Kya-Kya Kembang Jepun dipadukan dengan Wisata Air Kalima - WisataHits
Jawa Tengah

Kya-Kya Kembang Jepun dipadukan dengan Wisata Air Kalima

SURABAYA – Wisata Kya-Kya Kembang Jepun, Surabaya kembali hidup setelah hiatus sekitar 14 tahun. Setelah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memberi tanda start pada Sabtu malam (9/10), kehebohan pengunjung menikmati wisata malam khas Chinatown semakin meningkat.

Tempat parkir kendaraan berjajar rapi dari pintu masuk Jalan Karet. Apalagi saat memasuki Drachentor, Anda bisa merasakan pengunjung yang lewat. Setiap sentimeter area tak luput dari mengabadikan momen foto. Maklum, setelah vakum sejak 2008, kawasan Kembang Jepun kembali hidup dengan konsep street food di Jalan Slompretan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan setelah melihat antusiasme masyarakat Surabaya terhadap wisata Kya-Kya Kembang Jepun, pihaknya sepakat dengan pemangku kepentingan lainnya untuk memperluas kawasan wisata. Nantinya, seluruh Jalan Kembang Jepun digunakan sebagai kawasan wisata dan sebagai tempat warung UMKM.

“Ke depan, kami akan terus mengecat semua bangunan di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Warna catnya seperti rumah pecinan yaitu hitam, merah dan emas. Kami juga akan memasang papan nama di semua bangunan. Papan nama tersebut nantinya akan menggunakan huruf Cina dan memiliki arti dalam bahasa Indonesia,” kata Cak Eri, Minggu (9 November).

Cak Eri sendiri terlihat naik Vespa dan menunggangi istrinya. Ia memastikan Pemkot Surabaya akan terus melakukan pembenahan di kota tua tersebut. Karena Kya-Kya Kembang Jepun seharusnya menjadi tujuan wisata alternatif di Surabaya di masa depan, di samping Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas.

“Sementara itu, kami buka pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu dari matahari terbenam hingga pukul 10 malam. Tapi kita juga akan melihat antusiasme warga. Kalau tinggi, kemungkinan kita tambah lagi,” ujarnya.

Wisata Pecinan Kembang Jepun ini menjadi bukti bahwa budaya Arek masih sangat terjaga di Surabaya. Yaitu budaya yang saling menghargai dan peduli antar semua budaya, agama, suku dan ras yang ada di kota pahlawan. Cak Eri mengaku sangat bangga dengan masyarakat Suarbaya yang mampu menjaga rasa toleransi, kebersamaan dan gotong royong.

“Semoga wisata ini terus menggerakkan dan mengembangkan UMKM sehingga bisa menggerakkan perekonomian di Kota Surabaya,” ujarnya.

Surabaya Iman Kristian Maharhandono, Kepala Bidang Pembangunan Biro Permukiman dan Perumahan Rakyat Daerah (DPRKPP), mengatakan pada 2023 ada rencana pelebaran jalur pejalan kaki di kawasan Kembang Jepun dan sekitarnya. “Agar kawasan ini bisa lebih semarak seperti di Jalan Tunjungan,” kata Iman.

Tak hanya itu, Iman menjelaskan, untuk mempercantik kawasan Kembang Jepun, Pemkot juga akan mengatur sejumlah bangunan liar. Setelah diperbaiki, kemudian digunakan untuk spot atau fasilitas pendukung. “Kami hanya mendesain. Nanti ada beberapa tempat yang jadi spot. Biarkan fase awal ini berjalan dengan sendirinya,” jelas Iman.

Nyoman, pengunjung asal Bali, tadi malam datang langsung bersama keluarganya untuk menikmati wisata malam di Kya-Kya Kembang Jepun. “Tempatnya asyik. Mirip Semarang,” kata Nyoman.

Ia mengaku mengenal Kya-Kya Kembang Jepun pada 2003-2008. Oleh karena itu, ia berharap pariwisata di kawasan China Town dapat terus lestari. “Jangan berjalan di tengah jalan yang sepi. Itu bagus, ditambah banyak bangunan tua,” kata Nyoman. (RMT)

Source: radarsurabaya.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button