Kota Malang menghadirkan wisata Bouwplan - WisataHits
Jawa Timur

Kota Malang menghadirkan wisata Bouwplan

WAKTU INDONESIA, MALANG – Kota Malang yang kaya sejarah kini diperkenalkan kembali ke dalam konsep wisata. Kota Malang yang terus mendorong pertumbuhan pariwisata, memanfaatkan apa yang ada.

Tak hanya wisata belanja dan kuliner, kini Pemkot Malang tengah menyusun konsep wisata sejarah yang tentunya akan segera hadir.

Pj Kepala Disporapar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni ​​mengatakan, pihaknya sudah merencanakan Bouwplan Tour yang akan kembali kepada masyarakat dan wisatawan.

Hal ini tentunya mengikuti dari sejarah kota Malang yang muncul dari sejarah Belanda atas kehadiran Bouwplan I sampai VIII.

“Jadi pariwisata Bouwplan akan diperkuat karena cerita saat Malang berdiri berawal dari Bouwplan I. Sekarang kita jadikan rute city tour untuk Kota Malang,” kata Ida, Minggu (8/7/2022).

Awal mula rencana wisata Bouwplan ini berawal dari pembangunan Kayutangan Heritage yang saat ini sedang berlangsung.

Hal ini dikarenakan kawasan Cagar Budaya Kayutangan sendiri merupakan hasil perencanaan pada masa pemerintahan Belanda di Bouwplan V.

Alun-Alun-Tugu-Malang-b.jpgAnda bisa melihat Gereja Katolik Hati Kudus Yesus yang berdiri kokoh di Kawasan Warisan Kayutangan yang termasuk dalam Bouwplan V. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Bouwplan V mulai diterapkan pada tahun 1924, yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan perumahan warga Eropa dengan luas 16.768 meter persegi.

Pembangunan Bouwplan V memanjang dari Stasiun Kotabaru hingga Jalan Daendels Boulevard (Jalan Kertanegara, barat menuju Kayutangan hingga Jalan Semeru dan berakhir di Taman Semeru.

Bouwplan V tentu menghasilkan sejumlah bangunan ikonik, antara lain rekonstruksi di pertigaan Rajabali, Stadion Gajayana, lapangan hoki, clubhouse dan Idjen Boulevard sebagai jalan utama Bouwplan V.

“Jadi pengembangan pariwisata ini juga didukung oleh dinas terkait. Seperti yang dicanangkan DPUPRPKP dalam mendukung wisata wisata, tentunya akan kami terjemahkan programnya,” ujarnya.

Dalam menyempurnakan Bouwplan Tour ini, Ida akan bekerja sama dengan sejumlah relawan, sejarawan dan Himpunan Pemandu Wisata Indonesia (HPI).

“Mereka akan kita pakai sebagai pemandu wisata (tour guide) bagi wisatawan,” ujarnya.

Tak hanya itu, untuk melihat informasi tentang Bouwplan Kota Malang, Ida saat ini berencana memasangnya melalui Videotron Pemkot Malang.

“Kalau begitu, (kartu Bouwplan) mungkin tidak perlu dicolokkan (di setiap sudut situs Bouwplan) jika sudah tidak ada anggaran. Tapi di Videotron kita bisa melakukan itu,” katanya.

Meski demikian, pengamat sejarah Agung Buana mengapresiasi langkah Pemkot Malang atas ide wisata sejarah ini. Karena banyak persoalan sejarah di Malang yang perlu diluruskan dan diketahui banyak orang.

Mulai dari Bouwplan, Pertempuran Jalan Salak hingga kawasan Pecinan merupakan bagian dari sejarah wisata Kota Malang.

“Senangnya bisa menambah pengetahuan bagi masyarakat Malang dan wisata manca negara, sehingga tidak hanya bisa menikmati wisata kuliner dan belanja, tetapi juga mengisinya dengan wisata yang memiliki nilai edukasi yang luas,” kata Agung.

Tentunya sejak tahun 2021 konsep ini juga termasuk inisiasi komunitas sejarah di Kota Malang. Menurut Agung, Walking Heritage sangat cocok untuk pelaksanaan wisata sejarah Kota Malang.

“Dalam rangka HUT ke-100 Chairil Anwar, ada beberapa komunitas yang mengikuti wisata sejarah. Banyak hal yang bisa dieksplor karena setiap sudut Kota Malang punya sejarah,” ujarnya.

Tidak hanya kawasan Kayutangan Heritage, namun juga kawasan Malang Tugu Square yang berada tepat di depan Gedung Balai Kota Malang. Situs ini termasuk dalam Bouwplan II yang berlangsung pada tahun 1920 dengan luas 15.547 meter persegi.

Bouwplan II melahirkan kawasan Gouverneur-Generaalburt yang menjadi pusatnya dengan dibangunnya gedung Balai Kota Malang, Hotel Splendid dan sekolah HBS/AMS yang saat ini berstatus SMA Negeri di Alun-alun Tugu Malang. kegiatan pemerintah daerah menjadi.

Tentunya dengan rencana wisata Bouwplan ini, Agung setuju dengan Pemerintah Kota Malang untuk memperkuat muatan lokal yaitu pemandu wisata dijadikan ujung tombak dalam mendongeng wisata Kota Malang.

“Jelas mereka (pemandu wisata) perlu banyak kredensial dan ini perlu didukung data dan pariwisata dan memiliki bukti kompetensi,” katanya.

**)

Dapatkan update informasi pilihan harian dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button