Kuliner Tradisional Plencing Jlegor, Yang Pedas Bikin Bibir Nyonyor - WisataHits
Jawa Tengah

Kuliner Tradisional Plencing Jlegor, Yang Pedas Bikin Bibir Nyonyor

SUKOHARJO – Plencing atau asam brambang dikenal sebagai makanan khas Kota Solo. Namun, makanan pedesaan ini juga mudah ditemukan di Sukoharjo.

Salah satu hidangan ini sangat mudah disiapkan dan sehat. Di Sukoharjo, plencing biasanya dibuat dari daun jlegor atau bengkuang. Biasanya berkeliaran di pedesaan.

Ada beberapa penjaja buatan sendiri yang terjun di kawasan Gatak. Salah satunya terletak di Bedodo, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak. Penjualnya adalah Tuginem, 50, yang mulai menjual Plencing Jlegor pada akhir 1990-an.

“Caranya sederhana, daun singkong hanya direbus beberapa menit lalu ditiriskan. Sama seperti. Biasanya daun singkong (jlegor atau sering disebut paru-paru) dijual di pasaran per ikat,” kata Tuginem.

Makanan berserat tinggi ini tidak hanya direbus, biasanya disajikan dengan dicampur tauge, mie, dan krokot. Namun yang membuatnya istimewa adalah rasa dan penyajiannya, disajikan dalam pincuk daun pisang.

“Jlegor, kalau dimakan, dikunyah, ada bunyi mencicit. Beda dengan bahan lain seperti kangkung atau krokot,” jelasnya.

Tidak hanya itu, sambalnya juga unik. Karena terbuat dari brambang atau bawang merah bakar, asam jawa, gula aren dan tentunya cabai. Rasa Kuah Asam Brambang tidak sama dengan sambal lainnya. Karena ada perpaduan rasa pedas, manis, asam dan bau bawang merah. Hal lain yang membuatnya unik adalah Tempe Gembus. Tempe yang terbuat dari ampas tahu digunakan sebagai lauk.

“Lauknya tempe gembus, bisa digoreng atau bacem. Sambal biasanya sangat pedas tapi manis dengan rasa asam. Beda dengan sambal pecel dan sambal lainnya,” ujarnya.

Di standnya, seporsi plencing dengan daun pisang dibanderol Rp 2.000 hingga Rp 3.000. Tergantung pada pembeli, Anda ingin banyak atau sedikit. Harga tersebut belum termasuk penambahan Tempe Gembus Bacem atau gorengan sebagai pelengkap.

“Bisa jlegor saja, atau bisa juga ditambah mie, taoge, krokot. Dealer fleksibel tergantung permintaan,” jelasnya.

Plencing hampir sama dengan pecel, sama-sama menggunakan daun yang dimasak. Namun yang membedakan adalah kuahnya. Plencing menggunakan kuah asam brambang sedangkan pecel menggunakan kuah kacang. Keduanya enak, mudah disiapkan, dan sehat. (kwl/adi/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button