Disporapar Jateng: 150.000 Pendaki Bakal Mendaki Gunung Saat Malam Tahun Baru - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Disporapar Jateng: 150.000 Pendaki Bakal Mendaki Gunung Saat Malam Tahun Baru – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi pendakian gunung (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah atau Disporapar Jateng memperkirakan sekitar 150.000 pendaki akan mendaki rangkaian gunung di wilayah Jawa Tengah untuk merayakan malam tahun baru 2023 nanti. Pasalnya, pegunungan dan dataran tinggi merupakan wisata berbasis alam dan masih menjadi pilihan utama wisatawan saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Riyadi Kurniawan, Kepala Bidang Pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Disporapar Jateng, mengatakan gunung menjadi kendala serius saat liburan akhir tahun. Karena pada bulan Desember atau pada saat liburan natal dan malam tahun baru masih terdapat musim hujan yang seringkali ditandai dengan cuaca ekstrim.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat nongkrong unik punya menu Wedang Jokowi

“Penilaian [puncak tahun baru] Ada sekitar 150.000 pendaki mendaki gunung. Ini menjadi perhatian kami dari Disporapar Jateng untuk menciptakan suasana aman bagi wisatawan. Selain itu, Desember adalah puncak musim hujan, ada juga kemungkinan badai. Selain itu, dataran tinggi juga rawan longsor,” kata Riyadi saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (22/11/2022).

Riyadi mengaku sudah berkoordinasi dengan BPBD, BMKG dan Basarnas agar masyarakat pendaki mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, Disporapar Jateng juga siap meminta penutupan jalur tersebut dalam waktu dekat.

“Kami juga pernah mengalami kejadian gunung meletus di Kawah Seleri (Dataran Tinggi Dieng) dulu, dan sekarang kami sudah mengetahuinya. Melanjutkan mendaki gunung rentan terhadap hipotermia. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan sektor terkait untuk terus berkomunikasi dan memantau kondisi dan situasi. Paling tidak jika dirasa berbahaya, segera perintahkan jalur pendakian dan wisata sekitarnya ditutup,” jelasnya.

Baca Juga: Malam Tahun Baru 2023, Tiga Gunung di Jawa Tengah Diserang Pendaki

Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pendaki Gunung Indonesia (APGI) Jateng Dasirun menilai prediksi Disporapar Jateng tentang jumlah pendaki gunung yang mendaki di Jateng pada malam tahun baru yakni 150.000 orang terlalu tinggi. Menurut dia, jumlah pendaki di Jateng pada malam pergantian tahun kemungkinan hanya sekitar 3.000 orang per gunung.

“Sebenarnya terlalu banyak untuk itu [150.000 pendaki]. Biasanya di Jawa Tengah harganya sekitar 3.000 pendak per gunung pada malam tahun baru,” ujarnya.

Meski demikian, Dasirun juga mengimbau para pendaki gunung untuk tetap waspada saat mendaki gunung di malam pergantian tahun. Selain itu, malam pergantian tahun bertepatan dengan bulan Desember yang masih merupakan musim hujan.

Baca Juga: Cerita Rakyat Gunung Pegat Wonogiri dan Jejak Gunung Api Purba Jawa Selatan

Ia pun menyetujui jika jalur pendakian gunung ditutup sementara saat kondisi cuaca ekstrem. Hal ini untuk mencegah terjadinya bencana atau bahaya yang sewaktu-waktu dapat menyerang pendaki.

“Kalau mendaki saat musim hujan begini, hati-hati, jangan sampai kewalahan. Kalau ada cuaca ekstrim yang tidak memungkinkan, jangan memaksakan diri, lebih baik tidak mendaki dulu,” tutupnya.

FYI: Jawa Tengah dikenal memiliki sejumlah gunung yang menjadi destinasi pendakian populer. Total ada sekitar 15 gunung di Jawa Tengah, baik yang masih aktif maupun yang sudah lama tidak menunjukkan aktivitas vulkanik.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button