Kunjungan ke pantai barat daya menurun karena gelombang tinggi - WisataHits
Jawa Barat

Kunjungan ke pantai barat daya menurun karena gelombang tinggi

Disparbud Jabar menyebut kunjungan ke pantai selatan menurun akibat gelombang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Gelombang tinggi di pesisir pantai sepekan menjelang akhir tahun ini berdampak pada kunjungan wisatawan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat mencatat, akhir pekan lalu terjadi tren penurunan wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata alam, salah satunya di pesisir barat daya Jawa.

Menurut Benny Bachtiar, Kepala Disparbud Jabar, prakiraan angin barat membuat wisatawan enggan menghabiskan liburan akhir tahun di pesisir selatan Jabar. Benny mencontohkan, Pangandaran mengalami penurunan pengunjung saat liburan Natal kemarin.

“Saya ke sana pas malam natal dan termasuk sabtu malam di Pangandaran sampai sekarang sepi banget jadi occupancy rate-nya paling tinggi 30-40 persen, sebenarnya ada Hotel Surya Kencana, sama sekali tidak ada tamu waktu saya ke sana, kata Benny, Rabu (28/12).

Diakui Benny, kondisi tersebut antara lain karena prakiraan gelombang besar akibat angin barat. Jadi ada kekhawatiran bagi wisatawan.

Selain itu, kata Benny, Pangandaran selama dua tahun terakhir sangat ramai karena terbatasnya penerbangan ke Bali. Penerbangan kini telah dibuka kembali, sehingga pengunjung dipisah di sana.

“Maka dari itu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi adalah destinasi buatan di Bandung, Bogor yang masih ramai, dan untuk yang diprediksi ramai malah sebaliknya, tapi entahlah, untuk tahun baru katanya disana cukup sedikit tapi itu.. 20 persen dibatalkan karena cuaca,” jelasnya.

Saat ini, wisatawan cenderung condong ke daerah yang lebih aman, katanya. Makanya sekarang pusat perbelanjaan penuh dan tempat wisata pun penuh. Karena dianggap jauh lebih aman daripada pergi ke tempat wisata alam yang berpotensi longsor dan tsunami, mereka menahan diri untuk tidak melakukannya.

“Jadi kemarin kita ke Pangandaran dan beberapa tempat di Jawa barat daya untuk men-deploy solusi ini, yang penting dari sisi SOP,” ujarnya.

Kepastian itu, kata dia, sangat perlu diperhatikan dan diantisipasi. Pemerintah daerah juga siap untuk ini. Ini juga termasuk bagaimana mobilisasi kendaraan yang menavigasi pantai, keamanan, dll diatur.

Benny mengimbau bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata alam Jawa Barat yang terpenting tidak perlu khawatir. Karena pihaknya sudah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk pengamanan dan sebagainya.

Pemerintah setempat masih berharap destinasi wisata yang akan dikunjungi. Mereka sudah menyiapkan dengan membuat rekomendasi tahun baru, misalnya daftar destinasi wisata yang layak dikunjungi.

“Cuma tidak akan semeriah tahun lalu karena ada surat edaran dari Kapolres untuk tidak melakukan pesta kembang api, konvoi dan sebagainya. Itu mungkin juga menghilangkan kegembiraan tahun baru ini, ”katanya.

Untuk Pangandaran, kata dia, Kapolda Jabar sendiri dalam rapat koordinasi mengatakan akan fokus pada pengamanan di tengah kekhawatiran terjadi ledakan.

“Dan pos pengamanan dari Ciamis masuk ke Pangandaran cukup banyak, tapi ternyata keadaan ini tidak bisa ditebak karena ada kecurigaan wisatawan menahan diri,” ujarnya.

Namun, Benny memastikan target kunjungan wisatawan domestik (wisnus) ke Jawa Barat tahun ini tidak terpengaruh bahkan mencapai hampir 40 juta wisatawan domestik.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button