Lima Scooteris Kalbar Telan 6.537 Km Jelajah Indonesia Timur Laut, Sejarah Panjang Pecinta Vespa FRKP Kalbar — Suarapemredkalbar.com - WisataHits
Jawa Tengah

Lima Scooteris Kalbar Telan 6.537 Km Jelajah Indonesia Timur Laut, Sejarah Panjang Pecinta Vespa FRKP Kalbar — Suarapemredkalbar.com

Perjalanan panjang FRKP Pecinta Vespa Kalbar selama berwisata ke Indonesia Tenggara meninggalkan banyak cerita yang dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman berharga bagi komunitas pecinta Mesin Kanan.

mulai dari tur untuk Vespa World Days (VWD) di Bali yang berlangsung 9-12 Juni 2022, kemudian pada Rabu, 29 Juni 2022 pukul 13.21 WIB, lima pengendara skuter Sampai dengan selamat di rumah Ketua Pecinta Vespa FRKP WB Bp Binsar Sibarani di Kuala Ambawang.

Disambut dengan sejumput nasi kuning, sebagai ucapan selamat datang kembali setelah menempuh 6.537 km (enam ribu empat ratus tiga puluh tujuh kilometer).

Pertama, tim yang terdiri dari 23 orang berangkat dengan Vespanya masing-masing untuk menghadiri pertemuan Vespa World Days di Bali.

Tim berangkat ke Semarang dengan kapal pada 2 Juni dari Pelabuhan Dwikora, Pontianak. Dari Semarang, lanjutkan melalui Jombang, Banyuwangi, Gilimanuk dan mencapai Nusa Dua Bali.

Setelah mengikuti VWB di Bali, delapan Vespa dilanjutkan tur ke timur yaitu Lombok, Pelabuhan Sapek, Labuan Bajo, Rora dan Ruteng. Di Ruteng, tim mendapat kabar duka bahwa ibu Andre Lim sedang mengunjungi Sang Pencipta di Jakarta, sehingga diputuskan cukup untuk melakukan perjalanan ke Ruteng dan kembali ke Labuan Bajo.

Saudara Stephen1

Andre Lim dan Ferdi kembali ke Jakarta dengan pesawat dan Vespa dikirim dengan kargo.

Tim lain dengan sisa enam Vespa melaju dari Labuan Bajo ke Surabaya dan terus ke Sampit, Kalimantan Tengah.

Dari Sampit perjalanan dilanjutkan ke Nanga Bulik, Balai Bekuak dan berakhir di Kuala Ambawang.

Di kediaman Bp Binsar Sibarani ketua FRKP WB Vespa Lovers menyerahkan tidak hanya nasi kuning tetapi juga bunga kepada peserta tertua yaitu Bpk Dalmatius Atet.

Dalam kesempatan itu, Binsar Sibarani mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang datang lebih dulu acara di Bali dan tim terakhir semua tiba dengan selamat tanpa ada yang ketinggalan.

“Sangat bagus bahwa tim semua telah kembali sehat,” katanya.

Saudara Stephanus Paiman OFM Cap yang tergabung dalam tim Vespa Super 1965 (VBB ’65 Original), juga mengungkapkan kegembiraannya.

“Alhamdulillah semua sudah kembali dengan selamat ke rumah masing-masing. Kalbar patut berbangga karena FRKP Kalbar Pecinta Vespa juga berhasil membawa pulang piala yang dipersembahkan oleh Brother Tri Timur OFM dalam kompetisi Vespa yaitu Classic Motorbike Concours d’Elegance gaya budaya Dayak Iban,” katanya.

“Dia sangat menyukai pakaian khas suku Dayak Iban, lengkap dengan pendaratannya. Tim juga memperkenalkan peserta lokal dan asing ke tempat-tempat wisata di Kalbar,” lanjut Bruder Steph.

Beberapa peserta dalam negeri, termasuk Presiden VCI, Bapak Ekayana, telah menyatakan akan datang ke Kalbar pada Agustus mendatang bersama pejabat pusat lainnya.

Pada kesempatan ini, Saudara Steph juga diminta untuk memimpin doa syukur atas kembalinya tim dan juga untuk ulang tahun Ketua Binsar Sibarani dan Susan, salah satu anggota klub ini.

“Banyak kesan dan pesan yang muncul dalam perjalanan ini horor yang mengerikan lezat. Horornya jalanan di Jawa dan Bali begitu padat dimana saya sedikit ceroboh, telat mengejar tim dan bisa melenceng bermil-mil, itulah yang membuat saya memberanikan diri untuk naik motor. Beginilah cara cacing menjadi cacing

yang penting tetap bersama teman-teman,” ujar peserta tur lainnya, Bro Deny.

“Alhamdulillah sekali terjemahkan dari Bali ke Lombok dan NTT ke Flores tepatnya bisa dapat melacak pemandangan puncak bukit yang menantang dan indah,” lanjutnya.

Kemudian kekompakan tim melengkapi dirinya sendiri, tidak ada apa-apa egodi mana Anda makan semuanya, Anda kelaparan, Anda semua kelaparan, itu karena mereka ingin makan daging kuda, jadi mereka tidak ingin berhenti di snack bar, mereka semua kelaparan.

saudara Stephen

“Jadilah seperti pemain sepak bola, kompak dan saling melengkapi karena kita punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan kita mengisi kekurangan teman, kelemahan kita diisi oleh sahabat, membuat orang lain tidak menyukai diri kita sendiri dan kita harus bisa beradaptasi dengan keadaan kita sekarang ini,” kata Bro Deny.

“Jangan lupa untuk selalu bersyukur, berpikir positif dan jujur. Jangan bahas Vespa kalau belum explore Lombok dan NTT. Saya sudah tua, kenapa kalian tidak bisa,” kata Pak Dalmatius Atet.

“Halo, saudara-saudaraku semua. Maaf jika terjadi kesalahan kata dan tindakan selama perjalanan sayang. Dan terima kasih untuk kakak Huai-san, Atet-san, Bang Andre, Bang Fredy dan Bro Deny yang sering bangun pagi dan Bro Yudi dengan suara ngoroknya yang merdu,” sambungnya.

Bepergian dapat membiarkan kita melihat seberapa kecil area yang kita tempati di dunia dan tur Yang terbaik bukanlah kemewahan, melainkan bersama sahabat terbaikmu. Salam mesin asli,” kata Mas Tomo, mekanik handal yang sangat membantu.

Mas Tomo selalu berada di urutan kedua di belakang tim atau di depan Ahuai yang berada di posisi belakang sebagai sweeper.

“Perjalanannya sangat seru dan pemandangannya indah, meskipun terkadang kondisinya Apa pekerjaanmu, tapi tetap tancap gas,” lanjut Mas Tomo.

“Bagiku, bagaimanapun, seberapa jauh jarak dan tempat yang telah ditaklukkan bukanlah seberapa lama tur Banyak hal yang saya pelajari tentang sikap, ego dan kebersamaan yang saling melengkapi, menyemangati, mengingat dan kita menertawakan Vespa lama,” ungkapnya.

“Mencari saudara tidak ada habisnya, karena anak Vespa tua tidak mengenal perbedaan, bahkan tidak harus saling salut, karena saudara tidak mengenal darah, satu Vespa sejuta saudara, salut mesin kanan,” Mas pungkas Tomo. (aep muyanto)

Source: www.suarapemredkalbar.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button