Makam Godog, objek wisata religi sejarah di Garut - WisataHits
wisatahits

Makam Godog, objek wisata religi sejarah di Garut

Harga tiket: Gratis, Jam operasional: 24 jam, Alamat: Godog, lingkungan. Karangpawitan, Kab. Garut, Jawa Barat; Kasus: Cek lokasi

Makam Godog terkenal dengan posisi tawar yang dulunya milik Prabu Kian Santang. Ia merupakan tokoh masyarakat dengan pengikut terbanyak di wilayah Garut dalam rangka penyebaran agama Islam. Hingga akhir hayatnya, ia dikenal terus mengabdikan dirinya untuk berdakwah agar bisa dicintai dan dihormati oleh masyarakat.

Satu hal yang paling mirip dengan sosok Prabu Kian Santang adalah kepiawaiannya dalam mengamalkan khitanan. Warga yang berpindah agama dari kepercayaan nenek moyangnya saat ini akan disunat olehnya. Sekarang Anda bahkan bisa melihat peralatan khitanan jika Anda mengunjungi makam di desa Godog.

Tak hanya itu, makam tersebut juga berada di kompleks pemakaman dengan sejumlah tokoh besar Islam di Garut. Tak heran jika setiap hari selalu ada kunjungan ke kawasan makam meski tidak dalam suasana Ramadhan atau momentum sejarah lainnya menurut keyakinan Islam.

Daya tarik makam Godog

Atraksi Makam GodogKredit gambar: Google Maps Saepudin Sae

1. Makam Toserba

Meskipun Makam Godog paling dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir Raja Kian Santang, sebenarnya masih banyak tokoh-tokoh besar lainnya yang dimakamkan di daerah ini. Mereka adalah orang-orang yang telah berkontribusi dalam penyebaran dakwah Islam di Jawa pada umumnya dan Garut pada khususnya, seperti Santuwaan Marjaya Suci.

Datang ke kompleks pemakaman yang penuh dengan banyak pengaruh dalam waktu seseorang cukup signifikan. Anda dapat melakukannya dengan teman atau keluarga dan melakukan beberapa kegiatan keagamaan.

2. Tempat teduh

Suasana rindang tidak membuat area pemakaman seseram nuansa kuburan pada umumnya. Sebaliknya, Anda bisa merasakan ketenangan dan ketentraman saat menginjakkan kaki di destinasi religi ini.

Makam Godog ditanami berbagai pohon agar pengunjung bisa betah dan menghargai keberadaan makam itu sendiri. Menginap di sini tidak akan identik dengan suasana horor sehingga Anda bisa menikmatinya.

3. Fasilitas lengkap

Mungkin karena fungsinya yang berkembang menjadi tempat wisata religi, Makam Godog memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Pengunjung tidak akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti pergi ke kamar mandi, mencari makan saat lapar, dll.

Bahkan, jika Anda membutuhkan informasi tentang sesuatu yang berhubungan dengan makam, Anda bisa pergi ke gedung pusat informasi dan mendapatkannya. Penataan semacam ini semakin meningkatkan kenyamanan pengunjung dalam beraktivitas di kuburan, dimana tidak perlu khawatir akan perasaan ngeri.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Makam GodogKredit gambar: Google Maps Kaka Fiek

Menelusuri luasnya Kabupaten Karangpawitan, perjalanan Anda mungkin akan diarahkan ke sebuah makam yang disayangi. Makam Godog adalah namanya, tempat peristirahatan terakhir setelah wafatnya Raja Kian Santang. Bagi Anda yang suka berwisata religi atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah, pertimbangkan untuk menuju kompleks pemakaman.

Tepatnya di Desa Lebak Agung, Anda harus mengikuti jalan hingga 9 km jika memulai dari pusat Kabupaten Garut, Jawa Barat. Perjalanan membutuhkan sedikit usaha untuk menembus kemacetan di Lapangan Tarogong, menuju bundaran keramat, hingga tiba di Ciparay, tempat dipasangnya pintu makam.

Harga Tiket Masuk Wisata Religi

Harga tiket masuk Makam GodogKredit gambar: Proyek Sies Google Maps

Sebagai destinasi dengan unsur religi, tidak mungkin mematok harga tiket masuk Makam Godog. Artinya, Anda bisa datang ke sini kapan saja selama ada petugas yang menjaga pintu masuk.

Namun, kompleks pemakaman ini dikeramatkan oleh penduduk setempat sehingga pengunjung tidak dapat melakukan sesuka hati. Ada semua adat istiadat yang sama yang harus dilestarikan jika ingin menjejakkan kaki mengunjungi makam Raja Kian Santang.

Sedangkan untuk menjaga kendaraan pengunjung yang datang dikenakan tarif mulai dari Rp 5.000 untuk sewa parkir. Selain itu, ada juga kotak amal yang dapat Anda isi secara sukarela jika Anda mau. Tidak ada batasan untuk memberi, itu murni naluri masing-masing.

Kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Makam Godog

Aktivitas Menarik Makam GodogKredit gambar: Google Maps David Siregar

1. Meditasi

Tidak ada yang lebih penting dari upaya pengobatan sendiri saat memasuki kompleks pemakaman, tak terkecuali Makam Godog. Tidak peduli siapa yang terbaring di lantai, sepertinya kita sering harus merenungkan diri sendiri.

Ketika Anda memasuki area pemakaman, Anda mungkin berpikir Anda akan berakhir tenggelam di tanah. Pemikiran seperti ini akan membuat Anda lebih baik, atau setidaknya meminimalkan niat buruk yang muncul di hati Anda.

Faktanya, meditasi tidak selalu membawa Anda untuk mengingat kematian, tetapi lebih luas dari itu. Misalnya, menemukan apa yang dilakukan semasa hidupnya, apakah bermanfaat bagi orang lain?

Seperti halnya Raja Kian Santang yang mendedikasikan dirinya untuk menyebarkan Islam setelah ia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim, bagaimana dengan kita? Kita mungkin orang yang memeluk Islam sejak lahir ke dunia, apakah kita sudah berkontribusi dalam dakwah?

Kegiatan muhasabah sebenarnya tidak menyenangkan bagi kebanyakan orang karena terkesan menghakimi diri sendiri. Namun dalam konteks pembinaan jiwa spiritual harus dilakukan secara konsisten.

2. Lihat Pusaka

Lebih dari pemakaman Raja Kian Santang, makam Godog sebenarnya menyimpan jejak kehidupan masa lalunya. Anda bisa mengetahui bagaimana keris itu digunakan semasa hidupnya, atau peninggalan lainnya.

Melihat pusaka juga akan meningkatkan pemahaman Anda tentang kehidupan masa lalu Anda, seberapa dekat Anda dengan senjata bermata. Prabu yang hidup pada saat kepercayaan nenek moyangnya masih sangat kuat, tentunya harus menyesuaikan diri dengan nilai-nilai saat itu.

Terkadang ada cerita menarik dibalik keberadaan benda pusaka tersebut seperti keris yang konon pernah dipersembahkan oleh Sayidina Ali saat Prabu Kian Santang pergi ke Makkah. Kapan Anda bisa melihat keris bersejarah tanpa harus mengunjungi museum?

3. Lihat Perlengkapan Sunat

Tak hanya pusaka keluarga, makam Godog juga menjadi tempat penyimpanan bukti aktivitas Raja Kian Santang di masa lalu. Anda bisa melihat bagaimana tempat itu masih mengamankan bahan khitannya.

Namun, kegiatan utama yang dilakukan oleh Prabu Kian Santang setelah Islam adalah melakukan khitanan. Ini termasuk media yang dipilihnya untuk menyebarkan ajaran keyakinannya.

Anda masih dapat melihat alat-alat ini ketika Anda mengunjungi kompleks pemakamannya, jadi lakukanlah! Tentunya bentuknya tidak akan menyerupai alat-alat yang digunakan di dunia modern seperti sekarang ini. Meski begitu, bukankah menyenangkan melihat bagaimana sunat bekerja di masa lalu?

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Fasilitas Makam GodokKredit gambar: Google Maps Saepudin Sae

Perjalanan menuju kompleks Makam Godog tidak akan begitu sulit karena sudah ada jalur khusus untuk pejalan kaki. Anda bisa melewati jalan yang sudah disemen dan dilengkapi pagar pembatas dari pintu masuk menuju lokasi makam. Pengaturan ini memungkinkan untuk mengatur arus pengunjung yang masuk dan keluar dengan lebih baik.

Selain itu, aliran air bersih juga tersedia untuk isi ulang bilik toilet dan tempat wudhu. Jika Anda ingin berdoa saat datang ke makam, ada mushola yang bisa melakukan itu, tidak perlu khawatir. Datanglah dengan santai, tinggalkan kendaraan di tempat parkir, dan habiskan waktu senggang sebanyak mungkin di kompleks religi ini.

Adapun fasilitas lain yang tak kalah penting, seperti restoran, juga telah dilengkapi untuk memudahkan tugas pengunjung. Kemudian, jika sewaktu-waktu Anda kehilangan sesuatu atau sedang mencari seseorang, Anda dapat melaporkannya ke pusat informasi untuk mendapatkan bantuan secepatnya.

Makam Godog merupakan bukti nyata religiositas bangsa ini yang terjaga sampai sekarang. Tingginya jumlah kunjungan tersebut sedikit banyak membuktikan bahwa masyarakat masih berpegang teguh pada keyakinannya, meski zaman terus berjalan. Pada dasarnya, inilah nilai-nilai yang dianut sejak zaman dahulu.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button