Kunjungi Benteng Palasari peninggalan Belanda di Sumedang - WisataHits
Jawa Barat

Kunjungi Benteng Palasari peninggalan Belanda di Sumedang

Sumedang

Kekuasaan Belanda di Jawa Barat meninggalkan banyak bangunan bersejarah. Salah satunya adalah benteng.

Seperti Benteng Palasari di Kabupaten Sumedang. Seperti namanya, benteng ini terletak di Gunung Palasari, atau lebih tepatnya di Desa Kota Kulon di Kabupaten Sumedang Selatan.

Gunung Palasari kini telah ditetapkan sebagai Taman Hutan Raya (Tahura). Kawasan tersebut memiliki luas sekitar 31,22 hektar. Sekitar 205 tanaman hidup di sana, termasuk akasia, eboni, jati, pinus dan banyak lainnya.

Koordinator Administrator Balai Pelestarian Budaya Jawa Barat Feni Yuliani Amijaya, 46 tahun, mengatakan Benteng Palasari sudah ada sejak 1906. Benteng ini merupakan yang tertua dari tiga benteng lainnya yang ada di Sumedang.

“Di dalam kawasan benteng juga terdapat barak atau tempat tinggal pasukan Belanda selain bangunan pertahanan. Fungsi benteng pertahanan ini untuk memata-matai Bandung atau Cirebon,” kata Feni detikJabar akhir-akhir ini.

Benteng Palasari di Sumedang.Benteng Palasari di Sumedang. Foto: Nur Azis/detikJabar

Benteng Palasari merupakan benteng yang paling tua dibandingkan dengan tiga benteng lainnya yang ada di Sumedang yaitu Benteng Pandjoenan Gunung Koentji tahun 1917, Benteng Pasir Laja dan Benteng Pasir Kolecer.

“Benteng Gunung Kunci sebenarnya merupakan benteng yang paling muda dibandingkan benteng-benteng yang sudah ada, hanya saja Benteng Gunung Kunci saat ini lebih populer dibandingkan benteng-benteng lain yang sudah ada karena memiliki akses terdekat dengan pusat kota Sumedang. Selain itu, fasilitasnya sebagai objek wisata lebih lengkap,” jelasnya.

“Jadi Benteng Palasari sudah ada sejak tahun 1906. Kemudian Benteng Pasir Kolecer dan Pasir Laja tahun 1907, kemudian Benteng Gunung Kunci tahun 1917,” tambah Feni.

Menurut Feni, Benteng Palasari memiliki 8 bangunan budaya-sejarah. Terdapat 27 ruangan dengan fungsinya masing-masing.

“Bila bangunan benteng memiliki pintu dan ventilasi, berarti pada saat itu adalah barak atau ditempati oleh tentara Belanda,” jelasnya.

Sedangkan benteng yang dulunya hanya memiliki satu pintu, menurut arkeolog, digunakan sebagai tempat penyimpanan peluru karena katanya tempat penyimpanan peluru harus kedap udara, tambah Feni.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button