Konferensi Pameran Pelabuhan Laut Indonesia, Sri Sultan HB X memberikan orasi ilmiah - WisataHits
Yogyakarta

Konferensi Pameran Pelabuhan Laut Indonesia, Sri Sultan HB X memberikan orasi ilmiah

konstruksi media- Pada acara International Sea Port Exhibition and Conference (ISPEC) 2022, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X, akan menghadiri Simposium Road Map Maritim 2045 dan Penghargaan Maritim Prestasi Seumur Hidup 2022, yang akan digelar di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Ketua Panitia ISPEC dan Lifetime Achievement Maritime Awards 2022 Fajar Bagoes Poetranto mengatakan, kehadiran Ngarso Dalem dalam acara tersebut untuk menyampaikan orasi ilmiah bertema Kebijakan Pembangunan Maritim Nasional 2045.

Dideklarasikan olehnya Simposium Peta Jalan Maritim 2045 dan penghargaan Penghargaan Prestasi Seumur Hidup Maritim 2022 diselenggarakan oleh ISPEC untuk memperingati Hari Maritim Nasional pada tanggal 23 September 2022.

“Sebagai rangkaian peringatan Hari Maritim Nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dijadwalkan hadir dan membuka langsung acara tersebut. Pameran dan Konferensi Pelabuhan Internasional 2022,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Fajar, Simposium Road Map Maritim 2045 dan Lifetime Achievement Maritime Awards 2022 membawa kembali kepada masyarakat luas visi maritim yang dicanangkan pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: ISPEC Gelar Maritime Award 2022, Presiden Jokowi Akan Terima Penghargaan Poros Maritim dan Tol Laut

“Kegiatan ini juga berupaya untuk dapat mengidentifikasi tantangan di sektor maritim dan akan dibahas secara detail pada Simposium ISPEC oleh para pemangku kepentingan maritim dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi maritim, akademisi dan praktisi maritim lainnya sehingga dapat menghasilkan konkrit satu kerangka acuan,” kata Fajar.

Selain pejabat lokal, acara ISPEC juga mengundang duta besar dari beberapa negara Eropa dan Asia. Anda juga akan mendengarkan pidato ilmiah Sri Sultan Hamengkubuwono X tentang Kebijakan Pembangunan Maritim Nasional 2045.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Doc. Istri

Menurut dia, pembahasan rinci simposium ISPEC akan mengarah pada: penguatan diplomasi maritim, peningkatan keamanan maritim, pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi maritim, pengembangan industri maritim, pengembangan pariwisata maritim, pemanfaatan sumber daya kelautan, dan peningkatan pendidikan maritim.

“Akan ada orasi ilmiah yang disampaikan oleh Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono X (Gubernur DIY) dengan fokus pada Kebijakan Pembangunan Kelautan Nasional 2045,” jelas Fajar.

Untuk itu, ia berharap pihak terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) , Kementerian PPN/Bappenas, PPN/Bappenas, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dapat berpartisipasi dalam acara ini.

“Peran pemerintah diharapkan lebih aktif daripada menjadi pembicara dan mengirimkan peserta untuk berpartisipasi aktif dalam seminar ISPEC, khususnya unit kerja yang terkait dengan kemaritiman,” tambah Fajar Bagoes.

Perlu diketahui bahwa acara ISPEC ini diprakarsai oleh para pakar maritim bekerja sama dengan asosiasi, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dan tentunya akademisi untuk mengidentifikasi permasalahan maritim di Indonesia dan mencari solusi terbaik atas permasalahan tersebut untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara negara dunia. Poros Maritim.

“Pada ISPEC 2022, penghargaan akan diberikan kepada individu-individu yang telah berjasa besar di bidang kelautan Indonesia. Lifetime Achievement Awards diberikan kepada Djuanda Kartawidjaja Soedarpo Sastrosatomo dan Mochtar Kusumaatmadja,” kata Fajar.

Selain itu, kata Fajar, perusahaan maritim di Indonesia belum menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Oleh karena itu, melalui Simposium Road Map Maritim 2045 dan Anugerah Kelautan Seumur Hidup 2022 dapat ditemukan solusi untuk mengentaskan permasalahan yang ada.

Perlu dicatat bahwa sebagian besar perusahaan maritim masih didominasi oleh pihak asing, sehingga ini menjadi potensi dan peluang yang sangat besar bagi dunia maritim lokal untuk berkembang lebih jauh lagi. Selain itu, potensi wisata bahari di Indonesia masih sangat terbuka lebar, khususnya bisnis kapal pesiar.

“Karena kita tahu tidak ada rute pelayaran besar di Indonesia yang rutin singgah di tempat-tempat wisata, dan akan kita luncurkan sebagai percontohan di Provinsi Banten dan Bali. Proyek“dia berkata.

Baca artikel lainnya:

Source: konstruksimedia.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button