Sebagai perintis desa wisata, Pemdes Ngingasrembyong Mojokerto serius membudidayakan ikan air tawar - WisataHits
Jawa Timur

Sebagai perintis desa wisata, Pemdes Ngingasrembyong Mojokerto serius membudidayakan ikan air tawar

Berita Mojokerto

SURYA.co.id | MOJOKERTO – Pemerintah Desa (Pemdes) Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto berhasil membudidayakan ikan air tawar dengan memanfaatkan aliran sungai.

Peternakan ikan air tawar ini kemudian dikembangkan oleh masyarakat Pemdes bersama masyarakat setempat untuk membuka jalan bagi desa wisata melalui sentra pemancingan di desa Ngingasrembyong.

Ide budidaya ikan air tawar ini dicetuskan oleh Kepala Desa Ngingasrembyong, Kusdianto yang terinspirasi untuk memanfaatkan lahan TKD (Tanah Kas Desa) pertanian yang tidak terpakai untuk kolam ikan.

Selain itu, letak geografis desa Ngingasrembyong yang dikelilingi oleh sungai yaitu Sungai Avour Kotok dan Sungai Avour Balongkrai menyebabkan sebagian lahan pertanian tidak dapat ditanami karena tergenang air selama 20 tahun.

“Lahan ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak ditanami petani dan lahan TKD karena selalu tergenang air yang berada di sebelah selatan sungai,” kata Kepala Desa Ngingasrembyong, Kusdianto, Rabu (23/11/2022).

Setelah melihat lahan TKD yang terbengkalai, Kusdianto akhirnya memutuskan untuk mencoba beternak ikan dengan uangnya sendiri di tahun 2020.

“Saya berpikir mengapa lahan pertanian yang tidak bisa ditanami tidak dijadikan kolam untuk budidaya ikan air tawar dengan memanfaatkan aliran sungai karena daerah kami dikelilingi oleh sungai,” terangnya.

Ia pun bertekad untuk mencoba mengembangkan budidaya ikan air tawar tanpa menggunakan anggaran desa.

Dengan modal pribadi sekitar Rp 9 juta, ia membeli bibit ikan nila di Pare, Kediri, pakan dan perawatan untuk memulai budidaya ikan.

Tidak mudah baginya untuk mendirikan peternakan ikan.

Beberapa kendala ia hadapi mulai dari matinya banyak ikan akibat keracunan ikan hingga banjir akibat sungai meluap saat hujan deras.

“Bukannya kami tidak bisa, tapi kendalanya adalah ikan-ikan diracuni oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, banyak yang mati dan ikan-ikan tersebut terlepas dari banjir padahal waktu panen sudah semakin dekat,” katanya.

Namun, ia pantang menyerah dan terus berusaha mewujudkan impiannya untuk menggerakkan perekonomian masyarakat setempat dengan mendirikan Desa Ngingasrembyong sebagai desa wisata pusat pemancingan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button