Kunjungi bengkel Dokar legendaris dan satu-satunya di Ponorogo

Ponorogo –

Dokar atau delman merupakan alat transportasi pada zaman dahulu sebelum kendaraan bermotor menjamur. Sekarang pertunjukan jarang terjadi.

Meski demikian, ada gig workshop di Ponorogo yang masih eksis. Workshop ini tidak hanya melegenda tapi juga satu-satunya gig workshop di Bumi Reog.

Workshop gig ini berlokasi di Desa Singosaren, Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Meski belum ada nama, bengkel ini sudah dikenal warga. Karena mereka sudah ada sejak tahun 1951.

Ternyata, gig yang diperbaiki tidak hanya dari Ponorogo. Banyak gigs yang datang dari luar kota seperti Pacitan, Trenggalek, Kediri dan Tulungagung.

“Saya generasi kedua. Saya sudah memberikan workshop ini sejak tahun 1987,” kata pemilik gig workshop Mulyono detikjatimMinggu (13/11/2022).

Pria berusia 53 tahun itu menjelaskan, membuka bengkel manggung harus hati-hati dan teliti. Karena selain menjadi tukang kayu, kamu juga harus menjadi pandai besi.

“Karena besi dan kayu digunakan untuk merakit gig. Tapi terutama kayu. Khusus untuk sepeda motor,” jelas Mulyono.

Sanggar gig legendaris dan satu-satunya di Ponorogo/ Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim

Menurut Mulyono, kayu jati biasanya digunakan saat manggung. Kayu ini dipilih karena tahan lama. Jika Anda menggunakan jenis kayu lain, itu akan mudah membusuk.

“Saat ini saya satu-satunya di Ponorogo yang membuka gig shop. Karena tidak semua orang mau dan berusaha memperbaiki gig,” kata Mulyono.

Dulu, lanjut Mulyono, ia dan ayahnya sering memperbaiki cakar di samping pentas. Cikar adalah alat transportasi yang ditarik oleh dua ekor sapi. Dia digunakan untuk memperbaiki puluhan pertunjukan dan cakar.

“Dulu bapak didukung 9 orang pegawai. Sekarang tidak ada karena orang tidak rajin. Lalu pentas sedikit, sekarang banyak mobil dan motor,” tambah Mulyono.

Meski kesepian, hanya ada satu atau dua manggung selama berbulan-bulan yang dia perbaiki. Itu juga hanya memperbaiki bagian roda yang lebih sering rusak.

Workshop gig legendaris dan satu-satunya di Ponorogo/ Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim

“Rodanya yang paling umum, entah kayu atau ban, karena rangkanya terbuat dari kayu kecil, jadi harus sabar,” tambah Mulyono.

Saat ini kebanyakan Gig hanya digelar di lokasi wisata. Banyak juga yang menggunakan gigs sebagai pajangan di rumah Joglo.

“Biasanya orang Bandung atau Surabaya datang ke sini untuk mencari gerbong bekas yang bisa dijadikan pameran,” pungkas Mulyono.

Saksikan Video Lomba Balap Dokar, kegiatan seru untuk masyarakat Palu
[Gambas:Video 20detik]
(matahari/iwd)

Source: news.google.com