari Malaysia, Singapura, dan Taiwan,” kata Mbah Ahmaji, Kamis (26/1/2023) di lokasi.

Ia menjelaskan, sumber ini sudah digunakan sejak tahun 1980-an. Saat itu, warga juga berniat merenovasi Masjid Subulussalam peninggalan Syekh Hasan Munadi.

Masjid Subulussalam dan Mata Air Nyatyono tidak lepas dari sosok penyebar Islam di Semarang, Hasan Munadi. Bahkan asal muasal nama Nyatyono juga menjadi bagian dari syiar Islam yang mereka lakukan.

“Sumber ini dibangun sejak 1986, bersamaan dengan renovasi masjid peninggalan Syekh Hasan Munadi. Airnya tidak pernah habis, meski musim kemarau,” terangnya.

Menariknya, air di mata air ini konon memberikan Karomah, atau sifat khusus. Mulai dari kesehatan, nutrisi dan ketenangan batin atau spiritual.

Sehingga setiap hari ada ratusan jemaah yang siap untuk mandi atau sekedar mencuci untuk menyucikan diri. Peziarah juga dapat membawa pulang air dalam botol atau tabung.

“Peziarah di sini boleh mandi atau bahasanya begitu sakral, biasanya mandi tobat dan sebagainya. Air karomah ini konon membawa kebaikan atau mengabulkan permohonan, juga bisa digunakan untuk pengobatan. Tapi sekali lagi, semua karena Tuhan,” imbuhnya.

Namun demikian, ada aturan untuk peziarah. Di antaranya, wanita yang sedang haid tidak boleh mandi di Sendang. Jamaah juga tidak diperbolehkan mandi telanjang dan dihimbau untuk menjaga sikap dan aturan.

“Di sini ada aturannya, perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh mandi, tidak boleh pakai perhiasan mencolok, tidak boleh mandi telanjang,” ujarnya.

Meski sarat nuansa Islami, Sendang Nyatnyono sebenarnya terbuka untuk umum. Jamaah yang datang juga tidak dipungut biaya masuk atau pengambilan air.

Simak video “Lereng Keong Gongso Merbabu, Kuliner Lezat di Ungaran Jawa Tengah”.
[Gambas:Video 20detik]
(saya saya)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button