Beberapa wisatawan membatalkan kunjungan ke Bantul karena gelombang tinggi - WisataHits
Yogyakarta

Beberapa wisatawan membatalkan kunjungan ke Bantul karena gelombang tinggi

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Dinas Pariwisata Bantul mencatat penurunan kunjungan wisatawan setelah libur sekolah.

Selain itu, tingginya gelombang di pantai selatan juga menyebabkan beberapa wisatawan membatalkan kunjungannya.

Kepala Dinas Promosi dan Penerangan Pariwisata Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan, kunjungan wisatawan ke Bantul menurun dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga: Persiba Bantul Tantang Uji Coba Tim Liga 2 dan Liga 1

Data menunjukkan bahwa untuk periode 6-10 Juli, hanya 63.797 wisatawan yang berkunjung dan berhasil mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rs.620 juta.

Pekan berikutnya, atau 11-17 Juli 2022, kunjungan wisatawan turun lagi sebesar 27 persen, atau total 46.263 wisatawan yang datang ke destinasi wisata di Bantul.

Kunjungan wisatawan terbanyak tercatat pada akhir pekan tanggal 15-17 Juli, dengan total 25.186 orang.

“Penurunan kunjungan wisatawan karena berakhirnya masa liburan sekolah,” katanya, Senin (18/7.2022).

Pria yang akrab disapa Ipung ini mengatakan fenomena gelombang tinggi di Laut Selatan Bantul sebenarnya tidak berdampak banyak, namun mengaku ada wisatawan yang membatalkan kunjungan karena hal itu.

“Beberapa dibatalkan, tetapi pribadi bukan grup. Hanya 2-3 orang dari kantor,” tambahnya.

Gelombang tinggi melanda pantai selatan sejak pekan lalu. Bahkan air pasang telah merusak sejumlah warung semi permanen di Pantai Depok. Gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Keadaan wilayah pesisir aman karena kondisi tahunan. Padahal ada informasi dari teman-teman yang grupnya batal karena mendengar ombak besar menerjang Depok,” imbuhnya.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Catat 2 Warga Kota Yogyakarta yang Meninggal Akibat Leptospirosis Tahun 2022

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Parangtritis, Tri Waldiana mengungkapkan, memang ada larangan berjualan bagi pengusaha di perbatasan pantai Parangtritis-Depok. Namun diakuinya, meski terkena dampak air laut, masih ada warga sekitar yang tetap berjualan

“Itu bagian dari konsekuensi yang mereka hadapi,” katanya.

Akibat konsekuensi tersebut, pemilik stan semi permanen yang diterjang ombak tidak akan meminta ganti rugi. Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi agar para pelaku ekonomi tidak mendirikan lapaknya di dekat pantai. (n)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button