Kota terdingin di Indonesia bukanlah Puncak atau Malang, tapi di... - WisataHits
Jawa Barat

Kota terdingin di Indonesia bukanlah Puncak atau Malang, tapi di…

Kota terdingin di Indonesia bukanlah Puncak atau Malang, tapi di…

Writerpro.com – Banyak orang mengira kawasan Puncak di Bogor atau Malang adalah kota terdingin di Indonesia, Anda salah. Karena lebih dingin dari Puncak dan Malang. Udara dingin di kota ini melebihi kedua rentang tersebut. Mau tau nama kotanya?

Nama kota itu Mulia. Mungkin ada yang akan menebak lagi apakah kota terdingin di Indonesia ini ada di Pulau Jawa atau di Sumatera. Diduga karena nama yang umum digunakan di kedua pulau tersebut. Nah, Anda salah lagi. Karena Kota Mulia tidak berada di pulau Jawa atau Sumatera, melainkan di ujung timur Indonesia.

Ya, Mulia adalah sebuah kota di kawasan Puncak Jaya Wijaya (4.884 m), gunung tertinggi di Indonesia yang terletak di Papua. Dinobatkan sebagai kota terdingin di Indonesia karena Mulia berada di ketinggian 2.448 m di atas permukaan laut (massa). Bandingkan dengan kawasan Puncak yang berada di ketinggian 700 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut. Atau Malang yang hanya 440-667 mdpl.

Begitu juga dengan hawa dingin yang menyelimuti kota mulia itu. Jauh lebih keren dari Puncak dan Malang. Di Puncak, suhu udara rata-rata mencapai 14-20 derajat Celcius. Sedangkan di Bogor, 22-25 derajat Celcius. Di Mulia, sebaliknya, suhu udara sekitar 15 derajat Celcius pada siang hari. Pada malam hari suhu semakin dingin, mencapai 9 derajat Celcius.

Baca Juga: Raja Ampat, Surga Wisata Tersembunyi Indonesia

Udara dingin tersebut semakin dibarengi dengan curah hujan yang tinggi, yang terjadi hampir sepanjang tahun. Bisa dibayangkan betapa dinginnya udara di bawah 15 derajat Celcius dan dibarengi dengan hujan yang selalu turun di kota ini.

Rumah Honai

Selain udaranya yang super sejuk, mengunjungi kota ini menjadi nilai plus bagi Anda yang tertarik dengan antropologi suatu daerah. Karena di Mulia masih terdapat rumah khas Dani yaitu rumah Honai.

Rumah mungil yang terbuat dari bahan ramah lingkungan ini masih dipertahankan oleh beberapa anggota masyarakat setempat. Bukan hanya karena nilai budayanya yang tinggi, tetapi juga karena sangat cocok dibangun di Mulia dengan iklimnya yang sangat dingin.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button