Kota Surabaya akan memiliki Taman Wisata Komodo - WisataHits
Jawa Timur

Kota Surabaya akan memiliki Taman Wisata Komodo

Tim Pemkot Surabaya dan KBS sedang melakukan studi kelayakan

Surabaya, Bima.
Salah satu koleksi satwa langka yang dimiliki oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) adalah komodo. KBS sekarang menjadi rumah bagi 162 komodo, 29 di antaranya baru menetas beberapa bulan lalu, dan merupakan kelompok populasi komodo kedua. Populasi terbesar secara alami terdapat di kawasan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

PDTS KBS yang diketuai Khoirul Anwar berencana mengembangkannya dengan membangun destinasi wisata baru yaitu Wisata Taman Komodo.

Mereka saat ini sedang memfinalisasi masterplan dan melakukan studi kelayakan. Menurut laporan, manajemen KBS akan melakukan presentasi kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tahun depan.

Humas PDTS KBS, Agus Supangkat membenarkan rencana pembangunan destinasi wisata di Taman Komodo saat dikonfirmasi. “Itu rencana jangka panjang,” katanya.

Agus Supangkat menyebutkan ada beberapa lokasi yang menjadi alternatif pengembangan Taman Wisata Komodo yaitu di Surabaya Barat dan Surabaya Timur.

Menurutnya, tim dari Pemkot Surabaya dan KBS saat ini sedang melakukan studi kelayakan. “Ya, semoga rencana yang cukup bagus ini, baik dari sisi pariwisata maupun konservasi, bisa segera terwujud. Dengan begitu, warga Surabaya tidak perlu jauh-jauh datang ke Pulau Komodo (NTT) jika ingin melihat komodo,” kata Agus Supangkat.

Ia menambahkan, masyarakat nantinya bisa belajar di destinasi wisata baru tersebut. “Pengunjung dapat mengamati perkembangan komodo dari komodo kecil hingga dewasa, termasuk perilaku hewan tua saat makan atau kawin dan sebagainya. Mohon doanya agar rencana tersebut dapat terwujud sehingga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, pelestarian dan rekreasi bagi masyarakat,” ujarnya.

Agus Supangkat mengaku komodo yang merupakan situs warisan dunia itu telah dikembangbiakkan di KBS sejak tahun 1980-an hingga saat ini. Padahal, reptil ini cukup pandai bereproduksi dan mengatur manajemen kawin. Ini untuk melindungi spesies yang terancam punah.

Saat ini, lanjutnya, KBS memiliki koleksi sekitar 133 ekor komodo. Lalu ada lagi 29 ekor komodo yang baru menetas di penangkaran beberapa bulan lalu. “Jadi Total KBS punya koleksi 162 komodo. Ini sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat dan peneliti,” ujarnya.

Di masa depan, ini bisa digunakan sebagai bahan untuk pertukaran hewan. Tidak hanya antar teman kebun binatang, tapi karena komodo ini termasuk hewan langka yang masuk dalam 10 besar hewan yang dilindungi di Indonesia, juga bisa membangun hubungan antar negara.

“Misalnya kita tukar atau kirim komodo ke luar negeri. Tapi itu tidak mudah karena izin datang dari Presiden,” tambahnya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono mengatakan, rencana tersebut cukup bagus dan bisa meningkatkan citra kota Surabaya sebagai destinasi wisata.

Selain itu, kata Baktiono, BUMD milik Pemkot Surabaya ini secara tidak langsung turut membantu melestarikan satwa yang menjadi ikon Indonesia.

Saat ini diperkirakan hanya ada 3.458 komodo dewasa dan muda di alam liar. Penelitian lain menyebutkan bahwa jumlahnya genap di kisaran 2.500.

Untuk lokasi pembangunan Taman Wisata Komodo, Baktiono mengaku sebenarnya ada dua lokasi yang diusulkan oleh pengelola PDTS KBS sebagai pemrakarsa, yakni di kawasan mangrove Wonorejo (Surabaya Timur) dan di kawasan Banyuurip (Surabaya Barat). ). ). Namun, menurut politisi senior PDI-P, kawasan mangrove Wonorejo tampaknya lebih cocok sebagai habitat komodo. Karena Wonorejo merupakan daerah pesisir yang cuaca dan suhunya mirip dengan Pulau Komodo. Ada bukit. Oleh karena itu, gundukan harus dibangun kemudian.

Namun, dia mendesak manajemen KBS untuk mempersiapkan diri dengan matang. Begitu dilepas, komodo bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan barunya.

“Manajemen KBS harus melakukan kajian detail terlebih dahulu. Jangan terburu-buru, Taman Wisata Komodo harus menjadi tempat wisata yang aman dan nyaman bagi pengunjung,” tegasnya.

Selain itu, Baktiono menegaskan jika proyek ini terealisasi dapat dijadikan sebagai paket wisata di Surabaya. Misalnya, setelah mengunjungi KBS, pengunjung bisa langsung dibawa ke Taman Wisata Komodo dan Kawasan Wisata Mangrove Wonorejo. Kemudian dilanjutkan ke THP Kenjeran dan Museum Tugu Pahlawan.

Bahkan jika bisa dipromosikan lagi untuk wisata pahlawan nasional, seperti Tempat Kelahiran Bung Karno, Makam WR Soepratman, Makam Bung Tomo dan lain-lain. “Agar pengunjung dari luar kota bisa menghabiskan hari di Surabaya. Dan tentunya diharapkan dapat meningkatkan PAD dari sektor pariwisata,” jelasnya.

Namun sebelum Taman Wisata Komodo dibangun, lanjutnya, Pemkot Surabaya harus menyiapkan akses jalan menuju Wonorejo. Sehingga nantinya bisa terintegrasi dengan tempat wisata lainnya. “Ya, semuanya harus dipersiapkan dengan matang. Ini termasuk layanan bus dan tempat parkir yang luas,” kata Baktiono. [dre.hel]

Source: www.harianbhirawa.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button