KP2C bertemu dengan Pj Bupati Bogor untuk membahas kerjasama - WisataHits
Jawa Barat

KP2C bertemu dengan Pj Bupati Bogor untuk membahas kerjasama

kp2c

Membelah


menciak

Membelah

Membelah

Surel


BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Kemitraan merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi pemerintah dan masyarakat dalam menetapkan program kerjanya.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) telah menyepakati kemitraan. Kesepakatan itu terwujud saat Pj Bupati Bogor dan manajemen KP2C menggelar rapat di kantor Bupati Bogor pada Rabu sore (6/7/2022).

Kemitraan yang terjalin antara lain kegiatan “early warning system” terkait ketinggian air (TMA) di hulu sungai Cileungsi dan Cikeas, bencana dan perlindungan sungai. Ketiganya merupakan program yang sedang dikerjakan KP2C selama ini.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran KP2C di masyarakat karena sangat bermanfaat. Program-program ini perlu diperketat lagi,” kata Plt. Bupati Bogor, Ivan Setiavan.

Sementara itu, Ketua KP2C Puarman menyampaikan topik KP2C dan manfaatnya bagi masyarakat dalam paparannya. Dalam sistem peringatan dini bahaya banjir, jelasnya, KP2C telah mengerahkan tujuh video pemantau dan petugas pengawasan di hulu sungai Cileungsi dan Cikeas serta pada Pertemuan Cileungsi-Cikeas (P2C).

“Pendanaan tidak bergantung pada sumbangan dari anggota KP2C,” kata Puarman. Komunitas ini terdiri dari 32.000 korban banjir yang tinggal di sepanjang sungai Cileungsi, Cikeas dan Bekasi. Tidak kurang dari 50% dari mereka adalah penduduk Kabupaten Bogor.

Puarman juga menjelaskan Desa Bojongkulur yang diapit oleh sungai Cileungsi dan Cikeas. Karena luapan air sungai, wilayah ini sering dibanjiri setiap tahun, mempengaruhi 7.800 keluarga.

Keberadaan KP2C juga secara aktif mensosialisasikan pentingnya normalisasi sungai Cileungsi, Cikeas dan Bekasi. Program normalisasi ini dilakukan oleh Kementerian PUPR khusus untuk Kali Bekasi. Pekerjaan masih berlangsung sepanjang 11,5 km.

Sedangkan dua sungai Cileungsi Cikeas yang termasuk wilayah Kabupaten Bogor saat ini sedang dalam tahap studi LARAP (Rencana Aksi Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali) sebelum memasuki tahap konstruksi.

Dalam rencana aksi yang ditandatangani Bupati Bogor pada 2 Juni 2020, pembebasan lahan untuk normalisasi menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bogor, menurut Puarman.

KP2C juga terlibat dalam penanganan pencemaran Sungai Cileungsi. Beberapa dari mereka terlibat langsung dalam kegiatan pemantauan sungai. Kegiatan ini digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari program Patroli Sungai 1,5 tahun dan saat ini sedang dilanjutkan oleh DLH Kabupaten Bogor.

Pencemaran Sungai Cileungsi telah menjadi masalah nasional dan sampai saat ini pencemaran tersebut masih terjadi. “Penanganan saat ini lebih baik dari sebelumnya,” jelas Puarman.

Sedangkan untuk Sungai Cikeas, masalah utamanya adalah puing-puing bambu yang kerap menumpuk dan menyumbat aliran sungai.

Penyumbatan Sungai Cikeas oleh puing-puing bambu terjadi 10-20 kali dalam setahun. sumber limbah bambu
50% dari Kabupaten Bogor, 25% dari Depok dan 25% dari Kota Bekasi. Blokade ini dapat menyebabkan banjir dan membutuhkan kerja sama ketiga wilayah tersebut.

Untuk meminimalisir masalah, kedua pemerintah daerah telah menjalin kerja sama perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi. Saat itu, perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Bupati Bogor Ade Yasin dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Tepatnya pada 23 Desember 2020.

Kerjasama tersebut meliputi berbagai bidang. Diantaranya kerjasama pengelolaan, pengendalian pencemaran sungai dari limbah dan limbah lintas batas, pemulihan kualitas air di sungai Cileungsi dan Cikeas, dan pengendalian sampah di DAS Cileungsi dan Ckeas.

Puarman juga menyampaikan bahwa salah satu tugas pemkot adalah mendukung lahirnya Desa Bojongkulur sebagai desa wisata. Pada tanggal 18 Juni 2022, Desa Bojongkulur dinyatakan sebagai Desa Wisata, yang meliputi:
Wisata air, wisata olahraga, wisata kuliner, wisata budaya dan wisata kerajinan.

“Saat ini kami mulai dari Wisata Penyeberangan Sungai Cikeas. Omong-omong, saya telah dipercaya untuk mengelola Desa Wisata Bojongkulur,” kata Puarman. [] Hari

Source: bogor-kita.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button