Jembatan Kaca Seruni Point merupakan destinasi wisata yang memacu adrenalin di... - WisataHits
Jawa Barat

Jembatan Kaca Seruni Point merupakan destinasi wisata yang memacu adrenalin di…

LANGIT7.ID, Jakarta – Kehadiran Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur diharapkan dapat menjadi destinasi wisata pemacu adrenalin bagi wisatawan KSPN Bromo-Tengger-Semeru.

Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur ini merupakan proyek KSPN yang direncanakan sebelumnya.

“Penataan dasar kawasan, jalan, penyediaan air baku dan bersih, pembuangan limbah, sanitasi dan perbaikan rumah warga melalui masterplan pembangunan infrastruktur,” kata Basuki dalam keterangannya, Minggu (18/12/2022).

Baca juga: Wisata alam di Ponorogo, nikmati sejuknya udara Telaga Ngebel

Menurutnya, saat ini sedang dilakukan load test terhadap Jembatan Kaca Seruni Point (prototype) untuk menguji kinerja struktur dan keamanan jembatan tersebut. Jadi, kata Basuki, ini menjamin keselamatan wisatawan setelah dioperasikan nanti.

Jembatan Kaca Seruni Point membentang sepanjang 120 meter di atas ngarai sedalam sekitar 80 meter. Jembatan ini tergolong jembatan gantung pejalan kaki, dengan struktur lantai berupa kaca pengaman laminasi, masing-masing setebal 12mm, direkatkan dengan lapisan vinyl interlayer.

Sementara itu, Kepala Pusat Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar menjelaskan stress test pada Jembatan Kaca Seruni Point dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen.

“Ini dimaksudkan untuk mendapatkan data kinerja statik dan kabel baja pada jembatan dengan lebar 1,8 meter dan 3 meter. Salah satu instrumen yang digunakan adalah total station untuk mengukur perpindahan titik-titik pengukuran saat jembatan dilalui beban manusia,” ujarnya.

Uji beban jembatan kaca dilakukan pada karung berisi pasir seberat 70 kg atau mewakili berat orang dewasa. Kantong-kantong tersebut ditempatkan terpisah dengan jarak 75 cm di lantai jembatan, dengan berat total 7 ton atau setara dengan 100 orang.

“Bobotnya hanya 10 persen dari daya tahan struktur jembatan. Siklus pertama dalam melakukan uji beban jembatan kaca dilakukan dengan beban beban 0 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Temui Dinosaurus di Taman Legenda Keong Mas TMII

Kedua, menurut Fahmi, pengujian dilakukan dengan bobot beban 50 persen, ketiga pengujian dilakukan dengan bobot beban 100 persen. Kemudian uji lagi dengan bobot 50 persen dan terakhir uji dengan bobot 0 persen.

Selain pengukuran displacement dengan menggunakan alat total station, juga dilakukan uji beban untuk mengukur kinerja kabel baja penyangga jembatan dan rangka baja. Untuk mengukur frekuensi struktur dan regangan kabel, BGTS menggunakan akselerometer dan pengukur regangan.

Sedangkan untuk menguji kekuatan kaca dilakukan uji laboratorium oleh BGTS di Bandung, Jawa Barat. Fahmi mengatakan kaca laminasi yang digunakan telah diuji laboratorium dan hasilnya sangat meyakinkan.

“Bila terjadi kerusakan, pecahannya tidak langsung pecah, melainkan pecahannya yang berbentuk kubus kaca,” jelasnya.

(jadi)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button